AS Ogah Ikuti Langkah Inggris Kirim Rudal Jarak Jauh ke Ukraina, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) enggan mengikuti langkah Inggris yang mengirim rudal jarak jauh Storm Shadow ke Ukraina . Alasannya, Washington masih mengkhawatirkan masalah pelatihan tentara Kiev untuk menggunakan rudal canggih.
Pernyataannya itu disampaikan Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken tak lama setelah Inggris mengonfirmasi bahwa mereka memasok Kiev dengan rudal jarak jauh Storm Shadow yang dapat mencapai target lebih dari 250 km (155 mil).
“Negara yang berbeda akan melakukan hal yang berbeda, tergantung pada kapasitas mereka sendiri,” kata Blinken kepada PBS NewsHour, yang dilansir Jumat (12/5/2023).
"AS telah menyediakan beberapa hal unik ke Ukraina melalui proses ini," katanya lagi.
Dia mengatakan, bagaimanapun, Washington perlu memastikan bahwa orang Ukraina terlatih dengan baik dan memenuhi syarat untuk mengoperasikan sistem senjata yang lebih canggih.
“Jika mereka tidak tahu cara menggunakannya, itu tidak akan banyak berguna,” kata Blinken.
“Jika mereka tidak tahu cara merawatnya, Anda berikan kepada mereka, itu akan hancur dalam tujuh hari," imbuh Blinken.
Pada bulan Maret, Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley mengatakan AS tidak akan mengirim rudal ATACMS dengan jangkauan hingga 190 mil ke Ukraina karena langkah tersebut akan mengurangi stok Pentagon sendiri.
Blinken mencatat bahwa AS dan sekutunya bekerja secara harfiah setiap hari dengan Kiev.
Pernyataannya itu disampaikan Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken tak lama setelah Inggris mengonfirmasi bahwa mereka memasok Kiev dengan rudal jarak jauh Storm Shadow yang dapat mencapai target lebih dari 250 km (155 mil).
“Negara yang berbeda akan melakukan hal yang berbeda, tergantung pada kapasitas mereka sendiri,” kata Blinken kepada PBS NewsHour, yang dilansir Jumat (12/5/2023).
"AS telah menyediakan beberapa hal unik ke Ukraina melalui proses ini," katanya lagi.
Dia mengatakan, bagaimanapun, Washington perlu memastikan bahwa orang Ukraina terlatih dengan baik dan memenuhi syarat untuk mengoperasikan sistem senjata yang lebih canggih.
“Jika mereka tidak tahu cara menggunakannya, itu tidak akan banyak berguna,” kata Blinken.
“Jika mereka tidak tahu cara merawatnya, Anda berikan kepada mereka, itu akan hancur dalam tujuh hari," imbuh Blinken.
Pada bulan Maret, Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley mengatakan AS tidak akan mengirim rudal ATACMS dengan jangkauan hingga 190 mil ke Ukraina karena langkah tersebut akan mengurangi stok Pentagon sendiri.
Blinken mencatat bahwa AS dan sekutunya bekerja secara harfiah setiap hari dengan Kiev.