Putin: Elit Global Provokasi Konflik Berdarah dan Kudeta

Selasa, 09 Mei 2023 - 16:38 WIB
loading...
Putin: Elit Global Provokasi...
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/WOWK13News
A A A
MOSKOW - Elit Barat telah melupakan konsekuensi dari "ambisi gila" Nazi . Hal itu diungkapkan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidato Parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah, Moskow.

Presiden Rusia itu percaya bahwa ideologi superioritas apa pun pada dasarnya menjijikkan, kriminal, dan mematikan.

“Elit globalis terus bersikeras pada keistimewaan mereka; mereka mengadu orang satu sama lain, memecah belah masyarakat, memprovokasi konflik berdarah dan kudeta, menabur kebencian, Russophobia dan nasionalisme agresif, menghancurkan nilai-nilai keluarga tradisional yang menjadikan manusia sebagai manusia,” kata Putin seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (9/5/2023).

Menurut pemimpin Rusia itu, semua ini dilakukan oleh AS dan sekutunya untuk lebih mendikte keinginan mereka, hak mereka dan aturan mereka serta menerapkan apa yang pada dasarnya adalah sistem perampokan, kekerasan dan penindasan di panggung internasional.



“Tampaknya mereka telah melupakan apa yang menyebabkan ambisi gila Nazi. Mereka lupa siapa yang mengalahkan kejahatan total yang mengerikan ini,” tegasnya.

Mengacu pada konflik di Ukraina, Putin mengatakan bahwa perang nyata telah dilancarkan melawan Tanah Air.

"Tapi kami menentang terorisme internasional. Kami juga akan membela penduduk Donbass dan menjamin keamanan kami,” ujarnya.



"Tujuan Barat adalah untuk mencapai disintegrasi dan kehancuran negara kita, meniadakan hasil Perang Dunia II, benar-benar menghancurkan sistem keamanan global dan hukum internasional, dan mencekik setiap pusat pembangunan yang berdaulat,” tegasnya.

Dikatakan oleh Putin, AS dan sekutunya harus disalahkan atas pecahnya konflik di Ukraina.

“Ambisi yang luar biasa, arogansi, dan sikap permisif pasti mengarah pada tragedi. Inilah penyebab malapetaka yang kini dialami rakyat Ukraina,” jelasnya.

Menurut Putin, Ukraina menjadi sandera kudeta yang terjadi di negara itu pada tahun 2014 dan diubah menjadi alat tawar-menawar oleh Barat, yang menggunakan negara itu untuk mengimplementasikan rencana egois yang kejam.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1953 seconds (0.1#10.140)