Putin Dilaporkan Mulai Jengkel dengan Assad yang Keras Kepala

Rabu, 29 April 2020 - 04:42 WIB
loading...
Putin Dilaporkan Mulai...
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) saat bertemu Presiden Republik Arab Suriah Bashar al-Assad. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan telah membiarkan kejengkelannya diperlihatkan kepada sekutu Suriah-nya, Presiden Bashar al-Assad, yang menolak kompromi deangan oposisi Suriah.

Mengutip laporan Bloomberg, Rabu (29/4/2020), Assad terbukti tidak bersyukur karena tetap berkuasa berkat intervensi Rusia dalam perang saudara yang brutal di negaranya.

Putin saat ini direpotkan dua masalah di dalam negeri, yakni anjloknya harga minyak dan epidemi virus corona COVID-19. Masalah itu, membuatnya ingin mengakhiri petualangan militer Suriah dengan menyatakan kemenangan.

Menurut laporan tersebut, Putin bersikeras bahwa Assad harus menunjukkan lebih banyak fleksibilitas dalam pembicaraan dengan oposisi Suriah mengenai penyelesaian politik untuk mengakhiri konflik selama hampir satu dekade. Laporan itu mengutipp empat sumber yang akrab dengan diskusi Kremlin tentang masalah ini.

Sikap Assad itu telah jadi bulan-bulanan kecaman media pro-Kremlin. "Kremlin perlu menyingkirkan sakit kepala Suriah," kata Alexander Shumilin, mantan diplomat Rusia yang mengelola Europe-Middle East Center, lembaga di Moskow yang didanai negara Rusia.

"Masalahnya adalah dengan satu orang, Assad dan rombongannya," ujarnya.

Iritasi Putin dan kegigihan Assad menyoroti dilema Rusia karena kedua belah pihak tahu tidak ada alternatif bagi pemimpin Suriah dalam mencapai kesepakatan.

Ketika Putin menggunakan intervensi militer sejak 2015 yang sukses di Suriah untuk memulihkan pengaruh era Soviet sebagai pemain utama di Timur Tengah, Assad telah bermanuver di antara Moskow dan pendukung militer utamanya, Iran, untuk mempertahankan cengkeramannya pada kekuasaan.

Assad juga memanfaatkan kekuatan militer dan diplomatik Rusia terhadap upaya Turki untuk memperluas kehadirannya di daerah-daerah yang tersisa yang dikuasai pemberontak di Suriah utara ketika dia berusaha untuk mendapatkan kembali kendali atas seluruh negara dengan dukungan Putin.

Kritik Terbuka
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kenapa Rusia Tidak Datang...
Kenapa Rusia Tidak Datang ke Pemakaman Paus Fransiskus?
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
Putin Umumkan Gencatan...
Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari untuk Perayaan Kemenangan Perang Dunia II
Kim Jong-un Janji Bangun...
Kim Jong-un Janji Bangun Monumen bagi Tentaranya yang Gugur di Perang Rusia
Soal Rusia Inginkan...
Soal Rusia Inginkan Pangkalan Militer Indonesia, PM Australia Dituduh Memberi Respons Licik
3 Alasan Ukraina Selalu...
3 Alasan Ukraina Selalu Didukung Barat dalam Melawan Rusia, Salah Satunya Pertarungan Geopolitik
Arab Saudi dan Qatar...
Arab Saudi dan Qatar Umumkan Akan Lunasi Utang Suriah Rp252,8 Miliar
Mengenal Genevieve Jeanningros,...
Mengenal Genevieve Jeanningros, Biarawati yang Terobos Protokol Vatikan Demi Melihat Jenazah Paus
Ngeri! Siswa SMA Ngamuk...
Ngeri! Siswa SMA Ngamuk di Kelas Tusuk 5 Orang termasuk Kepala Sekolah
Rekomendasi
Wakil Wali Kota Bandung...
Wakil Wali Kota Bandung Apresiasi Gober Parijs Van Java Perkenalkan Sektor Pariwisata
DPR Apresiasi Pemerintahan...
DPR Apresiasi Pemerintahan Prabowo Dorong Pemerataan Pembangunan Luar Pulau Jawa
Dosen dan Mahasiswa...
Dosen dan Mahasiswa Minta Revisi UU Penyiaran Segera Dilakukan
Berita Terkini
Mengapa Hamas Menolak...
Mengapa Hamas Menolak Penunjukkan Hussein al-Sheikh sebagai Pengganti Mahmoud Abbas?
56 menit yang lalu
Kenapa Rusia Tidak Datang...
Kenapa Rusia Tidak Datang ke Pemakaman Paus Fransiskus?
2 jam yang lalu
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
2 jam yang lalu
Meski Digaji Rp37 Juta,...
Meski Digaji Rp37 Juta, Tentara Israel Mengaku Dieksploitasi dan Risikonya Sangat Berat
5 jam yang lalu
Spanyol dan Portugal...
Spanyol dan Portugal Lumpuh, Kereta Api Macet, Transaksi Hanya dengan Uang Tunai
7 jam yang lalu
Putin Umumkan Gencatan...
Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari untuk Perayaan Kemenangan Perang Dunia II
7 jam yang lalu
Infografis
5 Negara yang Memilih...
5 Negara yang Memilih Jalur Negosiasi Tarif dengan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved