Bendungan PLTA di Kherson Hancur Sebagian, Nyawa Ribuan Warga Terancam

Selasa, 06 Juni 2023 - 12:01 WIB
loading...
Bendungan PLTA di Kherson Hancur Sebagian, Nyawa Ribuan Warga Terancam
Bendungan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kakhovskaya di Wilayah Kherson Rusia. Foto/wikipedia
A A A
KHERSON - Bendungan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kakhovskaya di Wilayah Kherson Rusia, yang terletak di hulu Sungai Dnepr dari kota Kherson, dilaporkan mengalami kerusakan signifikan pada Selasa pagi (6/6/2023).

Kabar ini diungkapkan seorang pejabat setempat dan beberapa video yang dibagikan di media sosial.

“Bagian atas infrastruktur utama hancur akibat serangan," ungkap Wali Kota Novaya Kakhovka, Vladimir Leontyev, mengkonfirmasi kepada RIA Novosti.

Bendungan tersebut dilaporkan rusak sekitar pukul 03.00 waktu setempat. Satu video yang diambil dari drone telah beredar di Telegram, yang dimaksudkan untuk menunjukkan akibatnya dengan aliran air yang mengalir melalui celah tersebut.

Moskow berulang kali menyalahkan Kiev karena melakukan banyak serangan di bendungan Kakhovskaya.

Rusia memperingatkan serangan dapat menyebabkan bencana dan mengakibatkan kematian ribuan warga sipil.



Pada gilirannya, Ukraina mengklaim Rusia telah merencanakan meledakkan bendungan itu sendiri dalam operasi bendera palsu yang bertujuan menjebak Kiev atas banjir tersebut.

Ancaman yang terus-menerus itu dianggap sebagai salah satu alasan utama mengevakuasi warga sipil dari komunitas tertentu di daerah tersebut.

Tak hanya itu, ancaman itu juga menjadi sebab penarikan pasukan Rusia dari kota Kherson ke tepi kiri Sungai Dnepr.

Pejabat militer dan sipil Rusia, termasuk penjabat gubernur Kherson Vladimir Saldo memperingatkan pada saat itu banyak daerah di wilayah tersebut, termasuk di kota Kherson, dapat dibanjiri jika bendungan Kakhovskaya dihancurkan.

Wilayah Kherson secara resmi dinyatakan sebagai bagian dari Rusia pada awal Oktober, bersama dengan Wilayah Zaporozhye dan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk.

Penyatuan wilayah ke Rusia itu setelah orang-orang di wilayah tersebut sangat mendukung langkah tersebut selama referendum.

Kiev dan para pendukung Baratnya menyebut referendum itu sebagai "palsu" dan bersumpah merebut kembali wilayah itu, menggunakan segala cara yang diperlukan.

Kiev memang mempertimbangkan meledakkan bendungan untuk melumpuhkan pasukan Moskow yang mempertahankan kota Kherson.

“Ukraina bahkan melakukan serangan uji coba dengan peluncur HIMARS di salah satu pintu air bendungan,” ungkap mantan kepala Komando Operasi Selatan Ukraina, Mayor Jenderal Andrey Kovalchuk , dalam wawancara dengan Washington Post pada Desember.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1249 seconds (0.1#10.140)