6 Selera Unik Putin, Ternyata Suka Genre Musik Endemik

Kamis, 01 Juni 2023 - 11:31 WIB
loading...
6 Selera Unik Putin, Ternyata Suka Genre Musik Endemik
Presiden Fusia Vladimir Putin memiliki selera yang unik. Itu mempengaruhi kebijakannya, termasuk perang Uktraina-RusiaFoto/Reuters
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki selera yang unik dan aneh yang tidak biasa bagi seorang pemimpin dunia. Itu tidak lepas karena masa kecil dan remaja Putin yang dipengaruhi oleh pergaulannya. Dia pun dikenal memiliki selera musik endemik hingga kerap menggunakan bahasa slang yang populer di kalangan orang buangan di Rusia.

Banyak analis menduga bahwa selera Putin itu berpengaruh terhadap kebijakan yang diambilnya. Itu tidak bisa dilepaskan karena selera seorang akan berpengaruh pada sisi psikologis dan pola pikirnya.

Namun demikian, bagi yang mengetahui tentang sejarah Rusia dan Soviet, selera Putin sebenarnya bukan hal yang aneh. Karena itu juga merepresentasikan segmen masyarakat di Rusia.

Berikut adalah 6 selera Putin yang merepresentasikan dirinya sehingga berpengaruh pada kebijakannya, termasuk perang Ukraina – Rusia.

1. Mempopulerkan Bahasa Macho

6 Selera Unik Putin, Ternyata Suka Genre Musik Endemik

Foto/Reuters

Selama bertahun-tahun berkuasa, Putin dikenal karena bahasa yang memperkuat citranya sebagai orang kuatnya atau macho. Dia kerap memajang foto-foto dirinya bertelanjang dada, berburu, memancing, menunggang kuda, dan berolahraga judo.

Bukan hanya itu, kesan macho itu juga ditunjukkan melalui gaya bahasa yang diungkapkannya.

“Dia ternyata pria perkasa, memperkosa 10 wanita. Kami semua iri padanya,” kata Putin pada 2006 setelah Presiden Israel Moshe Katsav dituduh memperkosa pegawai perempuannya.

“Mereka memakai alat kontrasepsi (kondom),” kata Putin pada 2011 menanggapi aksi unjuk rasa oposisi yang pesertanya mengenakan pita putih.

“Tidak peduli bagaimana seseorang bertindak pada malam pernikahan, hasilnya harus sama,” katanya pada tahun 2013 tentang konsolidasi politik Uni Eropa.

“Kami, sebagai martir, akan pergi ke surga, dan mereka hanya akan bersuara,” katanya pada tahun 2018 tentang kemungkinan perang nuklir global.

“Suka atau tidak suka – bersabarlah, cantikku,” katanya pada tahun 2022 tentang keengganan Ukraina untuk tetap berpegang pada perjanjian Minsk, sebuah penyelesaian damai di wilayah Donbas Ukraina timur.

2. Suka Bermain Sambo

6 Selera Unik Putin, Ternyata Suka Genre Musik Endemik

Foto/Reuters

Beberapa orang yang mengenal Putin saat remaja yang tumbuh di Leningrad, sekarang St Petersburg, mengatakan bahwa ketertarikannya pada kehidupan penjara berasal dari studinya tentang sambo. Sambo merupakan salah satu bentuk gulat yang menjadi khas Rusia.

Selain itu, Putin juga memiliki hubungan dengan pelatihnya yakni Leonid Usvyatsov, telah menjalani hampir 20 tahun penjara karena pemerkosaan. “Putin terhubung dengan bandit melalui pelatih seniornya Leonid Usvyatsov,” mantan pelatih sambo Putin Nikolay Vashchilin mengatakan kepada Radio Free Europe Rusia.

Usvyatsov ditembak mati pada tahun 1994 oleh penjahat lainnya. "Aku sudah mati, tapi mafia itu abadi," kata tulisan di batu nisannya.

Tetapi penduduk Uni Soviet dan Rusia modern memiliki daya tarik yang aneh dengan kehidupan penjara dan bahasa gaul. Puluhan juta orang melewati masa gulag (kerja paksa di penjara) Soviet. Rusia masih memiliki populasi penjara terbesar kelima di dunia dengan hampir 440.000 narapidana pada tahun 2022.

3. Suka Genre Musik Endemik

Pada 1980-an, Putin menjadi penggemar genre musik endemik Rusia yang menonjolkan penjara dan gaya hidup kriminal. Genre tersebut memadukan pengaruh Ukraina-Yahudi dan Roma dengan romansa. Gaya lagu endemik cenderung melodramatis abad ke-19.

Teman masa kecil Putin, Sergey Roldugin, ingat bagaimana pada 1980-an mereka mendengarkan Willy Tokaryev, seorang emigre chanson crooner. Lagu favorit mereka adalah “Catch the Thief”, terutama kalimat: “Kita semua adalah residivis.”

Putin juga kerap mendengarkan Radio Chanson. Di radio tersebut kerap memutar lagu milik Lyube, grup yang disebut Putin sebagai favoritnya. Pada 2002, Putin menunjuk pemimpin band Lyube, Nikolay Rastorguev, sebagai salah satu penasihat budayanya.

Kemudian, Rastorguev menjabat sebagai anggota parlemen Rusia Bersatu, partai pro-Putin yang berkuasa. Tahun lalu, Uni Eropa memasukkan Rastorguev ke dalam daftar hitam karena mendukung perang di Ukraina.



4. Suka Menggunakan Bahasa Slang

Putin dulu dikenal dengan pidatonya dengan frasa yang aneh dan idiom fenya sejak awal pemerintahannya 23 tahun lalu. Apa itu fenya? Fenya merupakan bahasa slang Rusia yang dikenal mengandung umpatan dan makian. Itu dikenal sebagai bahasa yang digunakan di kalangan pelaku kejahatan.

Jauh sebelum mantan Presiden AS Donald Trump membangun karier politiknya dengan bahasa misoginis dan intoleran, Putin melakukan hal serupa di Rusia.

“Kami akan merendam mereka di kakus,” kata Putin, perdana menteri yang baru diangkat dalam pemerintahan Presiden Boris Yeltsin, pada 1999 tentang pemboman Rusia di Grozny, ibu kota wilayah separatis Chechnya saat itu.

Pembangkang era Soviet Vladimir Bukovsky, yang menghabiskan bertahun-tahun di gulag atau penjara kerja paksa, menunjukkan bahwa frasa tersebut mengacu untuk membunuh pengadu.

Tapi rata-rata orang Rusia yang tidak terbiasa dengan seluk-beluk fenya tetap menyukai ungkapan Putin. Banyak lagi kutipan yang penuh warna dan hampir cabul, bersama dengan gambar seorang pria macho yang dipahat dengan cermat, membuka jalan menuju kepresidenan pertama Putin pada 2000.

Apalagi, banyak wanita termasuk di antara pendukung Putin. "'Rendam mereka di kakus' lebih tentang (Putin) menjadi menarik secara seksual bagi wanita yang prianya pemabuk dan yang berpikir bahwa mereka membutuhkan tangan yang kuat untuk sekadar bertahan hidup," Nana Grinstein, seorang penulis drama melarikan diri dari Rusia. Grinstein mengungkapkan, ada lagu berjudul "Saya Ingin Seseorang Seperti Putin", pada 2003 yang menggambarkan seorang wanita yang sangat membutuhkan seseorang seperti presiden.

Kemudian, seorang psikolog di Ukraina, Svetlana Chunikhina, menunjukkan tiga alasan mengapa Putin menyukai fenya dan gaya hidup yang terkait dengannya. “Penguasa penjara Rusia di atas hukum, di luar hukum," kata Svetlana Chunikhina, wakil presiden Asosiasi Psikolog Politik, sebuah kelompok di Kiev.

“Bagi Putin, ini adalah status yang ideal. Dia menciptakan negara yang tidak mengikuti hukum internasional, dan dia sendiri tidak dikendalikan oleh hukum domestik,” katanya kepada Al Jazeera.

Kedua, Putin “membenci kelemahan”, menyukai kultus kekuasaan penjara, dan membuat rata-rata satelit politik Rusia dan Moskow “lemah” dan “tidak terorganisir”. Dan ketiga, Putin membenci pemahaman Barat modern tentang kebebasan pribadi. “Wacana penjara yang diubah Putin menjadi bahasa politik sehari-hari Rusia modern adalah cara ideal untuk mengubah suatu negara menjadi penjara,” kata Chunikhina.

5. Suka Bergaya seperti Mafia


6 Selera Unik Putin, Ternyata Suka Genre Musik Endemik

Foto/Reuters

Bagi seorang ahli dunia kriminal di negara bekas Uni Soviet, Vera Mironova, mengungkapkan pidato Putin sangat jauh dari istilah sebenarnya "pencuri bermahkota", sebuah kasta penjahat profesional.

“Ini adalah pidato seorang pria yang berpikir bahwa ini adalah cara para penjahat karier berbicara,” kata Mironova. “Meskipun Putin kurang mahir dalam jargon penjara yang sebenarnya, dia masih mengembangkan hubungan yang luas dengan kejahatan terorganisir,” ujar Mironova.

Apakah Putin memiliki ikatan dengan Mafia? “Tentu saja, 100 persen,” katanya, mengutip tulisan Alexander Litvinenko, seorang petugas di Federal Security Service (FSB), badan intelijen utama Rusia, yang membelot ke Inggris pada 2000. Litvinenko menuduh Putin mengambil untung dari perdagangan narkoba dan pencucian uang. Litvinenko tewas akibat keracunan radioaktif polonium-210 pada 2006.


6. Menjadi Kiblat Retorika

6 Selera Unik Putin, Ternyata Suka Genre Musik Endemik

Foto/Reuters

Ungkapan Putin mengubah cara politisi dan pejabat Rusia berbicara di depan umum.

“Putin memulai tradisi menggunakan jargon dalam pidato resmi modern,” tulis Natalia Zelyanskaya dan Konstantin Belousov dari Universitas Negeri Orenburg di Rusia.

Seorang kritikus Kremlin mengatakan Putin dan para loyalisnya memilih populisme verbal yang membumi karena mereka ingin terdengar seperti orang Rusia pada umumnya.

“Orang-orang ini hanya berbicara bahasa yang digunakan oleh publik,” kata Sergey Bizyukin, yang melarikan diri dari kota Ryazan ke Israel, kepada Al Jazeera. Dia mengatakan tren itu adalah "efek samping" yang tertunda dari upaya era Soviet untuk membangun "masyarakat tanpa kelas" ketika intelektualitas tidak disukai.
(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1227 seconds (0.1#10.140)