Imbas Kudeta Wagner, Jenderal Armageddon Rusia Dijebloskan ke Penjara yang Kejam

Sabtu, 01 Juli 2023 - 00:19 WIB
loading...
Imbas Kudeta Wagner,...
Jenderal Sergei Surovikin alias Jenderal Armageddon, salah satu perwira senior militer Rusia yang menghilang dari pandangan publik usai kudeta Wagner Group yang gagal. Foto/Sputnik/Gavriil Grigorov/Kremlin via REUTERS
A A A
MOSKOW - Jenderal Sergei Surovikin alias Jenderal Armageddon Rusia dilaporkan telah dijebloskan ke penjara Lefortovo yang terkenal kejam di Moskow. Dia juga dilaporkan menjalani interogasi atas kudeta oleh tentara bayaran Wagner Group.

Jenderal Surovikin (56), sebelum menghilang dan dilaporkan ditahan, adalah wakil komandan perang Rusia di Ukraina.

Dia dikabarkan sudah mengetahui rencana kudeta oleh Wagner pimpinan Yevgeny Prigozhin untuk menggulingkan para pemimpin militer Rusia pada Sabtu pekan lalu. Dalam langkah yang dramatis, Prigozhin tiba-tiba membatalkan pemberontakan bersenjata atau kudeta.

Wartawan Rusia, Alexei Venediktov, mengatakan Surovikin tidak menghubungi keluarganya selama tiga hari sementara pengawalnya juga tidak ada.



Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan Surovikin memiliki pengetahuan lanjutan tentang rencana bos Wagner Yevgeny Prigozhin untuk menggulingkan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Angkatan Bersenjata Jenderal Valery Gerasimov.

Jika dikonfirmasi, dia bisa menghadapi tuduhan makar dengan hukuman bisa mencapai 20 tahun penjara.

Seorang sumber Rusia mengatakan kepada Moscow Times: "Rupanya, dia [Surovikin] memilih sisi [Prigozhin selama pemberontakan], dan mereka mencengkeram bolanya."

Sumber lain yang dekat dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi penangkapannya tetapi mengatakan bahwa detailnya bahkan tidak dibahas secara internal.

Kremlin menolak menjawab pertanyaan tentang nasib Jenderal Armageddon tersebut.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov merujuk pertanyaan tentang Surovikin ke Kementerian Pertahanan.

Ketika ditanya apakah Surovikin masih memiliki kepercayaan Putin, Peskov mengatakan bahwa Putin, sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Rusia, bekerja dengan Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Umum.



Blogger militer, Vladimir Romanov, mengeklaim Surovikin ditahan pada 25 Juni dan ditahan di penjara pra-sidang Lefortovo yang terkenal kejam. Penjara tersebut dioperasikan oleh Dinas Keamanan Federal (FSB).

Namun, seorang jurnalis senior Moskow, Alexei Venediktov, mengeklaim Surovikin tidak dipenjara tetapi wakilnya; Jenderal Andrei Yudin, telah dipecat.

Keberadaan Surovikin tetap tidak diketahui di tengah teori yang saling bertentangan.

Jenderal Surovikin terakhir terlihat pada hari Sabtu, dalam sebuah video, menyerukan Prigozhin untuk menghentikan pemberontakannya.

Dalam rekaman itu, dia tampak kelelahan saat mendesak para tentara bayaran Wagner untuk kembali ke pangkalan "sebelum terlambat".

"Kita tidak bisa bermain di tangan musuh selama masa sulit bagi negara kita ini," katanya.

"Sebelum belum terlambat, perintah presiden Federasi Rusia yang dipilih secara populer harus dipatuhi," paparnya.

Spekulasi lain adalah bahwa Surovikin—meski tidak ditahan secara resmi—telah diisolasi dan diinterogasi setelah dia diperintahkan untuk mempertanggungjawabkan tindakannya sebelum dan selama pemberontakan Prigozhin.

Seorang pejabat AS mengatakan pada hari Rabu bahwa Surovikin telah mendukung Prigozhin, tetapi intelijen Barat tidak mengetahui dengan pasti apakah dia telah membantu pemberontakan dengan cara apa pun.

Sebelumnya saluran Telegram pro-perang Rusia, Rybar, mengatakan pembersihan sedang berlangsung.

Dia mengatakan pemberontakan bersenjata dapat menyebabkan pembersihan besar-besaran di jajaran Angkatan Bersenjata Federasi Rusia.

Rybar mengatakan pihak berwenang berusaha untuk menyingkirkan personel militer yang dianggap telah menunjukkan "kurangnya ketegasan" dalam menghentikan pemberontakan di tengah laporan bahwa sebagian dari Angkatan Bersenjata tampaknya tidak berbuat banyak untuk menghentikan Wagner pada tahap awal pemberontakan.

Laporan lain mengatakan Wakil Surovikin, Kolonel Jenderal Andrei Yudin, juga ditangkap.

Dia membantah klaim tersebut dengan mengatakan dia "sedang berlibur di rumah"—namun dia tidak bisa menjelaskan keberadaan Surovikin.

Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Jenderal Valery Gerasimov juga menghilang setelah pemberontakan Wagner.

Dia tidak muncul di depan umum atau di televisi pemerintah sejak Sabtu ketika Prigozhin menuntut agar dia diserahkan padanya.

Sementara itu, bos Wagner dilaporkan tinggal di sebuah hotel tak berjendela di Belarusia untuk menghindari pembunuhan sementara laporan lain menunjukkan dia terlihat di St Petersburg.

Kepala Grup Wagner, yang dicap sebagai "pengkhianat" oleh Putin, diizinkan pindah ke Minsk setelah membatalkan pawai pemberontakan pasukannya di Moskow.

Jenderal Viktor Zolotov, komandan Garda Nasional Rusia, mengatakan: "Bocoran spesifik tentang persiapan pemberontakan yang akan dimulai antara 22-25 Juni bocor dari kamp Prigozhin."

Para pejabat yakin rencana Prigozhin memiliki peluang sukses yang bagus pada awalnya, tetapi fakta bahwa plot tersebut bocor memaksa Prigozhin untuk berimprovisasi dan mengubah rencananya.

Pemberontakan yang kabarnya direncanakan selama delapan bulan ini dimulai ketika pasukan Wagner dengan mudah merebut Rostov-on-Don dan Voronez.

Ribuan anak buah Prigozhin menuju ke Moskow sementara pemimpin mereka memerintahkan pemberontakan dari sebuah bunker di Rostov.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Putin Tegaskan Rusia...
Putin Tegaskan Rusia adalah Negara Para Pemenang
Rusia Peringatkan Barat...
Rusia Peringatkan Barat Tingkatkan Terorisme Maritim
5 Negara yang Wilayahnya...
5 Negara yang Wilayahnya Pernah Diklaim Milik China, Siapa Saja?
Legenda Hollywood Oliver...
Legenda Hollywood Oliver Stone: AS dan Rusia Nyaris Perang Dunia III
600 Tentara Korea Utara...
600 Tentara Korea Utara Mati Sia-sia, Jenazahnya Dikremasi di Rusia
Ini Kesulitan Rusia...
Ini Kesulitan Rusia Jika ingin Menempatkan Jet Tempur di Biak Papua
Kenapa Alaska Dijual...
Kenapa Alaska Dijual Rusia ke Amerika Serikat?
Kim Jong-un Perintahkan...
Kim Jong-un Perintahkan Angkatan Laut Korut Dipersenjatai Nuklir
Kebakaran Hutan Dahsyat...
Kebakaran Hutan Dahsyat Israel: Elite Politik Saling Menyalahkan, Penyebab Masih Misterius
Rekomendasi
Tingkatkan Kompetensi...
Tingkatkan Kompetensi Perempuan, PLN EPI Dorong Literasi Keuangan
Tolak PHK Massal dan...
Tolak PHK Massal dan Gelar Pahlawan bagi Soeharto, Musisi Indie Ramaikan Aksi Hari Buruh di Jakarta
Daftar Usia dan Akun...
Daftar Usia dan Akun Instagram Pemain Drama Korea Resident Playbook
Berita Terkini
Kebakaran Menggila di...
Kebakaran Menggila di Israel, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
8 jam yang lalu
Putin Tegaskan Rusia...
Putin Tegaskan Rusia adalah Negara Para Pemenang
8 jam yang lalu
Trump Hadapi Upaya Pemakzulan...
Trump Hadapi Upaya Pemakzulan Ketiga
9 jam yang lalu
507.000 Warga Palestina...
507.000 Warga Palestina Menganggur di Tepi Barat, Ribuan Orang Dibunuh Israel Saat Cari Nafkah
10 jam yang lalu
Perbandingan Kebakaran...
Perbandingan Kebakaran yang Melanda Israel dan California, Separah Apa?
10 jam yang lalu
Kebakaran Israel Berkobar...
Kebakaran Israel Berkobar Mendekati Yerusalem pada Hari Kedua, Zionis Darurat Nasional
11 jam yang lalu
Infografis
43 Negara yang akan...
43 Negara yang akan Dilarang Masuk ke Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved