Serangan Rudal Besar-besaran Rusia Tewaskan 26 Orang di Ukraina

Sabtu, 29 April 2023 - 06:18 WIB
loading...
Serangan Rudal Besar-besaran Rusia Tewaskan 26 Orang di Ukraina
Bangunan di Mykolaiv, Ukraina, terbakar akibat serangan rudal Rusia. Serangan rudal besar-besaran Rusia di Ukraina pada Jumat menewaskan 26 orang, termasuk beberapa anak. Foto/REUTERS
A A A
KIEV - Serangan rudal besar-besaran Rusia menyasar sejumlah kota di Ukraina pada hari Jumat, menewaskan 26 orang termasuk lima anak. Serangan ini terjadi ketika Kiev mengumumkan bahwa persiapan untuk serangan balasan terhadap pasukan Moskow hampir selesai.

Serangan sekitar 23 rudal dan dua drone kemarin termasuk menghantam blok perumahan di kota bersejarah Uman di Ukraina tengah. Di lokasi serangan itulah wartawan AFP melaporkan bahwa para petugas penyelamat mengeluarkan sisa-sisa jasad korban dari bangunan perumahan yang hancur.

Gempuran hampir dua lusin rudal itu mengakhiri jeda selama seminggu setelah serangan berulang Rusia yang bertujuan untuk melumpuhkan jaringan energi Ukraina selama bulan-bulan musim dingin.



Pada Jumat malam, para pekerja di Uman, tempat ziarah tahunan Hasid, menarik jenazah anak lainnya dari bawah reruntuhan. Pihak berwenang mengatakan rudal jelajah Rusia menewaskan 23 orang—termasuk empat anak—di Uman.

"Saya ingin melihat anak-anak saya, mereka berada di bawah reruntuhan," kata Dmitry, warga setempat berusia 33 tahun asal Luhansk, sebuah kota timur yang dikuasai Rusia, pada hari sebelumnya.

Tim penyelamat menggunakan derek untuk mencari korban selamat di antara sisa-sisa blok perumahan bertingkat di pusat kota berpenduduk 80.000 jiwa.

"Saya sudah banyak melihat, tapi saya belum pernah kehilangan anak saya sebelumnya. Sekarang saya ingin melihat anak saya hidup atau mati," kata Dmitry.

Rudal Rusia juga menghantam pusat kota Dnipro, yang sudah dilanda kesedihan setelah serangan bulan Januari di sebuah blok menara yang menewaskan lebih dari 40 orang.

Pihak berwenang mengatakan serangan di Dnipro menewaskan seorang wanita berusia 31 tahun dan putrinya yang berusia dua tahun saat tidur.

Orang tua dari putri kecil itu dirawat di rumah sakit.

"Tetangga mengatakan bahwa itu adalah keluarga yang pendiam dan baik hati," kata pihak berwenang setempat.



Secara terpisah, pihak berwenang di wilayah selatan Kherson mengatakan pada Jumat malam bahwa pasukan Rusia menembaki desa Bilozerka, menewaskan seorang wanita berusia 57 tahun dan melukai tiga lainnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk rentetan serangan rudal terbaru Rusia dan berjanji akan memberikan tanggapan.

"Hanya kejahatan mutlak yang dapat melancarkan teror seperti itu terhadap Ukraina," katanya dalam pidato malamnya.

Penasihatnya, Mykhaylo Podolyak, men-tweet: "Jika Anda tidak ingin ini menyebar ke seluruh dunia, beri kami senjata. Banyak senjata. Dan tambahkan sanksi."

Moskow mengatakan telah menargetkan unit cadangan militer Ukraina dan bahwa semua objek yang diperintahkan telah terkena.

Pejabat yang ditunjuk Moskow di Ukraina timur mengatakan bahwa penembakan di Ukraina telah menewaskan sembilan orang, termasuk seorang gadis berusia delapan tahun di kota Donetsk.

Tidak ada korban yang dilaporkan di Ibu Kota Ukraina; Kiev, yang termasuk di antara kota-kota yang menjadi sasaran serangan rudal pada Jumat.

Ibu kota tidak pernah terkena rudal dalam lebih dari 50 hari, meskipun minggu lalu diserang oleh 12 drone buatan Iran, delapan di antaranya ditembak jatuh tanpa menimbulkan korban jiwa.

Ukraina mengatakan secara keseluruhan telah menjatuhkan 21 dari 23 rudal Rusia dan dua drone.

Sistem pertahanan udara negara itu telah didukung dalam beberapa bulan terakhir dengan pengiriman peralatan Barat yang sangat penting untuk upaya perang negara itu.

Serangan baru itu terjadi ketika Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov mengatakan persiapan negaranya untuk melawan posisi Rusia yang mengakar hampir selesai.

Sekutu dan mitra NATO telah memberi Ukraina 1.550 kendaraan lapis baja dan 230 tank untuk membentuk unit dan membantunya merebut kembali wilayah dari pasukan Rusia. Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Kamis.

“Peralatan telah dijanjikan, disiapkan, dan sebagian dikirimkan. Secara global, kami siap,” kata Reznikov.

Kiev telah mengatakan selama perang yang diluncurkan oleh Rusia pada Februari 2022 bahwa pihaknya bermaksud memukul mundur pasukan Moskow dari wilayah yang mereka kuasai di Ukraina timur dan selatan.

"Persiapan akan segera rampung," imbuh Reznikov tentang serangan balasan yang direncanakan.


Berlindung di Balik Mayat untuk Bertahan Hidup


"Segera setelah ada kehendak Tuhan, cuaca dan keputusan para komandan—kami akan melakukannya," paparnya.

Sebagian besar pertempuran difokuskan di wilayah Donbas timur, khususnya kota Bakhmut, yang hampir hancur total.

Beberapa tentara Ukraina mengatakan kepada AFP bahwa bentrokan sengit di Bakhmut tidak hanya melibatkan anggota kelompok tentara bayaran Wagner tetapi juga pasukan khusus Rusia.

Tak jauh dari Bakhmut, Alex (34)—salah satu tentara Ukraina—mengatakan situasinya sulit.

"Kami kekurangan tentara, banyak yang terluka, dan juga tewas," katanya, seperti dilansir AFP, Sabtu (29/4/2023) .

“Terkadang di parit, Anda harus bersembunyi di balik mayat,” katanya. "Itu satu-satunya cara untuk bertahan hidup."

Wakil Perdana Menteri Rusia Marat Khusnullin mengatakan pada hari Jumat bahwa dia telah melakukan kunjungan yang jarang ke kota yang diperangi itu dan bersumpah bahwa Moskow akan membangunnya kembali.

Membutuhkan sekutu untuk mendukung upaya perangnya yang berlarut-larut, Moskow telah mengembangkan hubungannya dengan China.

Para pemimpin Ukraina dan China berbicara melalui telepon minggu ini, di mana Presiden China Xi Jinping dilaporkan menganjurkan pembicaraan damai.

Diskusi Xi dan Zelensky pada hari Rabu ditanggapi dengan tuduhan Rusia bahwa Ukraina merusak upaya untuk mengakhiri pertempuran.

Zelensky mengatakan pada hari Jumat bahwa dia telah meminta Xi untuk membantu mengembalikan anak-anak Ukraina yang dibawa oleh Rusia.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1843 seconds (0.1#10.140)