Dikecam Pemerintah, Mafia Eksploitasi Masyarakat di Tengah Wabah Covid-19

Rabu, 29 April 2020 - 10:27 WIB
loading...
Dikecam Pemerintah, Mafia Eksploitasi Masyarakat di Tengah Wabah Covid-19
Ratusan anggota mafia narkoba diamankan dalam sebuah operasi saat pandemi Covid-19 di Izalco, El Salvador. Foto/Reuters
A A A
ROMA - Awal bulan ini prosesi pemakaman seorang tokoh mafia berlangsung khidmat di Kota Sicili, Messina, Italia. Dia bukanlah orang biasa, melainkan pentolan dari sebuah kelompok mafia terkemuka di Italia yang tewas di usia 70 tahun.

Messina merupakan pusat para mafia di Italia dan satu-satunya wilayah yang membangkang sistem lockdown, termasuk dilarangnya prosesi pemakaman. Meski penyebab kematian Fava tidak diketahui, prosesi pemakaman yang dihadiri puluhan orang itu dikecam pemerintah.

“Ini merupakan sebuah skandal dan pelecehan terhadap mereka yang kehilangan anggota keluarga di tengah wabah virus Covid-19,” ujar Presiden Komite Antimafia Kawasan Italia, Claudio Fava, dikutip CNN.

Prosesi pemakaman tokoh mafia menunjukkan kekuasaan dan kekebalan hukum mafia di Italia. Pejabat senior Komite Antimafia mengatakan, kelompok mafia juga mengeksploitasi masyarakat di tengah Covid-19, terutama di kawasan selatan Italia.

Mafia telah menyediakan kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat miskin, menawarkan sistem kredit kepada pebisnis di ambang kebangkrutan, dan berencana memangkas paket stimulus senilai miliaran euro.

Kelompok mafia terkuat ialah Ndrangheta yang berbasis di Calabria. Ndrangheta diyakini telah menguasai sekitar 80% pasar kokain di Eropa. Meski seharusnya distribusi selama lockdown sulit, hal itu tidak berlaku bagi mereka. Justru sebaliknya, Ndrangheta mampu melancarkan aksinya secara lebih leluasa.

“Para penyelundup memanfaatkan kurangnya pengawasan para petugas di pelabuhan dan bandara. Emang siapa yang mau bekerja selama wabah,” ujar jurnalis lokal, Roberto Saviano.

Mafia tidak hanya menyelundupkan narkoba, tapi juga mencari peluang baru di tengah wabah Covid-19 mengingat sebagian “bisnisnya” lumpuh. Dosen kriminologi dari University of Essex, Anna Sergi, mengatakan mafia bergerak sangat gesit.

Kepala Polisi Italia, Franco Gabrielli, juga mengatakan sebagian ekonomi mafia turut ambruk, terutama mereka yang berinvestasi di bidang pemakaman, laundry, pembersihan pabrik, pengantaran paket, dan SPBU. Tapi, mafia yang menguasai pertanian, farmasi, dan transportasi masih berjaya.

Ndrangheta juga diyakini memiliki keuangan stabil dan besar. Dengan kekuatan itu, mereka dituduh mengeksploitasi masyarakat yang sedang kelimpungan dan memperkeruh ekonomi nasional melalui cara-cara yang melanggar hukum.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1659 seconds (0.1#10.140)