Iran Sukses Uji Rudal Buatan Sendiri dengan Hulu Ledak Termobarik
loading...
A
A
A
TEHERAN - Angkatan Darat Garda Revolusi Iran (IRGC) berhasil menguji rudal Fajr-5 pada Minggu (7/5/2023). Rudal itu diproduksi secara lokal dan dilengkapi dengan hulu ledak termobarik.
Menurut laporan kantor berita Iran Tasnim, para ahli di Riset dan Organisasi Jihad Mandiri Angkatan Darat IRGC telah mengembangkan rudal Fajr-5; roket 333 mm yang versi berpemandunya dijuluki “Fajr-5C”. Rudal itu telah dikirim ke unit Angkatan Darat IRGC.
Hulu ledak termobarik baru, yang menggunakan oksigen dari udara di sekitarnya untuk menghasilkan ledakan suhu tinggi, telah meningkatkan daya rusak roket Iran, menurut sumber yang sama.
Badan itu menambahkan, kekuatan destruktif hulu ledak baru dilaporkan 1,5 kali lebih besar daripada trinitrotoluena (TNT), meningkatkan radius ledakan dan efek termalnya.
Adapun sensitivitas bahan peledak termobarik yang lebih rendah daripada TNT menjadi pilihan yang lebih aman dibandingkan dengan hulu ledak konvensional.
Model yang baru dikembangkan lebih nyaman untuk menghadapi "kelompok teroris", terutama di daerah pegunungan yang sulit dijangkau.
Roket 333 mm yang menggunakan bahan bakar padat memiliki versi satu dan dua tahap, dengan jangkauan masing-masing 75 km dan 180 km.
Menurut laporan kantor berita Iran Tasnim, para ahli di Riset dan Organisasi Jihad Mandiri Angkatan Darat IRGC telah mengembangkan rudal Fajr-5; roket 333 mm yang versi berpemandunya dijuluki “Fajr-5C”. Rudal itu telah dikirim ke unit Angkatan Darat IRGC.
Hulu ledak termobarik baru, yang menggunakan oksigen dari udara di sekitarnya untuk menghasilkan ledakan suhu tinggi, telah meningkatkan daya rusak roket Iran, menurut sumber yang sama.
Badan itu menambahkan, kekuatan destruktif hulu ledak baru dilaporkan 1,5 kali lebih besar daripada trinitrotoluena (TNT), meningkatkan radius ledakan dan efek termalnya.
Adapun sensitivitas bahan peledak termobarik yang lebih rendah daripada TNT menjadi pilihan yang lebih aman dibandingkan dengan hulu ledak konvensional.
Model yang baru dikembangkan lebih nyaman untuk menghadapi "kelompok teroris", terutama di daerah pegunungan yang sulit dijangkau.
Roket 333 mm yang menggunakan bahan bakar padat memiliki versi satu dan dua tahap, dengan jangkauan masing-masing 75 km dan 180 km.
(sya)