Kremlin: AS dan NATO Coba Ubah Asia Tengah Jadi Pijakan untuk Ancam Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Amerika Serikat (AS) dan NATO berusaha mengubah kawasan Asia Tengah menjadi pijakan untuk mengancam perbatasan selatan Rusia.
Pernyataan itu diungkapkan Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Mikhail Galuzin pada Selasa (16/5/2023).
Menurut diplomat itu, AS dan NATO berusaha melibatkan negara-negara Asia Tengah dalam apa yang disebut program dan pelatihan mitra dan tidak berhenti berbicara tentang dimulainya kembali latihan bersama di kawasan itu dan pengerahan infrastruktur militer mereka.
“Upaya ini jelas bertujuan menahan Rusia, memisahkan wilayah itu dari negara kami dan secara bertahap mengubahnya menjadi batu loncatan untuk mengancam perbatasan selatan kami,” papar Galuzin di Klub Diskusi Valdai.
Asia Tengah memiliki peranan yang penting bagi NATO dalam menghadapi Rusia. Wilayah ini, yang meliputi negara-negara seperti Kazakhstan, Uzbekistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Kyrgyzstan, merupakan jalur strategis yang menghubungkan Eropa dengan Asia.
Dalam konteks pertahanan dan keamanan, Asia Tengah memainkan peranan kunci dalam upaya NATO menghadapi Rusia.
Pertama-tama, letak geografis Asia Tengah memberikan posisi strategis untuk memantau dan menanggapi aktivitas Rusia di wilayah tersebut.
Dalam hal ini, pangkalan militer NATO yang terletak di Asia Tengah dapat menjadi titik pengawasan yang penting terhadap kegiatan militer Rusia di sekitarnya.
Hal ini memberikan NATO kesempatan mengumpulkan intelijen dan memonitor aktivitas Rusia dengan lebih efektif, memungkinkan respons yang cepat terhadap ancaman yang mungkin timbul.
Pernyataan itu diungkapkan Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Mikhail Galuzin pada Selasa (16/5/2023).
Menurut diplomat itu, AS dan NATO berusaha melibatkan negara-negara Asia Tengah dalam apa yang disebut program dan pelatihan mitra dan tidak berhenti berbicara tentang dimulainya kembali latihan bersama di kawasan itu dan pengerahan infrastruktur militer mereka.
“Upaya ini jelas bertujuan menahan Rusia, memisahkan wilayah itu dari negara kami dan secara bertahap mengubahnya menjadi batu loncatan untuk mengancam perbatasan selatan kami,” papar Galuzin di Klub Diskusi Valdai.
Asia Tengah memiliki peranan yang penting bagi NATO dalam menghadapi Rusia. Wilayah ini, yang meliputi negara-negara seperti Kazakhstan, Uzbekistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Kyrgyzstan, merupakan jalur strategis yang menghubungkan Eropa dengan Asia.
Dalam konteks pertahanan dan keamanan, Asia Tengah memainkan peranan kunci dalam upaya NATO menghadapi Rusia.
Pertama-tama, letak geografis Asia Tengah memberikan posisi strategis untuk memantau dan menanggapi aktivitas Rusia di wilayah tersebut.
Dalam hal ini, pangkalan militer NATO yang terletak di Asia Tengah dapat menjadi titik pengawasan yang penting terhadap kegiatan militer Rusia di sekitarnya.
Hal ini memberikan NATO kesempatan mengumpulkan intelijen dan memonitor aktivitas Rusia dengan lebih efektif, memungkinkan respons yang cepat terhadap ancaman yang mungkin timbul.