Bos Tentara Bayaran Wagner: Serangan Balik Ukraina Bisa Menjadi Tragedi bagi Rusia!
loading...
A
A
A
KIEV - Kepala kelompok tentara bayaran Wagner Group Rusia , Yevgeny Prigozhin memperingatkan bahwa serangan balasan Ukraina dapat berubah menjadi tragedi bagi Moskow. Dia mengeluhkan nasib para tentaranya yang kekurangan amunisi.
Selama berbulan-bulan Wagner telah mempelopori serangan Rusia di Bakhmut, kota timur Ukraina di pusat pertempuran.
Prigozhin adalah sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin. Namun, sebagai kepala kelompok militer swasta, dia telah terlibat dalam perebutan kekuasaan dengan Kementerian Pertahanan Rusia.
“Kami (Wagner) hanya memiliki 10-15 persen dari peluru yang kami butuhkan,” katanya sambil menyalahkan pimpinan militer Rusia.
Dia berbicara dalam sebuah wawancara dengan koresponden perang pro-Kremlin, Semyon Pegov.
Prigozhin mengatakan dia berekspektasi serangan balik Ukraina akan terjadi pada pertengahan Mei.
"Serangan balasan ini bisa menjadi tragedi bagi negara kita," katanya, seperti dikutip AFP, Senin (1/5/2023).
Ukraina mengatakan baru-baru ini bahwa mereka sedang menyelesaikan persiapan untuk serangan balasan yang telah lama diharapkan.
Pada hari Minggu, gubernur wilayah Bryansk Rusia, Alexander Bogomaz, mengatakan Ukraina telah menembaki sebuah desa perbatasan, menewaskan empat orang dan melukai dua lainnya.
Sehari sebelumnya, sebuah drone menghantam depot bahan bakar di Crimea, wilayah Ukraina yang memisahkan diri dan bergabung dengan Rusia sejak 2014.
Selama berbulan-bulan Wagner telah mempelopori serangan Rusia di Bakhmut, kota timur Ukraina di pusat pertempuran.
Prigozhin adalah sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin. Namun, sebagai kepala kelompok militer swasta, dia telah terlibat dalam perebutan kekuasaan dengan Kementerian Pertahanan Rusia.
“Kami (Wagner) hanya memiliki 10-15 persen dari peluru yang kami butuhkan,” katanya sambil menyalahkan pimpinan militer Rusia.
Dia berbicara dalam sebuah wawancara dengan koresponden perang pro-Kremlin, Semyon Pegov.
Prigozhin mengatakan dia berekspektasi serangan balik Ukraina akan terjadi pada pertengahan Mei.
"Serangan balasan ini bisa menjadi tragedi bagi negara kita," katanya, seperti dikutip AFP, Senin (1/5/2023).
Ukraina mengatakan baru-baru ini bahwa mereka sedang menyelesaikan persiapan untuk serangan balasan yang telah lama diharapkan.
Pada hari Minggu, gubernur wilayah Bryansk Rusia, Alexander Bogomaz, mengatakan Ukraina telah menembaki sebuah desa perbatasan, menewaskan empat orang dan melukai dua lainnya.
Sehari sebelumnya, sebuah drone menghantam depot bahan bakar di Crimea, wilayah Ukraina yang memisahkan diri dan bergabung dengan Rusia sejak 2014.
(mas)