6 Alasan Fundamental Mengapa Pemimpin Arab Takluk kepada Presiden Suriah
loading...
A
A
A
Dengan mendapatkan keanggotaan penuh Liga Arab, itu menjadi kemenangan besar bagi Suriah. “Itu menjadi kemenangan besar bagi pemerintahan Suriah,” kata Aron Lund, seorang peneliti Timur Tengah, dilansir Al Jazeera. Kehadiran Assad di Liga Arab akan memupuk kepercayaan diri Assad.
“Kehadiran Assad juga akan menjadi membawa harapan konkret tentang perubahan di Suriah, minimal tentang bantuan dan investasi,” mujar Lund. Liga Arab memang tak bisa mewujudkan itu. Tapi, negara-negara Teluk bisa mewujudkannya.
5. Mengakselerasi Diplomasi
Ketika gempa 6 Februari 2023 silam dan pembicaraan pemulihan diplomasi dengan Iran oleh Saudi pada 10 Maret 2023 mendorong upaya Riyadh untuk mengakselerasikan diplomasi kepada rezim Assad. Kembalinya Suriah ke Liga Arab memang sangat dipengaruhi posisi Saudi melihat kasus Suriah. Itu menunjukkan Liga Arab memang dipimpin oleh Saudi sebagai penyokong donor terbesar.
Namun, beberapa negara Arab lainnya seperti Qatar, Kuwait dan Maroko belum menormalisasi hubungan dengan Damaskus dan masih menganggap Assad sebagai pemimpin yang tak memiliki legitimasi. Riyadh tetap menggunakan pengaruhnya untuk mempengaruhi negara-negara Arab.
6. Mengalirkan Investasi
Foto/Reuters
Pemerintah Suriah membutuhkan dukungan finansial dan legitimasi. “Assad sangat pragmatis. Dia membutuhkan uang dari mana pun dan dari siapapun,” kata Andreas Krieg, pakar pertahanan dari King’s College London. Assad, kata dia, tak akan mempermasalahkan dengan siapa akan berkoalisi, baik Saudi, Iran atau pun Rusia. Dalam konteks tersebut, Assad membutuhkan apapun sesuai dengan kepentingannya.
Krieg mengungkapkan, memang sangat sulit membayangkan Damaskus menjaga jarak dengan Iran. “Jika investasi ke Suriah tak bisa diwujudkan, minimal bantuan kemanusiaan bisa terwujud,” katanya. Dia mengatakan, Suriah juga membutuhkan sanksi terhadap negara dicabut.
Kemudian, Heiko Wimmen dari Kelompok Krisis Internasional di Suriah mengungkapkan, negara-negara Teluk Arab tidak mungkin memberikan kontribusi banyak sampai miliaran dolar yang dibutuhkan untuk membangun kembali kota-kota Suriah yang hancur. "Sanksi Amerika menjadi masalah. Suriah memerlukan bantuan beberapa negara,” katanya.
“Kehadiran Assad juga akan menjadi membawa harapan konkret tentang perubahan di Suriah, minimal tentang bantuan dan investasi,” mujar Lund. Liga Arab memang tak bisa mewujudkan itu. Tapi, negara-negara Teluk bisa mewujudkannya.
5. Mengakselerasi Diplomasi
Ketika gempa 6 Februari 2023 silam dan pembicaraan pemulihan diplomasi dengan Iran oleh Saudi pada 10 Maret 2023 mendorong upaya Riyadh untuk mengakselerasikan diplomasi kepada rezim Assad. Kembalinya Suriah ke Liga Arab memang sangat dipengaruhi posisi Saudi melihat kasus Suriah. Itu menunjukkan Liga Arab memang dipimpin oleh Saudi sebagai penyokong donor terbesar.
Namun, beberapa negara Arab lainnya seperti Qatar, Kuwait dan Maroko belum menormalisasi hubungan dengan Damaskus dan masih menganggap Assad sebagai pemimpin yang tak memiliki legitimasi. Riyadh tetap menggunakan pengaruhnya untuk mempengaruhi negara-negara Arab.
6. Mengalirkan Investasi
Foto/Reuters
Pemerintah Suriah membutuhkan dukungan finansial dan legitimasi. “Assad sangat pragmatis. Dia membutuhkan uang dari mana pun dan dari siapapun,” kata Andreas Krieg, pakar pertahanan dari King’s College London. Assad, kata dia, tak akan mempermasalahkan dengan siapa akan berkoalisi, baik Saudi, Iran atau pun Rusia. Dalam konteks tersebut, Assad membutuhkan apapun sesuai dengan kepentingannya.
Krieg mengungkapkan, memang sangat sulit membayangkan Damaskus menjaga jarak dengan Iran. “Jika investasi ke Suriah tak bisa diwujudkan, minimal bantuan kemanusiaan bisa terwujud,” katanya. Dia mengatakan, Suriah juga membutuhkan sanksi terhadap negara dicabut.
Kemudian, Heiko Wimmen dari Kelompok Krisis Internasional di Suriah mengungkapkan, negara-negara Teluk Arab tidak mungkin memberikan kontribusi banyak sampai miliaran dolar yang dibutuhkan untuk membangun kembali kota-kota Suriah yang hancur. "Sanksi Amerika menjadi masalah. Suriah memerlukan bantuan beberapa negara,” katanya.