WHO: Covid-19 Sudah Berakhir
loading...
A
A
A
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Jumat (5/5/2023), mengumumkanstatus Covid-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat global sudah berakhir.
“Selama lebih dari setahun, pandemi berada dalam tren menurun dengan peningkatan kekebalan populasi dari vaksinasi dan infeksi, penurunan angka kematian, dan tekanan pada sistem kesehatan berkurang,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers di Jenewa.
“Tren ini telah memungkinkan sebagian besar negara untuk hidup kembali seperti yang kita ketahui sebelum Covid-19,” lanjut Tedros, seperti dikutip Reuters.
“Oleh karena itu, dengan harapan besar saya menyatakan Covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global,” katanya.
Hampir 7 juta orang telah meninggal akibat virus Corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di seluruh dunia sejak WHO pertama kali mengumumkan keadaan darurat pada 30 Januari 2020. Angka itu merupakan data resmi organisasi PBB tersebut.
Tedros mengatakan jumlah kematian sebenarnya setidaknya 20 juta orang.
Keputusan WHO ini muncul ketika Amerika Serikat akan mengakhiri darurat kesehatan masyarakat nasionalnya pada 11 Mei.
Tedros mengatakan masih ada risiko munculnya varian baru dan menyebabkan lonjakan kasus lainnya. Dia memperingatkan pemerintah nasional agar tidak membongkar sistem yang telah mereka bangun untuk melawan virus.
“Virus ini ada di sini untuk tinggal. Itu masih membunuh dan masih berubah,” katanya.
Tetapi kepala WHO tersebut mengatakan sudah tiba waktunya bagi negara-negara untuk beralih dari tanggap darurat ke penanganan Covid-19 seperti penyakit menular lainnya.
Covid-19 pertama kali muncul di Wuhan, China, pada Desember 2019 ketika beberapa pasien mulai mengalami gejala pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya.
Lebih dari tiga tahun kemudian, asal-usul virus masih menjadi misteri yang diperdebatkan. Ilmuwan, pejabat pemerintah, dan masyarakat umum terus memperdebatkan apakah Covid-19 menyebar ke manusia dari hewan yang terinfeksi, atau bocor dari laboratorium di China.
Komunitas intelijen AS terbagi dalam penilaiannya tentang asal-usul Covid-19.
Pemerintah AS, negara-negara sekutu Amerika, dan WHO mengkritik pemerintah China karena tidak memberikan akses transparan ke data yang dapat membantu menentukan bagaimana pandemi dimulai.
“Selama lebih dari setahun, pandemi berada dalam tren menurun dengan peningkatan kekebalan populasi dari vaksinasi dan infeksi, penurunan angka kematian, dan tekanan pada sistem kesehatan berkurang,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers di Jenewa.
“Tren ini telah memungkinkan sebagian besar negara untuk hidup kembali seperti yang kita ketahui sebelum Covid-19,” lanjut Tedros, seperti dikutip Reuters.
“Oleh karena itu, dengan harapan besar saya menyatakan Covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global,” katanya.
Hampir 7 juta orang telah meninggal akibat virus Corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di seluruh dunia sejak WHO pertama kali mengumumkan keadaan darurat pada 30 Januari 2020. Angka itu merupakan data resmi organisasi PBB tersebut.
Tedros mengatakan jumlah kematian sebenarnya setidaknya 20 juta orang.
Keputusan WHO ini muncul ketika Amerika Serikat akan mengakhiri darurat kesehatan masyarakat nasionalnya pada 11 Mei.
Tedros mengatakan masih ada risiko munculnya varian baru dan menyebabkan lonjakan kasus lainnya. Dia memperingatkan pemerintah nasional agar tidak membongkar sistem yang telah mereka bangun untuk melawan virus.
“Virus ini ada di sini untuk tinggal. Itu masih membunuh dan masih berubah,” katanya.
Tetapi kepala WHO tersebut mengatakan sudah tiba waktunya bagi negara-negara untuk beralih dari tanggap darurat ke penanganan Covid-19 seperti penyakit menular lainnya.
Covid-19 pertama kali muncul di Wuhan, China, pada Desember 2019 ketika beberapa pasien mulai mengalami gejala pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya.
Lebih dari tiga tahun kemudian, asal-usul virus masih menjadi misteri yang diperdebatkan. Ilmuwan, pejabat pemerintah, dan masyarakat umum terus memperdebatkan apakah Covid-19 menyebar ke manusia dari hewan yang terinfeksi, atau bocor dari laboratorium di China.
Komunitas intelijen AS terbagi dalam penilaiannya tentang asal-usul Covid-19.
Pemerintah AS, negara-negara sekutu Amerika, dan WHO mengkritik pemerintah China karena tidak memberikan akses transparan ke data yang dapat membantu menentukan bagaimana pandemi dimulai.
(mas)