Blok Anti-China Tes Kawanan Drone Bertenaga AI
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Australia memamerkan kawanan drone bertenaga kecerdasan buatan (AI) baru.
Langkah ini menandai kolaborasi pertama kalinya pada teknologi drone (UAV) otonom antara anggota pakta keamanan AUKUS, yang dijelaskan oleh para pejabat sebagai cara untuk melawan China.
“Sekutu melakukan uji coba kemampuan tiga arah akhir bulan lalu di Wiltshire, Inggris, di mana mereka mencapai pelatihan ulang model secara kolaboratif secara langsung dalam penerbangan dan pertukaran model AI antara negara-negara AUKUS untuk pertama kalinya,” ungkap laporan militer AS.
“Pekerjaan tersebut melihat penyebaran awal bersama aset Australia, Inggris, dan AS yang mendukung AI dalam kawanan kolaboratif untuk mendeteksi dan melacak target militer di lingkungan yang representatif secara waktu nyata,” ungkap Pentagon pada Jumat (26/5/2023).
Dibentuk pada tahun 2021 sebagai cara menghalangi China di kawasan Indo-Pasifik, pakta AUKUS telah berulang kali mendapat kecaman dari Beijing.
Di bawah "Pilar I" dari kesepakatan itu, Amerika Serikat berjanji memberikan teknologi kapal selam nuklir ke Australia "sedini mungkin."
Diselenggarakan oleh Laboratorium Sains dan Teknologi Pertahanan Inggris, tes drone dilakukan sebagai bagian dari “Pilar II” dari kemitraan AUKUS, yang menyerukan “mengembangkan dan menyediakan kemampuan militer canggih bersama” antara ketiga sekutu untuk “meningkatkan keamanan dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.”
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China menegaskan inisiatif militer baru hanya akan "memotivasi perlombaan senjata, merusak rezim nonproliferasi nuklir internasional dan membahayakan stabilitas dan perdamaian regional."
Beijing mendesak ketiga anggota untuk berhenti "mengabaikan keprihatinan masyarakat internasional."
Langkah ini menandai kolaborasi pertama kalinya pada teknologi drone (UAV) otonom antara anggota pakta keamanan AUKUS, yang dijelaskan oleh para pejabat sebagai cara untuk melawan China.
“Sekutu melakukan uji coba kemampuan tiga arah akhir bulan lalu di Wiltshire, Inggris, di mana mereka mencapai pelatihan ulang model secara kolaboratif secara langsung dalam penerbangan dan pertukaran model AI antara negara-negara AUKUS untuk pertama kalinya,” ungkap laporan militer AS.
“Pekerjaan tersebut melihat penyebaran awal bersama aset Australia, Inggris, dan AS yang mendukung AI dalam kawanan kolaboratif untuk mendeteksi dan melacak target militer di lingkungan yang representatif secara waktu nyata,” ungkap Pentagon pada Jumat (26/5/2023).
Dibentuk pada tahun 2021 sebagai cara menghalangi China di kawasan Indo-Pasifik, pakta AUKUS telah berulang kali mendapat kecaman dari Beijing.
Di bawah "Pilar I" dari kesepakatan itu, Amerika Serikat berjanji memberikan teknologi kapal selam nuklir ke Australia "sedini mungkin."
Diselenggarakan oleh Laboratorium Sains dan Teknologi Pertahanan Inggris, tes drone dilakukan sebagai bagian dari “Pilar II” dari kemitraan AUKUS, yang menyerukan “mengembangkan dan menyediakan kemampuan militer canggih bersama” antara ketiga sekutu untuk “meningkatkan keamanan dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.”
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China menegaskan inisiatif militer baru hanya akan "memotivasi perlombaan senjata, merusak rezim nonproliferasi nuklir internasional dan membahayakan stabilitas dan perdamaian regional."
Beijing mendesak ketiga anggota untuk berhenti "mengabaikan keprihatinan masyarakat internasional."