Eks Jenderal AS: NATO Belum Siap untuk Kalahkan Rusia

Sabtu, 03 Juni 2023 - 00:31 WIB
loading...
Eks Jenderal AS: NATO...
Letnan Jenderal (Purn) Ben Hodges, mantan komandan Angkatan Darat AS di Eropa, sebut NATO belum siap untuk mengalahkan Rusia jika anggotanya di Eropa diinvasi Moskow. Foto/Megan Zander/US Army
A A A
BRATISLAVA - Seorang pensiunan jenderal Amerika Serikat (AS) mengatakan Amerika dan sekutu NATO- nya belum mengambil pelajaran dari perang di Ukraina. Menurutnya, aliansi tidak cukup siap untuk mengalahkan Rusia jika menginvasi negara-negara sekutu di Eropa.

Letnan Jenderal (Purn) Ben Hodges, mantan komandan Angkatan Darat AS di Eropa, mengatakan mengangkut pasukan dengan cepat ke garis depan, menghasilkan cukup amunisi, dan berkomunikasi dengan tentara sekutu tetap menjadi tantangan bagi NATO dalam bertahan melawan Rusia.

“Ketika saya memikirkan di mana kami berada ketika saya menjadi seorang komandan, sekarang jauh lebih baik,” kata Hodges dalam Konferensi Globsec di Bratislava, Slovakia, seperti dikutip Stars and Strips, Jumat (2/6/2023).

“Tapi kita tidak berada di dekat tempat kita harus berada jika kita serius untuk mengalahkan serangan Rusia. Dan kami belum siap," ujarnya.

Hodges mengambil kendali Angkatan Darat AS di Eropa pada akhir 2014 setelah invasi pertama Rusia ke Ukraina, dan dia bertugas dalam peran itu hingga 2017.



Menurutnya, sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, NATO lambat belajar dari perang itu, sebagian karena hambatan birokrasi yang terus-menerus.

"Kami masih tidak bisa bergerak di mana kami harus bergerak cukup cepat untuk menyampaikan kepada Rusia bahwa kami bisa bergerak secepat atau lebih cepat dari mereka," katanya.

Hodges memperkirakan bahwa gerbong kereta Jerman hanya dapat memindahkan satu setengah brigade dan peralatan melalui Eropa pada satu waktu, jauh dari 10 atau 12 brigade yang menurutnya perlu dipindahkan "secara bersamaan".

Dia melanjutkan, negara-negara pemasok senjata ke Ukraina mengeluh tentang kekurangan amunisi yang terus-menerus selama lebih dari satu tahun, tetapi tidak banyak yang berubah sejauh investasi pemerintah.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1766 seconds (0.1#10.140)