Jika Diserang, Belarusia Tidak Akan Ragu Gunakan Nuklir
loading...
A
A
A
MINSK - Media pemerintah Belarusia melaporkan Presiden Alexander Lukashenko mengatakan bahwa senjata nuklir taktis Rusia akan dikerahkan di Belarusia dalam beberapa hari.
Lukashenko mengatakan bahwa Minsk siap menjadi tuan rumah senjata, beberapa hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan senjata itu akan dikerahkan pada 7-8 Juli.
“Semuanya sudah siap. Saya pikir kami akan mendapatkan apa yang kami minta dalam beberapa hari, dan bahkan sedikit lagi,” katanya dalam komentar yang dikutip oleh kantor berita Belta seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (14/6/2023).
Lukashenko memperingatkan dia tidak akan ragu untuk menggunakan senjata itu sebagai tanggapan terhadap calon agresor.
"Mengapa kita membutuhkan mereka? Untuk memastikan tidak ada satu pun tentara asing yang menginjakkan kaki di tanah Belarusia lagi,” tegasnya.
“Tuhan melarang saya harus membuat keputusan untuk menggunakan senjata ini. Tapi tidak akan ada keraguan jika terjadi agresi terhadap kami,” ucapnya.
Ini menandai pertama kalinya sejak jatuhnya Uni Soviet bahwa Moskow telah memindahkan hulu ledak ke luar negeri.
Putin menyebut perang di Ukraina sebagai pertempuran antara keselamatan Rusia dan aliansi NATO yang berkembang serta mengatakan bahwa Barat memompa senjata ke Ukraina dalam perang proksi dengan Moskow.
Pada bulan Maret, ia mengumumkan keputusan untuk memindahkan senjata ke Belarusia, landasan peluncuran untuk operasi militer khusus Moskow, menunjuk pada penyebaran senjata Amerika Serikat (AS) di negara-negara Eropa sebagai pembenaran.
Sementara mengutuk rencana Moskow, AS mengatakan tidak berniat mengubah sikapnya terhadap senjata nuklir strategis dan belum melihat tanda-tanda bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
Lukashenko mengatakan Minsk juga bekerja untuk memastikan fasilitas Belarusia dapat menampung senjata strategis jarak jauh. Namun, tidak ada kebutuhan mendesak karena Moskow belum berbicara tentang penyediaan senjata.
“Untuk apa (rudal) strategis seperti Topol? Meskipun kami sekarang sedang mempersiapkan situs untuk senjata ini juga. Mereka (situs era Soviet) semuanya hidup dan sehat, kecuali satu. Jadi jika perlu, kami dapat kapan saja (menampung mereka),” lapor Belta mengutip ucapan Lukashenko.
“Tapi Topol adalah rudal antarbenua. Apakah saya berencana berperang dengan Amerika? Tidak, itu sebabnya (senjata nuklir taktis) ini sudah cukup bagi saya sekarang,” ucapnya.
Perang di Ukraina telah menyebabkan apa yang dikatakan oleh Rusia dan AS sebagai hubungan mereka yang paling tegang sejak Perang Dingin.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Lukashenko mengatakan bahwa Minsk siap menjadi tuan rumah senjata, beberapa hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan senjata itu akan dikerahkan pada 7-8 Juli.
“Semuanya sudah siap. Saya pikir kami akan mendapatkan apa yang kami minta dalam beberapa hari, dan bahkan sedikit lagi,” katanya dalam komentar yang dikutip oleh kantor berita Belta seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (14/6/2023).
Lukashenko memperingatkan dia tidak akan ragu untuk menggunakan senjata itu sebagai tanggapan terhadap calon agresor.
"Mengapa kita membutuhkan mereka? Untuk memastikan tidak ada satu pun tentara asing yang menginjakkan kaki di tanah Belarusia lagi,” tegasnya.
“Tuhan melarang saya harus membuat keputusan untuk menggunakan senjata ini. Tapi tidak akan ada keraguan jika terjadi agresi terhadap kami,” ucapnya.
Ini menandai pertama kalinya sejak jatuhnya Uni Soviet bahwa Moskow telah memindahkan hulu ledak ke luar negeri.
Putin menyebut perang di Ukraina sebagai pertempuran antara keselamatan Rusia dan aliansi NATO yang berkembang serta mengatakan bahwa Barat memompa senjata ke Ukraina dalam perang proksi dengan Moskow.
Pada bulan Maret, ia mengumumkan keputusan untuk memindahkan senjata ke Belarusia, landasan peluncuran untuk operasi militer khusus Moskow, menunjuk pada penyebaran senjata Amerika Serikat (AS) di negara-negara Eropa sebagai pembenaran.
Sementara mengutuk rencana Moskow, AS mengatakan tidak berniat mengubah sikapnya terhadap senjata nuklir strategis dan belum melihat tanda-tanda bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
Lukashenko mengatakan Minsk juga bekerja untuk memastikan fasilitas Belarusia dapat menampung senjata strategis jarak jauh. Namun, tidak ada kebutuhan mendesak karena Moskow belum berbicara tentang penyediaan senjata.
“Untuk apa (rudal) strategis seperti Topol? Meskipun kami sekarang sedang mempersiapkan situs untuk senjata ini juga. Mereka (situs era Soviet) semuanya hidup dan sehat, kecuali satu. Jadi jika perlu, kami dapat kapan saja (menampung mereka),” lapor Belta mengutip ucapan Lukashenko.
“Tapi Topol adalah rudal antarbenua. Apakah saya berencana berperang dengan Amerika? Tidak, itu sebabnya (senjata nuklir taktis) ini sudah cukup bagi saya sekarang,” ucapnya.
Perang di Ukraina telah menyebabkan apa yang dikatakan oleh Rusia dan AS sebagai hubungan mereka yang paling tegang sejak Perang Dingin.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(ian)