Rusia: Gagal di Medan Perang, Ukraina Ingin Seret AS dan NATO ke Perang Dunia III

Sabtu, 08 Juli 2023 - 08:52 WIB
loading...
Rusia: Gagal di Medan...
Rusia tuduh Ukraina ingin menyeret AS dan NATO ke Perang Dunia III melawan Moskow. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Rusia menuduh Ukraina ingin menyeret Amerika Serikat (AS) dan NATO ke Perang Dunia III melawan Moskow setelah Kyiv mengalami kegagalan di medan perang.

Tuduhan itu dilontarkan Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov. Menurutnya, Kyiv sudah frustrasi atas lambatnya serangan balasan terhadap pasukan Moskow.

"Kami meminta kurator rezim Kyiv untuk menjalankan tanggung jawab dan memberikan pengaruh pada 'bangsal' mereka untuk menghindari bencana berskala besar," kata Antonov kepada Newsweek yang dilansir Sabtu (8/7/2023).



"Elite penguasa Barat harus memahami bahwa kegagalan di medan perang membuat Kyiv berkeinginan untuk menciptakan dalih untuk pengerahan kontingen NATO ke Ukraina, sehingga meningkatkan konflik regional menjadi Perang Dunia III," papar diplomat Moskow tersebut.

"Warga Amerika dan Eropa hampir tidak siap untuk berbaris dalam barisan yang teratur ke neraka, di mana pemerintah [Presiden Ukraina Volodymyr] Zelensky menyeret seluruh planet," imbuh Antonov.

Duta Besar Rusia itu juga menolak laporan media yang menyatakan bahwa Moskow sedang merencanakan provokasi "bendera palsu" di pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa yang terletak di Ukraina. Dia lantas menuduh bahwa Kyiv menggunakan narasi untuk menyeret NATO ke dalam konflik yang menghancurkan.

Komentar Antonov muncul ketika para pejabat Rusia dan Ukraina saling menuduh merencanakan serangan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia (ZNPP).

Zelensky sendiri menuduh dalam pidato publik Selasa lalu bahwa benda-benda yang menyerupai bahan peledak terdeteksi di atap situs. "Mungkin untuk mensimulasikan serangan terhadap pabrik [nuklir]," ujarnya.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang memiliki inspektur di lokasi situs ZNPP, mengatakan bahwa tidak ada bahan peledak yang diamati di fasilitas tersebut.

Direktur IAEA Rafael Grossi juga mengatakan para ahli pengawas atom PBB telah meminta akses tambahan ke bagian-bagian pembangkit nuklir.

Namun, Zelensky tetap mengeklaim memiliki dokumen yang membuktikan bahwa personel Rusia telah menanam ranjau dan secara teknis siap untuk melakukan serangan di ZNPP.

Pemimpin Ukraina mengatakan bahwa tim IAEA tidak memiliki personel yang cukup untuk mendeteksi perangkat yang dicurigai, yang diduga dapat diledakkan dari jarak jauh.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada Newsweek bahwa para pejabat Amerika mengetahui laporan perihal klaim Zelensky.

"Rusia telah memainkan permainan yang sangat berbahaya dengan penyitaan pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina oleh militernya," kata departemen tersebut.

"Radiasi tidak mengenal batas, dan sebuah insiden dapat berdampak di luar sekitar Zaporizhzhia."
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1238 seconds (0.1#10.140)