Komandan Roket Jihad Islam Palestina Ali Ghali Tewas Dibombardir Israel
loading...
A
A
A
GAZA - Komandan roket Jihad Islam Palestina (PIJ) Ali Ghali tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza, Palestina, Kamis (11/5/2023) dini hari.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi telah membombardir Jalur Gaza dengan 158 serangan udara sejak Selasa pagi.
IDF juga menghitung sekitar 507 roket telah ditembakkan dari Gaza ke Israel selama hari Rabu. Namun, belum ada lagi serangan roket sejak pukul 23.55 semalam.
Foto/Haaretz
Meski keadaan sudah relatif tenang saat ini, juru bicara kepala IDF Brigadir Jenderal Daniel Hagari pada Kamis pagi menegaskan militer Israel belum akan melakukan gencatan senjata, menempatkan tanggung jawab pada kelompok milisi di Gaza.
Dari serangan ratusan roket Jihad Islam Palestina, Hagari mengeklaim bahwa sistem pertahanan rudal Iron Dome memiliki tingkat keberhasilan intersepsi sekitar 95%.
IDF, seperti dikutip Jerusalem Post, mengatakan operasi militer dengan target Ghali berhasil berkat kerja sama antara Angkatan Udara Israel dan Shin Bet.
Menurut IDF, Shin Bet telah membantu melacak Ghali yang bersembunyi di sebuah apartemen di Khan Younis. Dua milisi Jihad Islam Palestina lainnya bersembunyi bersamanya di apartemen dan tewas dalam serangan tersebut.
IDF menggambarkan Ghali bertanggung jawab karena membidik dan menembakkan roket ke Israel. Dia mengambil bagian dalam serangan baru-baru ini selama Operasi Perisai dan Panah, serta operasi militer sebelumnya seperti Operasi Penjaga Tembok.
Ghali adalah tokoh sentral dalam organisasi Jihad Islam Palestina dan saban hari terlibat dalam manajemen kelompok itu.
Menurut laporan media Palestina, setidaknya tiga komandan senior PIJ tewas dalam gelombang serangan yang ditargetkan ini. Lusinan orang tambahan terluka dalam serangan itu.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi telah membombardir Jalur Gaza dengan 158 serangan udara sejak Selasa pagi.
IDF juga menghitung sekitar 507 roket telah ditembakkan dari Gaza ke Israel selama hari Rabu. Namun, belum ada lagi serangan roket sejak pukul 23.55 semalam.
Foto/Haaretz
Meski keadaan sudah relatif tenang saat ini, juru bicara kepala IDF Brigadir Jenderal Daniel Hagari pada Kamis pagi menegaskan militer Israel belum akan melakukan gencatan senjata, menempatkan tanggung jawab pada kelompok milisi di Gaza.
Dari serangan ratusan roket Jihad Islam Palestina, Hagari mengeklaim bahwa sistem pertahanan rudal Iron Dome memiliki tingkat keberhasilan intersepsi sekitar 95%.
IDF, seperti dikutip Jerusalem Post, mengatakan operasi militer dengan target Ghali berhasil berkat kerja sama antara Angkatan Udara Israel dan Shin Bet.
Menurut IDF, Shin Bet telah membantu melacak Ghali yang bersembunyi di sebuah apartemen di Khan Younis. Dua milisi Jihad Islam Palestina lainnya bersembunyi bersamanya di apartemen dan tewas dalam serangan tersebut.
IDF menggambarkan Ghali bertanggung jawab karena membidik dan menembakkan roket ke Israel. Dia mengambil bagian dalam serangan baru-baru ini selama Operasi Perisai dan Panah, serta operasi militer sebelumnya seperti Operasi Penjaga Tembok.
Ghali adalah tokoh sentral dalam organisasi Jihad Islam Palestina dan saban hari terlibat dalam manajemen kelompok itu.
Menurut laporan media Palestina, setidaknya tiga komandan senior PIJ tewas dalam gelombang serangan yang ditargetkan ini. Lusinan orang tambahan terluka dalam serangan itu.
(mas)