Warga Jenin: Tentara Israel Tidak Bisa Mematahkan Semangat Kami
loading...
A
A
A
Tapi penghuni kamp mengatakan warga sipil, bukan pejuang bersenjata, yang menanggung beban serangan Israel.
Raed Jameel Mohammad Taleb, 39, mengatakan penembak jitu Israel memasuki rumahnya pada hari Senin lalu dan menggunakannya keluarganya sebagai tameng untuk melancarkan serangan. Taleb tinggal bersama istri, ibu dan dua anaknya.
Sementara itu, rudal terbang keluar. Kemudian, kendaraan lapis baja datang dan meratakan semua yang ada di jalan – termasuk mobil Taleb. “Saya menggunakan mobil ini untuk pergi bekerja setiap hari,” katanya. “Kami tidak mengharapkan kehancuran seperti ini".
Saadi memiliki enam anak, termasuk seorang putri dengan kebutuhan khusus dan seorang anak berusia tiga tahun – keduanya dia bawa saat keluarganya melarikan diri dari kekerasan.
“Mereka menghancurkan mobil, seluruh area hancur,” katanya.
Bagi penduduk yang lebih tua, pengepungan menghidupkan kembali kenangan tahun 2002, ketika Israel melancarkan serangan besar-besaran selama berhari-hari di kamp Jenin, menewaskan lebih dari 50 warga Palestina.
“Pada tahun 2002 mereka menghancurkan separuh kamp, lebih dari ini,” kenang Mansour. “Tapi yang tidak kami duga adalah bagaimana mereka menghancurkan jalan dengan traktor.”
Foto/Reuters
Mohammad Obaid, 33, mengatakan tentara Israel juga menghancurkan tugu peringatan untuk para pejuang yang terbunuh di dekat rumahnya.
Raed Jameel Mohammad Taleb, 39, mengatakan penembak jitu Israel memasuki rumahnya pada hari Senin lalu dan menggunakannya keluarganya sebagai tameng untuk melancarkan serangan. Taleb tinggal bersama istri, ibu dan dua anaknya.
Sementara itu, rudal terbang keluar. Kemudian, kendaraan lapis baja datang dan meratakan semua yang ada di jalan – termasuk mobil Taleb. “Saya menggunakan mobil ini untuk pergi bekerja setiap hari,” katanya. “Kami tidak mengharapkan kehancuran seperti ini".
Saadi memiliki enam anak, termasuk seorang putri dengan kebutuhan khusus dan seorang anak berusia tiga tahun – keduanya dia bawa saat keluarganya melarikan diri dari kekerasan.
“Mereka menghancurkan mobil, seluruh area hancur,” katanya.
Bagi penduduk yang lebih tua, pengepungan menghidupkan kembali kenangan tahun 2002, ketika Israel melancarkan serangan besar-besaran selama berhari-hari di kamp Jenin, menewaskan lebih dari 50 warga Palestina.
“Pada tahun 2002 mereka menghancurkan separuh kamp, lebih dari ini,” kenang Mansour. “Tapi yang tidak kami duga adalah bagaimana mereka menghancurkan jalan dengan traktor.”
Foto/Reuters
Mohammad Obaid, 33, mengatakan tentara Israel juga menghancurkan tugu peringatan untuk para pejuang yang terbunuh di dekat rumahnya.