5 Skenario Pembunuhan Presiden Putin yang Berujung pada Kegagalan
loading...
A
A
A
MOSKOW - Sebagai pemimpin kontroversial, Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi incaran untuk dibunuh. Banyak pihak menyakini jika Putin tewas, maka Eropa akan relatif lebih tenang, minimal perang Ukraina akan berakhir.
Dikarenakan memiliki pengawalan super ketat, skenario pembunuhan Putin pun direncanakan dengan matang. Dalam berbagai peristiwa rencana pembunuhan tersebut, terdapat beberapa cara yang berbeda-beda. Itu menunjukkan rencana tersebut dilakukan oleh orang yang memiliki dendam atau misi tertentu.
Berikut adalah 5 skenario pembunuhan Putin yang berujung pada kegagalan.
1. Menggunakan Drone
Pada awal Mei 2023 lalu, Pemerintah Rusia mengungkapkan bahwa Ukraina berusaha melancarkan serangan dorne di Kremlin pada malam hari untuk membunuh Putin. Kiev membantahnya. Tapi, Amerika Serikat (AS) juga mendengar informasi serangan drone di jantung kekuasaan Putin.
Militer Rusia menembak jatuh dua pesawat nirawak yang mencoba menembus kediaman Putin di dalam tembok Kremlin. "Kami menganggap tindakan ini sebagai tindakan teroris yang direncanakan dan percobaan pembunuhan presiden," kata Kremlin. Untungnya, Putin tidak berada di Kremlin saat terjadinya serangan. Rusia mengatakan tidak ada yang terluka dan tidak ada kerusakan material akibat jatuhnya pecahan pesawat tak berawak yang hancur.
Penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengungkapkan skenario pembunuhan Putin tersebut bisa jadi adalah perlawanan pasukan lokal. Podolyak menuduh Kremlin menggunakan insiden ini sebagai dalih untuk membenarkan serangan besar-besaran terhadap warga sipil di Ukraina.
Sebelumnya, pada awal perang Ukraina melawan rusia, sekitar Maret 2022, Presiden Putin juga menjadi target rencana pembunuhan. Saat itu, Kepala Intelijen Pertahanan Ukraina Kyrylo Budanov mengungkapkan rencana pembunuhan gagal. “Dia (Putin) diserang di barisan, Ini adalah informasi non-publik. Upaya yang benar-benar gagal, tetapi itu benar-benar terjadi,” ujarnya.
2. Bom di Azerbaijan
Pada 2002 selama kunjungan Putin ke Azerbaijan, seorang pria Irak ditahan setelah berencana membunuh pemimpin Rusia.
Pria itu diidentifikasi sebagai warga negara Irak yang dikatakan memiliki hubungan dengan pasukan pemberontak Afghanistan dan Chechnya.
Pria ditetapkan untuk mengirimkan bahan peledak ke rekan konspirator. Tetapi pada saat dia dapat melaksanakan rencananya, pasukan keamanan mengetahui rencana tersebut dan menangkap pria tersebut dan yang diduga sebagai komplotannya.
3. Skenario Bom 40 Kg di Jalan Tol
Pada November 2022 Pemerintah Rusia diberi tahu tentang rencana pembunuhan Putin.
Menurut laporan lokal, mereka menemukan 40 kg bahan peledak menunggu untuk diledakkan di sepanjang jalan raya yang digunakan oleh pemimpin Rusia.
Sekelompok orang yang menyamar sebagai tukang reparasi meletakkan bom di jalan tol. Namun satu jam kemudian, perangkat tersebut menghilang secara misterius dan mobil Putin dialihkan.
4. Menggunakan Pembunuh Bayaran
Pasukan anti-teror dari kepolisian Inggris dilaporkan menggagalkan rencana untuk membunuh Putin pada Oktober 2003.
Seperti dilansirSunday Timesdua pria yang diduga sebagai pembunuh bayaran ditangkap karena membuat rencana untuk membunuh Putin. Salah satu pria itu diklaim sebagai mantan pembunuh bayaran dinas rahasia Rusia.
Menurut laporan tersebut, orang-orang ini telah membelot ke Inggris tiga tahun lalu dan disewa oleh seorang pembunuh bayaran untuk membunuh Putin.
Namun polisi kemudian membebaskan dua pria, berusia 40 dan 36 tahun setelah diinterogasi dan menambahkan bahwa tidak ada tindakan lebih lanjut yang akan diambil terhadap mereka.
5. Bom Bunuh Diri
Pada 2012, pasukan khusus Rusia menangkap seorang pemberontak Chechnya, Adam Osmayev. Dia ditangkap di pelabuhan Laut Hitam Ukraina di Odessa. Sialnya, pria tersebut diarak di depan umum dengan luka yang terlihat, diduga untuk pengakuan perbuatannya.
"Tujuan kami adalah pergi ke Moskow dan mencoba membunuh Perdana Menteri Putin ... Batas waktu kami adalah setelah pemilihan presiden Rusia," kata Osmayev. Dia dikabarkan akan melakukan aksi bom bunuh diri di dekat rombongan Putin.
Menurut dinas keamanan Rusia, Osmayev adalah lulusan lembaga pendidikan tinggi bergengsi di Inggris. Dia berasal dari keluarga terkemuka Chechnya yang menentang Putin. Itulah yang menyebabkan insiden itu dikaitkan dengan Pemerintah Inggris.
Dikarenakan memiliki pengawalan super ketat, skenario pembunuhan Putin pun direncanakan dengan matang. Dalam berbagai peristiwa rencana pembunuhan tersebut, terdapat beberapa cara yang berbeda-beda. Itu menunjukkan rencana tersebut dilakukan oleh orang yang memiliki dendam atau misi tertentu.
Berikut adalah 5 skenario pembunuhan Putin yang berujung pada kegagalan.
1. Menggunakan Drone
Pada awal Mei 2023 lalu, Pemerintah Rusia mengungkapkan bahwa Ukraina berusaha melancarkan serangan dorne di Kremlin pada malam hari untuk membunuh Putin. Kiev membantahnya. Tapi, Amerika Serikat (AS) juga mendengar informasi serangan drone di jantung kekuasaan Putin.
Militer Rusia menembak jatuh dua pesawat nirawak yang mencoba menembus kediaman Putin di dalam tembok Kremlin. "Kami menganggap tindakan ini sebagai tindakan teroris yang direncanakan dan percobaan pembunuhan presiden," kata Kremlin. Untungnya, Putin tidak berada di Kremlin saat terjadinya serangan. Rusia mengatakan tidak ada yang terluka dan tidak ada kerusakan material akibat jatuhnya pecahan pesawat tak berawak yang hancur.
Penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengungkapkan skenario pembunuhan Putin tersebut bisa jadi adalah perlawanan pasukan lokal. Podolyak menuduh Kremlin menggunakan insiden ini sebagai dalih untuk membenarkan serangan besar-besaran terhadap warga sipil di Ukraina.
Sebelumnya, pada awal perang Ukraina melawan rusia, sekitar Maret 2022, Presiden Putin juga menjadi target rencana pembunuhan. Saat itu, Kepala Intelijen Pertahanan Ukraina Kyrylo Budanov mengungkapkan rencana pembunuhan gagal. “Dia (Putin) diserang di barisan, Ini adalah informasi non-publik. Upaya yang benar-benar gagal, tetapi itu benar-benar terjadi,” ujarnya.
2. Bom di Azerbaijan
Pada 2002 selama kunjungan Putin ke Azerbaijan, seorang pria Irak ditahan setelah berencana membunuh pemimpin Rusia.
Pria itu diidentifikasi sebagai warga negara Irak yang dikatakan memiliki hubungan dengan pasukan pemberontak Afghanistan dan Chechnya.
Pria ditetapkan untuk mengirimkan bahan peledak ke rekan konspirator. Tetapi pada saat dia dapat melaksanakan rencananya, pasukan keamanan mengetahui rencana tersebut dan menangkap pria tersebut dan yang diduga sebagai komplotannya.
3. Skenario Bom 40 Kg di Jalan Tol
Pada November 2022 Pemerintah Rusia diberi tahu tentang rencana pembunuhan Putin.
Menurut laporan lokal, mereka menemukan 40 kg bahan peledak menunggu untuk diledakkan di sepanjang jalan raya yang digunakan oleh pemimpin Rusia.
Sekelompok orang yang menyamar sebagai tukang reparasi meletakkan bom di jalan tol. Namun satu jam kemudian, perangkat tersebut menghilang secara misterius dan mobil Putin dialihkan.
4. Menggunakan Pembunuh Bayaran
Pasukan anti-teror dari kepolisian Inggris dilaporkan menggagalkan rencana untuk membunuh Putin pada Oktober 2003.
Seperti dilansirSunday Timesdua pria yang diduga sebagai pembunuh bayaran ditangkap karena membuat rencana untuk membunuh Putin. Salah satu pria itu diklaim sebagai mantan pembunuh bayaran dinas rahasia Rusia.
Menurut laporan tersebut, orang-orang ini telah membelot ke Inggris tiga tahun lalu dan disewa oleh seorang pembunuh bayaran untuk membunuh Putin.
Namun polisi kemudian membebaskan dua pria, berusia 40 dan 36 tahun setelah diinterogasi dan menambahkan bahwa tidak ada tindakan lebih lanjut yang akan diambil terhadap mereka.
5. Bom Bunuh Diri
Pada 2012, pasukan khusus Rusia menangkap seorang pemberontak Chechnya, Adam Osmayev. Dia ditangkap di pelabuhan Laut Hitam Ukraina di Odessa. Sialnya, pria tersebut diarak di depan umum dengan luka yang terlihat, diduga untuk pengakuan perbuatannya.
"Tujuan kami adalah pergi ke Moskow dan mencoba membunuh Perdana Menteri Putin ... Batas waktu kami adalah setelah pemilihan presiden Rusia," kata Osmayev. Dia dikabarkan akan melakukan aksi bom bunuh diri di dekat rombongan Putin.
Menurut dinas keamanan Rusia, Osmayev adalah lulusan lembaga pendidikan tinggi bergengsi di Inggris. Dia berasal dari keluarga terkemuka Chechnya yang menentang Putin. Itulah yang menyebabkan insiden itu dikaitkan dengan Pemerintah Inggris.
(ahm)