Bankir Ukraina Tawarkan Rp7,9 M untuk Operator Drone yang Serang Parade Hari Kemenangan Rusia
loading...
A
A
A
KIEV - Seorang bankir Ukraina telah menawarkan hadiah uang sebesar USD540.000 (lebih dari Rp7,9 miliar) bagi siapa saja yang drone-nya dapat menyerang parade Hari Kemenangan di Rusia , Selasa (9/5/2023).
Parade Hari Kemenangan (Victory Day) berlangsung di Lapangan Merah (Red Square) Moskow dengan pengamanan yang ditingkatkan. Parade setiap tahun ini untuk memperingati kemenangan perang Soviet atas Nazi Jerman.
Lokasi parade berada di dekat gedung Istana Kremlin yang diserang pesawat tak berawak Rabu pekan lalu—yang oleh Rusia disebut sebagai upaya Ukraina untuk membunuh Presiden Vladimir Putin. Kiev telah membantah tuduhan tersebut.
Sebagai tindakan pencegahan, Moskow telah melarang penggunaan drone di wilayah Rusia.
Kendati demikian, seorang bankir dan pengembang drone Ukraina; Volodymyr Yatsenko, telah menyerukan serangan besar-besaran terhadap Moskow dengan menggunakan segerombolan drone.
Pada awal April, Yatsenko yang merupakan salah satu pendiri Monobank dan pengembang droneDovbush, mengumumkan sayembara berhadiah yang diselenggarakan sendiri untuk para produsen UAV Ukraina.
Saat mengumumkan kompetisi di Facebook, dia mengatakan bahwa tim yang drone-nya dapat mendarat di Lapangan Merah di Moskow pada 9 Mei akan menerima USD540.000 darinya.
Dia mendirikan bank amal di Monobank untuk tujuan ini, di mana dia menempatkan seluruh hadiah yang diumumkan dan mengizinkan siapa saja yang ingin menyumbang. Selama periode ini, tambahan USD200.000 dilaporkan berhasil dikumpulkan.
Menurut Forces, blog berita militer Ukraina, Yatsenko adalah pencipta drone Dovbush, yang juga akan mencoba menerbangkannya ke Ibu Kota Rusia. Agar dikenali ketika drone tiba di Moskow, Yatsenko menyarankan para pengembang drone yang berpartisipasi untuk menulis slogan Ukraina, seperti "Slava Ukraini", di sayap mesin drone.
Rusia telah meningkatkan pertahanan udaranya di dalam dan sekitar Moskow untuk mencegah serangan pesawat tak berawak Ukraina selama parade Hari Kemenangan.
Sebuah laporan di outlet media lokal Ukraina menunjukkan bahwa militer dan administrasi pemerintah telah menyiapkan rencana tanggapan langkah demi langkah jika pesawat tak berawak yang bermusuhan berhasil mencapai Moskow.
Bankir itu juga menyoroti bahwa pihak berwenang di Rusia dilaporkan mengganggu layanan navigasi sebagai langkah keamanan yang ditingkatkan. Namun menjelang parade Hari Kemenangan Rusia, Yatsenko mengatakan bahwa dia yakin banyak perangkat Ukraina akan cukup untuk melewati sistem pertahanan udara Rusia pada Selasa (9/5/2023).
“Semua orang sibuk di atas kapal orang bodoh. Di Moskow, sinyal dari semua sistem pemosisian global (GPS) telah terganggu. Pengemudi taksi Moskow putus asa, karena kebanyakan dari mereka hampir tidak tahu jalan di sekitar kota karena mereka adalah
'alien'," katanya.
"Seseorang perlu memberi tahu para idiot ini bahwa mereka memiliki empat bandara dengan sistem navigasi diaktifkan—ada cara bagi drone Ukraina untuk tetap berada di jalur yang tidak bersahabat,” lanjut Yatsenko.
Pemerintah Ukraina tidak mendukung kompetisi yang diselenggarakan oleh Yatsenko atau memverifikasi klaimnya tentang pertahanan udara Rusia dan kehebatannya untuk mencegat dan menggagalkan serangan drone, terutama tentang rencana besar Yatsenko.
Moskow tidak menyimpang dari tradisinya, jadi parade militer tidak dibatalkan, meskipun ada spekulasi dan peringatan yang dipicu oleh serangan Kremlin.
“Dan ini berarti tindakan Ukraina yang direncanakan pada pendaratan UAV di Lapangan Merah juga akan dilakukan,” kata Yatsenko kepada portal media Ukraina, Focus.
Ketika berita ini diterbitkan, belum ada laporan perihal serangan drone terhadap parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah Moskow.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
Parade Hari Kemenangan (Victory Day) berlangsung di Lapangan Merah (Red Square) Moskow dengan pengamanan yang ditingkatkan. Parade setiap tahun ini untuk memperingati kemenangan perang Soviet atas Nazi Jerman.
Lokasi parade berada di dekat gedung Istana Kremlin yang diserang pesawat tak berawak Rabu pekan lalu—yang oleh Rusia disebut sebagai upaya Ukraina untuk membunuh Presiden Vladimir Putin. Kiev telah membantah tuduhan tersebut.
Sebagai tindakan pencegahan, Moskow telah melarang penggunaan drone di wilayah Rusia.
Kendati demikian, seorang bankir dan pengembang drone Ukraina; Volodymyr Yatsenko, telah menyerukan serangan besar-besaran terhadap Moskow dengan menggunakan segerombolan drone.
Pada awal April, Yatsenko yang merupakan salah satu pendiri Monobank dan pengembang droneDovbush, mengumumkan sayembara berhadiah yang diselenggarakan sendiri untuk para produsen UAV Ukraina.
Saat mengumumkan kompetisi di Facebook, dia mengatakan bahwa tim yang drone-nya dapat mendarat di Lapangan Merah di Moskow pada 9 Mei akan menerima USD540.000 darinya.
Dia mendirikan bank amal di Monobank untuk tujuan ini, di mana dia menempatkan seluruh hadiah yang diumumkan dan mengizinkan siapa saja yang ingin menyumbang. Selama periode ini, tambahan USD200.000 dilaporkan berhasil dikumpulkan.
Menurut Forces, blog berita militer Ukraina, Yatsenko adalah pencipta drone Dovbush, yang juga akan mencoba menerbangkannya ke Ibu Kota Rusia. Agar dikenali ketika drone tiba di Moskow, Yatsenko menyarankan para pengembang drone yang berpartisipasi untuk menulis slogan Ukraina, seperti "Slava Ukraini", di sayap mesin drone.
Rusia telah meningkatkan pertahanan udaranya di dalam dan sekitar Moskow untuk mencegah serangan pesawat tak berawak Ukraina selama parade Hari Kemenangan.
Sebuah laporan di outlet media lokal Ukraina menunjukkan bahwa militer dan administrasi pemerintah telah menyiapkan rencana tanggapan langkah demi langkah jika pesawat tak berawak yang bermusuhan berhasil mencapai Moskow.
Bankir itu juga menyoroti bahwa pihak berwenang di Rusia dilaporkan mengganggu layanan navigasi sebagai langkah keamanan yang ditingkatkan. Namun menjelang parade Hari Kemenangan Rusia, Yatsenko mengatakan bahwa dia yakin banyak perangkat Ukraina akan cukup untuk melewati sistem pertahanan udara Rusia pada Selasa (9/5/2023).
“Semua orang sibuk di atas kapal orang bodoh. Di Moskow, sinyal dari semua sistem pemosisian global (GPS) telah terganggu. Pengemudi taksi Moskow putus asa, karena kebanyakan dari mereka hampir tidak tahu jalan di sekitar kota karena mereka adalah
'alien'," katanya.
"Seseorang perlu memberi tahu para idiot ini bahwa mereka memiliki empat bandara dengan sistem navigasi diaktifkan—ada cara bagi drone Ukraina untuk tetap berada di jalur yang tidak bersahabat,” lanjut Yatsenko.
Pemerintah Ukraina tidak mendukung kompetisi yang diselenggarakan oleh Yatsenko atau memverifikasi klaimnya tentang pertahanan udara Rusia dan kehebatannya untuk mencegat dan menggagalkan serangan drone, terutama tentang rencana besar Yatsenko.
Moskow tidak menyimpang dari tradisinya, jadi parade militer tidak dibatalkan, meskipun ada spekulasi dan peringatan yang dipicu oleh serangan Kremlin.
“Dan ini berarti tindakan Ukraina yang direncanakan pada pendaratan UAV di Lapangan Merah juga akan dilakukan,” kata Yatsenko kepada portal media Ukraina, Focus.
Ketika berita ini diterbitkan, belum ada laporan perihal serangan drone terhadap parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah Moskow.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
(mas)