Rusia Lancarkan Serangan Drone Setiap Hari, Ukraina Ketar-ketir
loading...
A
A
A
KIEV - Seorang pejabat Angkatan Udara Ukraina memperingatkan Rusia memiliki drone bunuh diri Iran yang cukup untuk terus menyerangnegara itu setiap hari. Ini dapat menguras sistem pertahanan udara yang dimiliki Ukraina.
Kantor berita Ukraina NV melaporkan juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yurii Ihnat, mengatakan bahwa pasukan Rusia memiliki lebih dari cukup pasokan drone Shahed-136 untuk melanjutkan serangan.
“Shahed sekarang diluncurkan begitu sering sehingga tidak jelas apakah mereka (seharusnya) mendeteksi atau menghabiskan pertahanan udara kita,” kata Ihnat.
"Semuanya dalam satu: mendeteksi dan, tentu saja, menguras (pertahanan udara)," imbuhnya seperti dikutip dari Insider, Minggu (4/6/2023).
Rusia telah menggunakan amunisi tak berawak tanpa henti untuk membombardir kota-kota dan target di Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.
Insider sebelumnya melaporkan drone peledak memiliki jangkauan 1.250 mil dan dikemas dengan bahan peledak. Drone yang relatif kecil kemudian dapat tetap terbang di atas target mereka, menunggu saat yang tepat untuk menyerang, sebelum jatuh dan meledak seperti rudal tradisional.
Menteri Pertahanan Ukraina Volodymyr Havrylov mengatakan kepada Reuters bahwa meskipun dihantam rentetan serangan drone dan rudal, pasukan Kiev masih siap untuk memulai serangan balik terhadap pasukan Rusia yang menduduki bagian timur negara itu.
Reuters melaporkan Havrylov mengatakan Rusia berusaha mengalihkan perhatian Ukraina dari serangan balasan yang direncanakan, tetapi mengatakan serangan rudal itu adalah upaya strategis terakhir.
Menurut Reuters, Havrylov juga mengatakan kepada wartawan bahwa sistem pertahanan udara Ukraina lebih dari 90 persen efektif dalam menghentikan serangan.
Kantor berita Ukraina NV melaporkan juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yurii Ihnat, mengatakan bahwa pasukan Rusia memiliki lebih dari cukup pasokan drone Shahed-136 untuk melanjutkan serangan.
“Shahed sekarang diluncurkan begitu sering sehingga tidak jelas apakah mereka (seharusnya) mendeteksi atau menghabiskan pertahanan udara kita,” kata Ihnat.
"Semuanya dalam satu: mendeteksi dan, tentu saja, menguras (pertahanan udara)," imbuhnya seperti dikutip dari Insider, Minggu (4/6/2023).
Rusia telah menggunakan amunisi tak berawak tanpa henti untuk membombardir kota-kota dan target di Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.
Insider sebelumnya melaporkan drone peledak memiliki jangkauan 1.250 mil dan dikemas dengan bahan peledak. Drone yang relatif kecil kemudian dapat tetap terbang di atas target mereka, menunggu saat yang tepat untuk menyerang, sebelum jatuh dan meledak seperti rudal tradisional.
Menteri Pertahanan Ukraina Volodymyr Havrylov mengatakan kepada Reuters bahwa meskipun dihantam rentetan serangan drone dan rudal, pasukan Kiev masih siap untuk memulai serangan balik terhadap pasukan Rusia yang menduduki bagian timur negara itu.
Reuters melaporkan Havrylov mengatakan Rusia berusaha mengalihkan perhatian Ukraina dari serangan balasan yang direncanakan, tetapi mengatakan serangan rudal itu adalah upaya strategis terakhir.
Menurut Reuters, Havrylov juga mengatakan kepada wartawan bahwa sistem pertahanan udara Ukraina lebih dari 90 persen efektif dalam menghentikan serangan.
(ian)