Bangladesh Setuju Menjadi Tempat Uji Coba Tahap Akhir Vaksin Covid-19 China
loading...
A
A
A
DHAKA - Badan penelitian medis negara Bangladesh telah menyetujui uji coba fase ketiga dari vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan China, Sinovac Biotech. Keputusan ini datang ditengah terus meningkatnya kasus infeksi Covid-19 di Bangladesh.
Seorang anggota komite penasihat teknis nasional Bangladesh untuk menangani Covid-19 mengatakan, Sinovac telah mencari sukarelawan di luar China karena jumlah kasus virus Corona di sana telah berkurang drastis.
(Baca juga: Inggris, AS dan Kanada Tuduh Rusia Hendak Curi Data Vaksin Covid-19)
Uji coba yang akan dilakukan oleh Pusat Internasional untuk Penelitian Penyakit Diarrheal, Bangladesh (ICDDR, B), dapat dimulai bulan depan.
"Kami telah memberikan izin etis untuk persidangan setelah meninjau protokol penelitian," ujar Mahmood Uz Jahan, direktur Dewan Penelitian Medis Bangladesh (BMRC) dalam sebuah pernyataan.
"Uji coba akan melibatkan 4.200 sukarelawan. Setengah dari mereka akan divaksinasi," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Selasa (21/7/2020).
(Baca juga: Relawan Diasuransikan, Ini Tempat Uji Klinis Suntik Vaksin COVID-19 di Bandung)
Menurut seorang pejabat ICDDR, B uji coba akan dilakukan di tujuh rumah sakit yang mengkhususkan diri dalam mengobati infeksi Covid-19 di Dhaka.
Seorang pejabat senior Kementerian Kesehatan Bangladesh, yang menolak disebutkan namanya mengatakan, seharusnya tidak ada keberatan dari pemerintah karena Bangladesh akan mendapatkan prioritas jika mereka dapat berhasil mengembangkan vaksin.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Seorang anggota komite penasihat teknis nasional Bangladesh untuk menangani Covid-19 mengatakan, Sinovac telah mencari sukarelawan di luar China karena jumlah kasus virus Corona di sana telah berkurang drastis.
(Baca juga: Inggris, AS dan Kanada Tuduh Rusia Hendak Curi Data Vaksin Covid-19)
Uji coba yang akan dilakukan oleh Pusat Internasional untuk Penelitian Penyakit Diarrheal, Bangladesh (ICDDR, B), dapat dimulai bulan depan.
"Kami telah memberikan izin etis untuk persidangan setelah meninjau protokol penelitian," ujar Mahmood Uz Jahan, direktur Dewan Penelitian Medis Bangladesh (BMRC) dalam sebuah pernyataan.
"Uji coba akan melibatkan 4.200 sukarelawan. Setengah dari mereka akan divaksinasi," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Selasa (21/7/2020).
(Baca juga: Relawan Diasuransikan, Ini Tempat Uji Klinis Suntik Vaksin COVID-19 di Bandung)
Menurut seorang pejabat ICDDR, B uji coba akan dilakukan di tujuh rumah sakit yang mengkhususkan diri dalam mengobati infeksi Covid-19 di Dhaka.
Seorang pejabat senior Kementerian Kesehatan Bangladesh, yang menolak disebutkan namanya mengatakan, seharusnya tidak ada keberatan dari pemerintah karena Bangladesh akan mendapatkan prioritas jika mereka dapat berhasil mengembangkan vaksin.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(esn)