13 Pilot Rusia Tewas dalam Kudeta Gagal Wagner, Ini Respons Putin
loading...
A
A
A
MOSKOW - Sebanyak 13 pilot militer Rusia dilaporkan tewas selama kudeta yang gagal oleh tentara bayaran Wagner Group akhir pekan lalu. Presiden Vladimir Putin mengatakan pilot-pilot yang gugur adalah pahlawan.
Beberapa saluran Telegram Rusia yang memantau aktivitas militer Moskow, termasuk blog Rybar dengan lebih dari satu juta pelanggan, melaporkan 13 pilot Rusia tewas selama pemberontakan bersenjata Wagner Group sepanjang hari.
Mereka menjadi korban ketika pesawat dan beberapa helikopter militer ditembak jatuh tentara bayaran Wagner.
Menurut Rybar, di antara pesawat yang jatuh adalah tiga helikopter perang elektronik Mi-8 MTPR dan sebuah pesawat Il-18.
Laporan itu belum bisa diverifikasi secara independen, terlebih militer Rusia tetap bungkam atas insiden tersebut. Juga tidak jelas dalam keadaan apa pesawat-pesawat itu ditembak jatuh.
Presiden Putin pada hari Senin memberikan penghormatan kepada para pilot yang tewas dalam pemberontakan bersenjata akhir pekan yang gagal.
Sekadar diketahui, massa tentara bayaran Wagner Group pada hari Sabtu menguasai kota selatan Rostov-on-Don dan pusat komando militernya, kemudian konvoi bersenjata dalam jarak 200 km (125 mil) dari Moskow. Namun pada Sabtu malam, bos Wagner Group Yevgeny Prigozhin tiba-tiba membatalkan kudeta.
"Keberanian dan pengorbanan diri dari pilot pahlawan yang gugur menyelamatkan Rusia dari konsekuensi tragis yang menghancurkan," kata Putin dalam pidato publik pertamanya tentang pemberontakan akhir pekan tersebut, seperti dikutip Reuters, Selasa (27/6/2023).
Belum ada informasi resmi berapa pilot yang tewas atau berapa pesawat yang ditembak jatuh.
Putin mengatakan dia sengaja membiarkan pemberontakan hari Sabtu berlangsung selama itu untuk menghindari pertumpahan darah, menyalahkan Wagner Group atas kematian yang memang terjadi.
"Mereka berbohong kepada mereka, mereka mendorong mereka sampai mati: di bawah tembakan, menembak mereka sendiri," kata Putin.
Tanpa menyebut nama Prigozhin dalam pidatonya, Putin mengatakan milisi Wagner yang memutuskan untuk tidak menandatangani kontrak dengan militer Rusia di bawah perintah Kementerian Pertahanan dapat pindah ke Belarusia atau kembali ke keluarga mereka.
Namun, seorang anggota Parlemen senior Rusia menyerukan hukuman.
"Saya percaya bahwa pengampunan seharusnya tidak berlaku untuk para pemberontak yang membunuh pilot, pada kenyataannya, rekan seperjuangan mereka," anggota Parlemen, Leonid Slutsky, yang telah terlibat dalam sejumlah negosiasi terkait kampanye Moskow di Ukraina.
"Orang-orang ini harus dibawa ke pengadilan dan menderita hukuman yang paling berat."
Beberapa saluran Telegram Rusia yang memantau aktivitas militer Moskow, termasuk blog Rybar dengan lebih dari satu juta pelanggan, melaporkan 13 pilot Rusia tewas selama pemberontakan bersenjata Wagner Group sepanjang hari.
Mereka menjadi korban ketika pesawat dan beberapa helikopter militer ditembak jatuh tentara bayaran Wagner.
Menurut Rybar, di antara pesawat yang jatuh adalah tiga helikopter perang elektronik Mi-8 MTPR dan sebuah pesawat Il-18.
Laporan itu belum bisa diverifikasi secara independen, terlebih militer Rusia tetap bungkam atas insiden tersebut. Juga tidak jelas dalam keadaan apa pesawat-pesawat itu ditembak jatuh.
Presiden Putin pada hari Senin memberikan penghormatan kepada para pilot yang tewas dalam pemberontakan bersenjata akhir pekan yang gagal.
Sekadar diketahui, massa tentara bayaran Wagner Group pada hari Sabtu menguasai kota selatan Rostov-on-Don dan pusat komando militernya, kemudian konvoi bersenjata dalam jarak 200 km (125 mil) dari Moskow. Namun pada Sabtu malam, bos Wagner Group Yevgeny Prigozhin tiba-tiba membatalkan kudeta.
"Keberanian dan pengorbanan diri dari pilot pahlawan yang gugur menyelamatkan Rusia dari konsekuensi tragis yang menghancurkan," kata Putin dalam pidato publik pertamanya tentang pemberontakan akhir pekan tersebut, seperti dikutip Reuters, Selasa (27/6/2023).
Belum ada informasi resmi berapa pilot yang tewas atau berapa pesawat yang ditembak jatuh.
Putin mengatakan dia sengaja membiarkan pemberontakan hari Sabtu berlangsung selama itu untuk menghindari pertumpahan darah, menyalahkan Wagner Group atas kematian yang memang terjadi.
"Mereka berbohong kepada mereka, mereka mendorong mereka sampai mati: di bawah tembakan, menembak mereka sendiri," kata Putin.
Tanpa menyebut nama Prigozhin dalam pidatonya, Putin mengatakan milisi Wagner yang memutuskan untuk tidak menandatangani kontrak dengan militer Rusia di bawah perintah Kementerian Pertahanan dapat pindah ke Belarusia atau kembali ke keluarga mereka.
Namun, seorang anggota Parlemen senior Rusia menyerukan hukuman.
"Saya percaya bahwa pengampunan seharusnya tidak berlaku untuk para pemberontak yang membunuh pilot, pada kenyataannya, rekan seperjuangan mereka," anggota Parlemen, Leonid Slutsky, yang telah terlibat dalam sejumlah negosiasi terkait kampanye Moskow di Ukraina.
"Orang-orang ini harus dibawa ke pengadilan dan menderita hukuman yang paling berat."
(mas)