Presiden Palestina Desak PBB Tangguhkan Keanggotaan Israel
loading...
A
A
A
RAMALLAH - Presiden Palestina Mahmoud Abbas meminta masyarakat internasional untuk menangguhkan keanggotaan Israel di PBB . Hal ini perlu dilakukan karena Israel menghalangi implementasi resolusi PBB dan hukum internasional.
Abbas berbicara di sebuah acara PBB, Senin (15/5/2023), yang diadakan untuk memperingati 75 tahun Nakba, atau Malapetaka, yang diperingati pada 15 Mei. Tanggal ini diperingati untuk mengingat pengusiran ratusan ribu warga Palestina dari rumah dan tanah mereka pada tahun 1948, setelah berdirinya Israel.
Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi pada 30 November 2022, menyerukan peringatan 75 tahun Nakba.
"Kami menuntut hari ini, secara resmi, sesuai dengan hukum internasional dan resolusi internasional, untuk memastikan bahwa Israel menghormati resolusi ini, atau menangguhkan keanggotaan Israel di PBB," kata Abbas, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Pemimpin Palestina itu mengatakan, bahwa PBB telah mengadopsi ratusan resolusi sejak 1947 yang mengakui hak-hak rakyat Palestina, tetapi sejauh ini tidak ada satu pun resolusi yang diterapkan.
Dia juga menuduh Amerika Serikat (AS) dan Inggris "tetap diam" terhadap agresi yang sedang berlangsung dan menolak meminta pertanggungjawaban Israel atas pendudukannya atas tanah Palestina dan pembangunan permukiman ilegal.
"Inggris dan AS secara khusus memikul tanggung jawab politik dan etis secara langsung atas Nakba rakyat Palestina, karena mereka mengambil bagian dalam menjadikan rakyat kami sebagai korban ketika mereka memutuskan untuk mendirikan dan menanam entitas lain di tanah air bersejarah kami untuk tujuan kolonial mereka sendiri, " kata Abbas.
"Negara-negara ini ingin menyingkirkan orang Yahudi mereka dan mendapat manfaat dari kehadiran mereka di Palestina," lanjutnya. Abbas juga meminta masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawabnya untuk melindungi rakyat Palestina.
"Kami menjadi sasaran kekerasan setiap hari. Kami mengeluh setiap hari. Kami memanggil Anda setiap hari, tolong lindungi kami, tolong lindungi kami. Mengapa Anda tidak melindungi kami? Bukankah kami manusia? Anda bahkan melindungi binatang," tegas Abbas.
Kepala Urusan Politik PBB, Rosemary Di Carlo, juga meminta Israel untuk mengakhiri pendudukannya. "Kami ingin melihat Negara Palestina merdeka hidup berdampingan dengan Israel dalam damai dan aman, dengan Yerusalem sebagai ibu kota kedua negara," katanya.
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
Abbas berbicara di sebuah acara PBB, Senin (15/5/2023), yang diadakan untuk memperingati 75 tahun Nakba, atau Malapetaka, yang diperingati pada 15 Mei. Tanggal ini diperingati untuk mengingat pengusiran ratusan ribu warga Palestina dari rumah dan tanah mereka pada tahun 1948, setelah berdirinya Israel.
Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi pada 30 November 2022, menyerukan peringatan 75 tahun Nakba.
"Kami menuntut hari ini, secara resmi, sesuai dengan hukum internasional dan resolusi internasional, untuk memastikan bahwa Israel menghormati resolusi ini, atau menangguhkan keanggotaan Israel di PBB," kata Abbas, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Pemimpin Palestina itu mengatakan, bahwa PBB telah mengadopsi ratusan resolusi sejak 1947 yang mengakui hak-hak rakyat Palestina, tetapi sejauh ini tidak ada satu pun resolusi yang diterapkan.
Dia juga menuduh Amerika Serikat (AS) dan Inggris "tetap diam" terhadap agresi yang sedang berlangsung dan menolak meminta pertanggungjawaban Israel atas pendudukannya atas tanah Palestina dan pembangunan permukiman ilegal.
"Inggris dan AS secara khusus memikul tanggung jawab politik dan etis secara langsung atas Nakba rakyat Palestina, karena mereka mengambil bagian dalam menjadikan rakyat kami sebagai korban ketika mereka memutuskan untuk mendirikan dan menanam entitas lain di tanah air bersejarah kami untuk tujuan kolonial mereka sendiri, " kata Abbas.
"Negara-negara ini ingin menyingkirkan orang Yahudi mereka dan mendapat manfaat dari kehadiran mereka di Palestina," lanjutnya. Abbas juga meminta masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawabnya untuk melindungi rakyat Palestina.
"Kami menjadi sasaran kekerasan setiap hari. Kami mengeluh setiap hari. Kami memanggil Anda setiap hari, tolong lindungi kami, tolong lindungi kami. Mengapa Anda tidak melindungi kami? Bukankah kami manusia? Anda bahkan melindungi binatang," tegas Abbas.
Kepala Urusan Politik PBB, Rosemary Di Carlo, juga meminta Israel untuk mengakhiri pendudukannya. "Kami ingin melihat Negara Palestina merdeka hidup berdampingan dengan Israel dalam damai dan aman, dengan Yerusalem sebagai ibu kota kedua negara," katanya.
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
(esn)