Tak Jera, Netanyahu Kembalikan Pelemahan Peradilan dalam Agenda Pemerintah Israel
loading...
A
A
A
Kepala partai Yisrael Beiteinu dan mantan Menteri Keuangan, Avigdor Lieberman, men-tweet, "Anggaran ini adalah titik hitam dalam sejarah Negara Israel. Ini adalah proses menjarah perbendaharaan publik dan mengarah pada penghancuran ekonomi Israel, dan sangat menargetkan kelas menengah, dan mereka yang bertugas di ketentaraan dan melakukan layanan di cadangan, pekerja dan pembayar pajak.”
“Mereka yang mendukung anggaran memikul tanggung jawab penuh atas tsunami ekonomi yang kita tuju dalam beberapa bulan mendatang," ujar dia.
Adapun Ketua Daftar Persatuan Nasional, Benny Gantz, mengatakan, "Ini adalah hari yang menyedihkan bagi Negara Israel."
Reformasi peradilan menjadi isu utama yang memicu unjuk rasa besar-besaran di Israel. Para demonstran menentang perubahan peradilan karena melemahkan lembaga yudikatif yang bertugas mengawasi pemerintah.
Netanyahu tampaknya tidak jera menghadapi gelombang protes yang muncul selama berbulan-bulan untuk menentang reformasi peradilan itu.
“Mereka yang mendukung anggaran memikul tanggung jawab penuh atas tsunami ekonomi yang kita tuju dalam beberapa bulan mendatang," ujar dia.
Adapun Ketua Daftar Persatuan Nasional, Benny Gantz, mengatakan, "Ini adalah hari yang menyedihkan bagi Negara Israel."
Reformasi peradilan menjadi isu utama yang memicu unjuk rasa besar-besaran di Israel. Para demonstran menentang perubahan peradilan karena melemahkan lembaga yudikatif yang bertugas mengawasi pemerintah.
Netanyahu tampaknya tidak jera menghadapi gelombang protes yang muncul selama berbulan-bulan untuk menentang reformasi peradilan itu.
(sya)