7 Negara yang Memiliki Satelit Spionase, Nomor 5 Digunakan untuk Menjajah Palestina
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Banyak negara melakukan perlombaan untuk memperkuat peralatan dan perlengkapan militer tidak hanya di darat, laut dan udara, tetapi juga di angkasa. Mereka mengirimkan satelit militer untuk kepentingan spionase di orbit Bumi.
Satelit spionase itu digunakan komunikasi, navigasi, dan pengumpulan data intelijen. Beberapa satelit juga dikembangkan untuk peringatan dini rudal yang mendekat suatu wilayah.
Melansir worldatlas, terdapat sekitar 950 satelit dari berbagai jenis di orbit Bumi. Jumlah total satelit militer di dunia diperkirakan mencapai 320 dengan beberapa negara memiliki beberapa sementara lainnya digunakan untuk kepentingan komersial.
Foto/Reuters
AS memiliki 123 satelit militer. Proyek satelit militer formal pertama dibuat dan diluncurkan di AS pada 1950-an.
Proyek satelit spionase pertama AS dikenal dengan nama Sistem Senjata 117L. Satelit awal yang akan diluncurkan diberi nama Discoverer dan digunakan untuk mengamati Bumi dan mengambil gambar.
Pada 28 Februari 1959, satelit pertama, Discoverer-1 diluncurkan. Ada beberapa proyek satelit spionase AS termasuk Corona, Canyon, Aquacade, Orion, Magnum, dan Trumpet.
Satelit terbaru yang akan diluncurkan adalah Wideband Global SATCOM (WGS-9). Satelit itu diproduksi oleh Boeing. Satelit akan digunakan untuk komunikasi spionase.
Untuk satelit mata-mata yang menghebohkan adalah NROL-44. Itu merupakan proyek rahasia besar baik dalam ukuran maupun fakta. Selain itu, satelit mata-mata AS lainnya disebut Orion atau dikenal sebagai Mentor atau Advanced Orion) yang mulai beroperasi pada 1995.
"NROL-44 merupakan satelit intelijen sinyal, atau SIGINT, yang sangat besar", kata David Baker, mantan ilmuwan NASA yang bekerja pada misi Apollo dan Shuttle, dilansir DW. "Satelit SIGINT adalah inti dari pemerintah nasional, satelit keamanan militer. Mereka adalah benda besar yang tidak dimiliki oleh perusahaan swasta," kata Baker.
NROL-44 merupakan salah satu satelit dengan ukuran besar. “Beratnya lebih dari lima ton. Ia memiliki antena parabola besar yang membentang hingga diameter lebih dari 100 meter di angkasa, dan akan masuk ke bidang ekuator Bumi pada jarak sekitar 36.000 kilometer,” kata Baker.
Satelit spionase itu digunakan komunikasi, navigasi, dan pengumpulan data intelijen. Beberapa satelit juga dikembangkan untuk peringatan dini rudal yang mendekat suatu wilayah.
Melansir worldatlas, terdapat sekitar 950 satelit dari berbagai jenis di orbit Bumi. Jumlah total satelit militer di dunia diperkirakan mencapai 320 dengan beberapa negara memiliki beberapa sementara lainnya digunakan untuk kepentingan komersial.
Berikut adalah 7 negara yang memiliki satelit spionase untuk mengumpulkan data intelijen dan melaksanakan misi rahasia.
1. Amerika Serikat
Foto/Reuters
AS memiliki 123 satelit militer. Proyek satelit militer formal pertama dibuat dan diluncurkan di AS pada 1950-an.
Proyek satelit spionase pertama AS dikenal dengan nama Sistem Senjata 117L. Satelit awal yang akan diluncurkan diberi nama Discoverer dan digunakan untuk mengamati Bumi dan mengambil gambar.
Pada 28 Februari 1959, satelit pertama, Discoverer-1 diluncurkan. Ada beberapa proyek satelit spionase AS termasuk Corona, Canyon, Aquacade, Orion, Magnum, dan Trumpet.
Satelit terbaru yang akan diluncurkan adalah Wideband Global SATCOM (WGS-9). Satelit itu diproduksi oleh Boeing. Satelit akan digunakan untuk komunikasi spionase.
Untuk satelit mata-mata yang menghebohkan adalah NROL-44. Itu merupakan proyek rahasia besar baik dalam ukuran maupun fakta. Selain itu, satelit mata-mata AS lainnya disebut Orion atau dikenal sebagai Mentor atau Advanced Orion) yang mulai beroperasi pada 1995.
"NROL-44 merupakan satelit intelijen sinyal, atau SIGINT, yang sangat besar", kata David Baker, mantan ilmuwan NASA yang bekerja pada misi Apollo dan Shuttle, dilansir DW. "Satelit SIGINT adalah inti dari pemerintah nasional, satelit keamanan militer. Mereka adalah benda besar yang tidak dimiliki oleh perusahaan swasta," kata Baker.
NROL-44 merupakan salah satu satelit dengan ukuran besar. “Beratnya lebih dari lima ton. Ia memiliki antena parabola besar yang membentang hingga diameter lebih dari 100 meter di angkasa, dan akan masuk ke bidang ekuator Bumi pada jarak sekitar 36.000 kilometer,” kata Baker.