AS: Tidak Ada Indikasi Rusia Berencana Gunakan Sejata Nuklir

WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) belum melihat adanya indikasi bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir . Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, Jumat (16/5/2023).

Blinken mengatakan, AS akan terus memantau situasi dengan sangat cermat dan sangat hati-hati. “Tetapi saat ini tidak memiliki alasan untuk menyesuaikan postur nuklir kita sendiri," kata Blinken, seperti dikutip dari Anadolu Agency.



"Kami tidak melihat indikasi bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir. Presiden mengatakan lagi minggu ini, bahwa kami tetap berkomitmen untuk membela NATO, setiap jengkal wilayahnya, jadi itulah Bintang Utara kami," kata Blinken.

"Untuk Belarusia sendiri, ini hanyalah contoh lain dari (Presiden Belarusia Aleksandr) Lukaskehnko membuat pilihan yang tidak bertanggung jawab dan provokatif untuk menyerahkan kendali atas kedaulatan Belarusia bertentangan dengan keinginan rakyat Belarusia," tambahnya.

Sebelumnya, Putin telah mengumumkan bahwa pasukannya berhasil memindahkan gelombang pertama senjata nuklir Rusia ke wilayah Belarusia. Pemindahan ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan dengan NATO atas perang Kremlin di Ukraina.

"Tuduhan nuklir pertama dikirim ke wilayah Belarus. Tapi hanya yang pertama," kata Putin di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg, menurut Bloomberg News. "Ini adalah bagian pertama. Tetapi pada akhir musim panas, pada akhir tahun, kami akan menyelesaikan pekerjaan ini," lanjutnya.



Lukashenko mengatakan Selasa penyebaran senjata nuklir Rusia di Belarus adalah keputusan yang "perlu", sehingga "tidak ada satu pun tentara asing yang menginjakkan kaki di tanah Belarusia lagi," mencatat bahwa itu adalah "permintaan mendesak" ke Moskow untuk menjamin keamanan negaranya.

“Bom itu tiga kali lebih kuat daripada yang digunakan AS pada 1945 di kota-kota Jepang, Hiroshima dan Nagasaki,” katanya.

Awal tahun ini, Putin mengumumkan bahwa Rusia akan mengerahkan senjata nuklir taktis dan menyelesaikan pembangunan fasilitas penyimpanan khusus untuk mereka di negara tetangga Belarusia.