Swedia Berharap Bisa Gabung NATO pada Juli

STOCKHOLM - Swedia masih berharap untuk menjadi anggota NATO pada saat pertemuan puncak aliansi di Vilnius pada bulan Juli. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billstrom, Jumat (26/5/2023).

Invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu meyakinkan Swedia dan Finlandia untuk membuang kebijakan non-blok militer yang telah lama dipegang dan mencari keamanan komitmen pertahanan kolektif NATO.



Finlandia bergabung dengan NATO bulan lalu, tetapi keanggotaan Swedia ditahan oleh keberatan dari Turkiye dan Hungaria.

“Tidak akan ada rencana B atau semacamnya. Rencana B adalah rencana A — yaitu keanggotaan penuh di NATO dan itulah yang akan saya dan pemerintah kerjakan sampai ke Vilnius,” katanya kepada wartawan, seperti dikutip dari Reuters.

Warga Turki memberikan suara dalam putaran kedua pemilihan presiden yang ketat pada hari Minggu, dengan petahana Tayyip Erdogan memimpin setelah pemungutan suara pertama.

Billstrom mengatakan dia berharap parlemen Turki akan memulai proses ratifikasi setelah debu mereda. “Sudah waktunya bagi Turki untuk memulai proses ratifikasi dan menjunjung tinggi kesepakatannya,” kata Billstrom.



Swedia dan Finlandia mencapai kesepakatan tiga arah di Madrid pada Juni tahun lalu yang bertujuan mengatasi kekhawatiran keamanan Turki. Tetapi, Ankara terus mengabaikan Swedia, dengan mengatakan Stockholm menampung anggota kelompok militan yang dianggapnya teroris.

Hongaria juga keberatan dengan aplikasi Swedia dengan alasan keluhan atas kritik Swedia terhadap catatan Perdana Menteri Viktor Orban tentang demokrasi dan supremasi hukum.

Billstrom mengatakan, tidak jelas keberatan apa yang dimiliki Budapest terhadap keanggotaan Swedia. “Hungaria memberikan dukungannya pada KTT di Madrid tahun lalu agar Swedia diberi status undangan tanpa syarat apapun,” ujarnya.