Ditembak Tentara Israel, Bocah 3 Tahun Palestina Kritis di Rumah Sakit
loading...
A
A
A
TEPI BARAT - Seorang bocah laki-laki berusia tiga tahun asal Palestina berada dalam kondisi kritis di sebuah rumah sakit (RS) Israel pada Jumat (2/6/2023) pagi setelah ditembak tentara Zionis di Tepi Barat.
Militer Zionis Israel membuka penyelidikan atas apa yang dikatakannya sebagai penembakan yang tidak disengaja.
Militer, dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa orang-orang bersenjata melepaskan tembakan pada Kamis malam ke arah pemukiman Neve Tzuf di Tepi Barat—wilayah Palestina yang diduduki. Para tentara Zionis di pos jaga membalas tembakan tersebut.
Beberapa saat kemudian, petugas medis Israel menerima laporan bahwa seorang pria Palestina dan anak kecil terluka parah.
Pria itu dilarikan ke rumah sakit Palestina, sementara si anak kecil, setelah disadarkan kembali oleh petugas medis Israel, diterbangkan ke Rumah Sakit Sheba Israel.
Pihak rumah sakit mengatakan bocah itu dalam kondisi kritis.
Militer merilis video kasar yang menunjukkan apa yang dikatakannya sebagai orang-orang bersenjata yang menembak ke arah pemukiman dan mengatakan sedang mencari mereka.
Tetapi insiden itu sedang ditinjau."Menyesalkan kerugian bagi non-kombatan dan [militer] akan melakukan segala daya untuk mencegah insiden semacam itu," bunyi pernyataan militer Israel.
Penembakan itu adalah pertumpahan darah terbaru dalam gelombang kekerasan selama lebih dari setahun di Tepi Barat dan Yerusalem timur. Pertempuran itu meningkat sejak pemerintah sayap kanan baru Israel mulai menjabat pada akhir Desember lalu.
Hampir 120 warga Palestina tewas di dua wilayah itu tahun ini, dengan hampir setengah dari mereka adalah anggota kelompok militan bersenjata. Angka itu menurut penghitungan Associated Press.
Militer Israel mengatakan jumlah orang tewas dari kubu militan Palestina jauh lebih tinggi. Tapi pemuda pelempar batu dan orang-orang yang tidak terlibat dalam kekerasan juga tewas.
Sementara itu, serangan Palestina yang menargetkan warga Israel di wilayah tersebut telah menewaskan sedikitnya 21 orang.
Israel merebut Tepi Barat dan Yerusalem timur, bersama dengan Jalur Gaza, dalam perang 1967. Palestina menginginkan wilayah-wilayah itu untuk negara masa depan.
Sekitar 700.000 orang Israel sekarang tinggal di permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem timur. Sebagian besar komunitas internasional menganggap permukiman ini ilegal atau menghambat perdamaian.
Militer Zionis Israel membuka penyelidikan atas apa yang dikatakannya sebagai penembakan yang tidak disengaja.
Militer, dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa orang-orang bersenjata melepaskan tembakan pada Kamis malam ke arah pemukiman Neve Tzuf di Tepi Barat—wilayah Palestina yang diduduki. Para tentara Zionis di pos jaga membalas tembakan tersebut.
Beberapa saat kemudian, petugas medis Israel menerima laporan bahwa seorang pria Palestina dan anak kecil terluka parah.
Pria itu dilarikan ke rumah sakit Palestina, sementara si anak kecil, setelah disadarkan kembali oleh petugas medis Israel, diterbangkan ke Rumah Sakit Sheba Israel.
Pihak rumah sakit mengatakan bocah itu dalam kondisi kritis.
Militer merilis video kasar yang menunjukkan apa yang dikatakannya sebagai orang-orang bersenjata yang menembak ke arah pemukiman dan mengatakan sedang mencari mereka.
Tetapi insiden itu sedang ditinjau."Menyesalkan kerugian bagi non-kombatan dan [militer] akan melakukan segala daya untuk mencegah insiden semacam itu," bunyi pernyataan militer Israel.
Penembakan itu adalah pertumpahan darah terbaru dalam gelombang kekerasan selama lebih dari setahun di Tepi Barat dan Yerusalem timur. Pertempuran itu meningkat sejak pemerintah sayap kanan baru Israel mulai menjabat pada akhir Desember lalu.
Hampir 120 warga Palestina tewas di dua wilayah itu tahun ini, dengan hampir setengah dari mereka adalah anggota kelompok militan bersenjata. Angka itu menurut penghitungan Associated Press.
Militer Israel mengatakan jumlah orang tewas dari kubu militan Palestina jauh lebih tinggi. Tapi pemuda pelempar batu dan orang-orang yang tidak terlibat dalam kekerasan juga tewas.
Sementara itu, serangan Palestina yang menargetkan warga Israel di wilayah tersebut telah menewaskan sedikitnya 21 orang.
Israel merebut Tepi Barat dan Yerusalem timur, bersama dengan Jalur Gaza, dalam perang 1967. Palestina menginginkan wilayah-wilayah itu untuk negara masa depan.
Sekitar 700.000 orang Israel sekarang tinggal di permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem timur. Sebagian besar komunitas internasional menganggap permukiman ini ilegal atau menghambat perdamaian.
(mas)