ICC Ingin Tangkap Putin, Kremlin: Mereka Tak Akan Berani pada Negara Nuklir!

Kamis, 11 Mei 2023 - 07:47 WIB
loading...
ICC Ingin Tangkap Putin,...
Kremlin sebut negara mana pun tak akan berani menjalankan surat perintah dari ICC untuk Presiden Vladimir Putin karena Rusia sebagai negara kekuatan nuklir menjadi pertimbangan. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Kremlin mengatakan negara mana pun tidak akan berani menjalankan surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk Presiden Rusia Vladimir Putin . Alasannya, Rusia sebagai negara berkekuatan nuklir sebagai pertimbangan.

Menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, ICC adalah boneka kolektif Barat.

Komentar Peskov itu muncul setelah stasiun televisi Serbia Bosnia, ATV, bertanya kepadanya tentang tuduhan ICC terhadap Presiden Putin dan Komisaris Hak Anak Rusia Maria Lvova-Belova.

Pendahulu ICC adalah pengadilan kejahatan perang ad-hoc untuk bekas Yugoslavia, yang menargetkan orang-orang Serbia secara tidak proporsional.

Baca Juga: Putin Hendak Ditangkap, Rusia Ancam Ledakkan ICC dengan Rudal Berkemampuan Nuklir

"Surat perintah ICC secara praktis berarti mungkin ada negara di luar sana yang kurang berdaulat, dan mungkin berpikir mereka memiliki kepentingan untuk bertindak berdasarkan surat perintah itu jika mereka mendapat kesempatan,” kata Peskov kepada ATV.

“Tapi sulit bagi saya untuk membayangkan ada orang yang berani bertindak berdasarkan surat perintah itu terhadap presiden Rusia," lanjut Peskov.

“Itu tidak terpikirkan,” imbuh dia, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (11/5/2023).

"Rusia adalah salah satu negara terbesar di dunia dan salah satu kekuatan nuklir terbesar," katanya lagi.

Mengakui pengalaman yang sangat menyakitkan dari orang-orang Serbia Bosnia dengan pengadilan yang berbasis di Den Haag, Peskov mencatat bahwa Rusia bukan penandatangan Statuta Roma dan tidak mengakui ICC.

“Dalam keadaan saat ini, kami menganggap badan itu sebagai boneka kolektif Barat, yang menggunakannya untuk menekan negara kami. Mereka tidak akan berhasil,” imbuh juru bicara Presiden Putin tersebut.

Moskow telah mengevakuasi ribuan penduduk Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson—empat wilayah yang bergabung dengan Rusia September lalu, yang oleh Ukraina dan Barat sebut sebagai aneksasi ilegal.

Namun evakuasi massal itu dianggap Ukraina dan sekutu Barat-nya sebagai penculikan atau pemindahan paksa—yang menurut hukum internasional masuk kategori kejahatan perang.

Rusia mengevakusi ribuan penduduk itu dengan alasan menyelamatkan mereka dari penembakan pasukan Ukraina, yang seringkali menggunakan senjata pasokan NATO.

Pada bulan Maret, dengan mengandalkan klaim pemerintah di Kiev, ICC merujuk evakuasi ribuan penduduk itu untuk mengeklaim bahwa Putin dan Lvova-Belova mengawasi "deportasi tidak sah" dan "pemindahan tidak sah" anak-anak dari wilayah pendudukan di Ukraina.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
Kronologi India-Pakistan...
Kronologi India-Pakistan Gencatan Senjata setelah Situs Kendali Nuklir Islamabad Nyaris Jadi Target
Putin Usul Rusia-Ukraina...
Putin Usul Rusia-Ukraina Berunding Langsung Tanpa Prasyarat di Istanbul 15 Mei
Presiden Negara NATO...
Presiden Negara NATO Sebut Jalan Kemenangan Perang Ukraina atas Rusia Telah Hancur
Benang Merah antara...
Benang Merah antara Jenderal Pakistan, Osama bin Laden, dan Senjata Nuklir
Ini Jawaban Rusia setelah...
Ini Jawaban Rusia setelah Ditekan untuk Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina
Xi Jinping dan Putin...
Xi Jinping dan Putin Bertemu, China Perkuat Dukungan Ekonomi ke Rusia
Ledakan Terdengar Usai...
Ledakan Terdengar Usai Kesepakatan Gencatan Senjata, India dan Pakistan Saling Tuduh
Rahasia di Balik Keoknya...
Rahasia di Balik Keoknya Jet Tempur Rafale India oleh J-10C Pakistan
Rekomendasi
Melaju ke Babak Puncak...
Melaju ke Babak Puncak Grand Final Indonesian Idol XIII, Fajar Noor & Shabrina Leanor Siap Bersaing Ketat
Pacu Integritas Perusahaan,...
Pacu Integritas Perusahaan, Dorong Keikutsertaan BUMD di Ajang ARA 2024
DPR Tak Khawatir dengan...
DPR Tak Khawatir dengan Kualitas Rafale Prancis meski Ditembak Jatuh di Pertempuran Pakistan-India
Berita Terkini
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
Komunitas Sikh Ucapkan...
Komunitas Sikh Ucapkan Selamat kepada Pakistan atas Kemenangan dalam Perang dengan India
Kubu Garis Keras Pro-Modi:...
Kubu Garis Keras Pro-Modi: Gencatan Senjata Gagalkan India Menang Perang atas Pakistan
Kronologi India-Pakistan...
Kronologi India-Pakistan Gencatan Senjata setelah Situs Kendali Nuklir Islamabad Nyaris Jadi Target
Putin Usul Rusia-Ukraina...
Putin Usul Rusia-Ukraina Berunding Langsung Tanpa Prasyarat di Istanbul 15 Mei
Presiden Negara NATO...
Presiden Negara NATO Sebut Jalan Kemenangan Perang Ukraina atas Rusia Telah Hancur
Infografis
AS Tak Akan Selamatkan...
AS Tak Akan Selamatkan Sekutu NATO-nya Jika Dibom Nuklir Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved