Aparat Filipina Bongkar Sindikat Perdagangan Manusia, 2.700 Orang Ditangkap

Rabu, 28 Juni 2023 - 09:25 WIB
loading...
Aparat Filipina Bongkar Sindikat Perdagangan Manusia, 2.700 Orang Ditangkap
Ilustrasi
A A A
MANILA - Pihak berwenang Filipina telah menahan lebih dari 2.700 orang selama penggerebekan di beberapa gedung di Manila. Beberapa korban perdagangan manusia dibayar untuk merekrut pemain game online, ungkap polisi Filipina, Selasa (27/6/2023).

Seperti dilaporkan AFP, warga negara China, Indonesia, Vietnam, Singapura, Malaysia, Pakistan, Kamerun, Sudan, Myanmar, dan Filipina termasuk di antara orang-orang yang ditemukan di dalam sebuah kompleks di Manila, awal pekan ini.



“Pihak berwenang sedang mewawancarai 2.724 tahanan untuk mengidentifikasi siapa yang menjadi korban atau tersangka,” kata Kapten polisi Michelle Sabino, juru bicara unit anti-kejahatan dunia maya. “Lebih dari 1.500 adalah orang Filipina,” lanjutnya.

Kekhawatiran internasional telah berkembang atas penipuan internet di kawasan Asia-Pasifik, yang sering dikelola oleh korban perdagangan yang ditipu atau dipaksa untuk mempromosikan investasi kripto palsu.

Sabino mengatakan, para korban perdagangan orang yang diduga telah menerima pekerjaan yang diposting di Facebook untuk bekerja di Filipina "mencari pemain" untuk game online.

“Banyak dari mereka dipaksa bekerja shift 12 jam setiap hari hanya dengan 24.000 peso (USD433) sebulan, dan dilarang meninggalkan kompleks,” katanya. Sabino menggambarkannya sebagai serangan anti-perdagangan manusia “terbesar” di Filipina.



Wartawan AFP di tempat kejadian pada hari Selasa melihat dua bus polisi dan dua truk polisi diparkir di luar kompleks. Mereka tidak diizinkan memasuki gedung. “Semuanya akan diselidiki, termasuk apakah para pekerja itu terlibat dalam pemerasan online,” tambahnya.

Pada bulan Mei, pihak berwenang menyelamatkan lebih dari seribu orang dari beberapa negara Asia yang telah diperdagangkan ke Filipina, ditahan dan dipaksa melakukan penipuan online.

Organisasi Internasional untuk Migrasi mengatakan para korban sering kali dijerat oleh para pedagang manusia dengan prospek “pekerjaan yang lebih baik dengan gaji tinggi dan tunjangan yang menggiurkan.”
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0830 seconds (0.1#10.140)