13 Sikap Musuh Rusia Merespons Kudeta Wagner, Mayoritas Masih Hati-Hati
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pemerintah di seluruh dunia mengamati dengan cermat peristiwa yang berkembang pesat di Rusia, di mana pemberontakan oleh kelompok tentara bayaran Wagner telah menjadi tantangan paling serius bagi pemerintahan Presiden Vladimir Putin.
Musuh bebuyutan Rusia yang dipimpin Amerika Serikat (AS) memberikan atensi penuh terhadap drama politik di Rusia tersebut. Maklum, itu akan menentukan masa depan invasi Rusia ke Ukraina dan perdamaian dunia.
Bos Wagner Yevgeny Prigozhin pada Sabtu (24/06-2023) mengatakan para pejuangnya telah menyeberang dari Ukraina ke kota perbatasan Rusia Rostov-on-Don, mengambil kendali fasilitas militer di kota itu, termasuk lapangan terbang. Selama pidato darurat yang disiarkan televisi di Moskow, Putin berjanji untuk menghancurkan apa yang disebutnya sebagai "pemberontakan bersenjata" dan tindakan pengkhianatan.
Meskipun bos Wagner sudah menyerah dan siap mengasingkan diri ke Belarusia, tetap saja perpecahan militer Rusia menunjukkan hal serius. Itu berkaitan bagaimana Putin mengendalikan structural di bawahnya.
Foto/Reuters
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pemberontakan Wagner menunjukkan bahwa Rusia lemah.
“Kelemahan Rusia sudah jelas. Kelemahan skala penuh. Dan semakin lama Rusia mempertahankan pasukan dan tentara bayarannya di tanah kami, semakin banyak kekacauan, rasa sakit, dan masalah yang akan terjadi pada dirinya sendiri nantinya,” katanya dalam sebuah pernyataan di media sosial.
“Siapa pun yang memilih jalan kejahatan akan menghancurkan dirinya sendiri,” Zelenskyy juga menulis di Twitter. “Untuk waktu yang lama, Rusia menggunakan propaganda untuk menutupi kelemahan dan kebodohan pemerintahnya. Dan sekarang ada begitu banyak kekacauan sehingga tidak ada kebohongan yang bisa menyembunyikannya.”
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mendesak masyarakat internasional untuk "meninggalkan kenetralan palsu" di Rusia dan menyediakan Kyiv semua senjata yang dibutuhkan untuk mendorong pasukan Moskow keluar dari wilayah Ukraina. “Mereka yang mengatakan Rusia terlalu kuat untuk kalah: lihat sekarang,” tulisnya di Twitter.
Foto/Reuters
Presiden AS Joe Biden diberi pengarahan tentang situasi di Rusia dan Washington. “Bidenakan berkonsultasi dengan sekutu dan mitra mengenai perkembangan ini", kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Adam Hodge.
Musuh bebuyutan Rusia yang dipimpin Amerika Serikat (AS) memberikan atensi penuh terhadap drama politik di Rusia tersebut. Maklum, itu akan menentukan masa depan invasi Rusia ke Ukraina dan perdamaian dunia.
Bos Wagner Yevgeny Prigozhin pada Sabtu (24/06-2023) mengatakan para pejuangnya telah menyeberang dari Ukraina ke kota perbatasan Rusia Rostov-on-Don, mengambil kendali fasilitas militer di kota itu, termasuk lapangan terbang. Selama pidato darurat yang disiarkan televisi di Moskow, Putin berjanji untuk menghancurkan apa yang disebutnya sebagai "pemberontakan bersenjata" dan tindakan pengkhianatan.
Meskipun bos Wagner sudah menyerah dan siap mengasingkan diri ke Belarusia, tetap saja perpecahan militer Rusia menunjukkan hal serius. Itu berkaitan bagaimana Putin mengendalikan structural di bawahnya.
Berikut adalah 13 negara musuh Rusia merespons kudeta yang terjadi di Moskow.
1. Ukraina
Foto/Reuters
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pemberontakan Wagner menunjukkan bahwa Rusia lemah.
“Kelemahan Rusia sudah jelas. Kelemahan skala penuh. Dan semakin lama Rusia mempertahankan pasukan dan tentara bayarannya di tanah kami, semakin banyak kekacauan, rasa sakit, dan masalah yang akan terjadi pada dirinya sendiri nantinya,” katanya dalam sebuah pernyataan di media sosial.
“Siapa pun yang memilih jalan kejahatan akan menghancurkan dirinya sendiri,” Zelenskyy juga menulis di Twitter. “Untuk waktu yang lama, Rusia menggunakan propaganda untuk menutupi kelemahan dan kebodohan pemerintahnya. Dan sekarang ada begitu banyak kekacauan sehingga tidak ada kebohongan yang bisa menyembunyikannya.”
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mendesak masyarakat internasional untuk "meninggalkan kenetralan palsu" di Rusia dan menyediakan Kyiv semua senjata yang dibutuhkan untuk mendorong pasukan Moskow keluar dari wilayah Ukraina. “Mereka yang mengatakan Rusia terlalu kuat untuk kalah: lihat sekarang,” tulisnya di Twitter.
2. Amerika Serikat
Foto/Reuters
Presiden AS Joe Biden diberi pengarahan tentang situasi di Rusia dan Washington. “Bidenakan berkonsultasi dengan sekutu dan mitra mengenai perkembangan ini", kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Adam Hodge.