Perang Ukraina Memanas, Menhan China Jenderal Li Shangfu Bersiap Sambangi Rusia
loading...
A
A
A
BEIJING - Menteri Pertahanan (Menhan) China Jenderal Li Shangfu akan mengunjungi Rusia pada hari Minggu (16/4/2023) untuk bertemu Menhan Rusia Sergei Shoigu dan para petinggi militer Moskow.
Rencana kunjungan Li telah diumumkan Kementerian Pertahanan China pada Jumat (14/4/2023) saat perang Rusia dan Ukraina semakin memanas, terutama di Bakhmut.
Kunjungan Li menggarisbawahi keterlibatan China yang semakin kuat dengan Rusia, yang sebagian besar sejalan dengan kebijakan luar negerinya dalam upaya membentuk kembali tatanan dunia untuk mengurangi pengaruh Amerika Serikat (AS) dan negara demokrasi Barat lainnya.
China telah menolak untuk mengkritik invasi Rusia ke Ukraina dan menyalahkan AS dan NATO karena memprovokasi Moskow.
Selama kunjungan tahun 2022 ke Beijing, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan hubungan tanpa batas antara kedua negara.
Juru bicara Kementerian Pertahanan China Kolonel Tan Kefei mengatakan Menhan Li juga akan mengunjungi akademi militer Rusia selama kunjugannya pada 16-19 April 2023.
Kunjungan Li mengikuti kunjungan resmi ke Moskow bulan lalu oleh Presiden Xi Jinping, yang menekankan bagaimana China semakin menjadi mitra senior dalam hubungan tersebut karena memberi Rusia perlindungan politik dan jalur kehidupan ekonomi selama perangnya melawan Ukraina.
Namun secara resmi, China tetap netral dalam konflik tersebut dan belum memberikan dukungan penuh atas tindakan Rusia.
Sementara Moskow dan Beijing mengatakan mereka akan meningkatkan kontak antara militer mereka dan melakukan lebih banyak patroli dan latihan laut dan udara bersama, Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada hari Jumat bahwa Beijing tidak akan membantu Rusia dengan senjata, seperti yang ditakutkan oleh AS dan sekutu Barat lainnya.
"Hubungan militer China-Rusia terus beroperasi pada tingkat tinggi, dan kemajuan baru telah dibuat," kata Tan seperti dikutip Fox News.
"Kemitraan koordinasi strategis komprehensif China-Rusia di era baru telah diperkaya dengan komunikasi strategis, latihan bersama, dan kerja sama praktis di tingkat militer," kata Tan.
Kekuatan militer di China terkonsentrasi di Komisi Urusan Militer Partai Komunis yang dipimpin oleh Xi Jinping dan dua wakil ketua.
Seorang insinyur kedirgantaraan yang terkait dengan pelatihan, Li berada di bawah sanksi AS atas pembelian jet tempur Rusia dan rudal pertahanan udara oleh China. Dia diangkat menjadi menteri pada bulan Maret pada pertemuan tahunan legislatif seremonial China.
Rencana kunjungan Li telah diumumkan Kementerian Pertahanan China pada Jumat (14/4/2023) saat perang Rusia dan Ukraina semakin memanas, terutama di Bakhmut.
Kunjungan Li menggarisbawahi keterlibatan China yang semakin kuat dengan Rusia, yang sebagian besar sejalan dengan kebijakan luar negerinya dalam upaya membentuk kembali tatanan dunia untuk mengurangi pengaruh Amerika Serikat (AS) dan negara demokrasi Barat lainnya.
China telah menolak untuk mengkritik invasi Rusia ke Ukraina dan menyalahkan AS dan NATO karena memprovokasi Moskow.
Selama kunjungan tahun 2022 ke Beijing, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan hubungan tanpa batas antara kedua negara.
Juru bicara Kementerian Pertahanan China Kolonel Tan Kefei mengatakan Menhan Li juga akan mengunjungi akademi militer Rusia selama kunjugannya pada 16-19 April 2023.
Kunjungan Li mengikuti kunjungan resmi ke Moskow bulan lalu oleh Presiden Xi Jinping, yang menekankan bagaimana China semakin menjadi mitra senior dalam hubungan tersebut karena memberi Rusia perlindungan politik dan jalur kehidupan ekonomi selama perangnya melawan Ukraina.
Namun secara resmi, China tetap netral dalam konflik tersebut dan belum memberikan dukungan penuh atas tindakan Rusia.
Sementara Moskow dan Beijing mengatakan mereka akan meningkatkan kontak antara militer mereka dan melakukan lebih banyak patroli dan latihan laut dan udara bersama, Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada hari Jumat bahwa Beijing tidak akan membantu Rusia dengan senjata, seperti yang ditakutkan oleh AS dan sekutu Barat lainnya.
"Hubungan militer China-Rusia terus beroperasi pada tingkat tinggi, dan kemajuan baru telah dibuat," kata Tan seperti dikutip Fox News.
"Kemitraan koordinasi strategis komprehensif China-Rusia di era baru telah diperkaya dengan komunikasi strategis, latihan bersama, dan kerja sama praktis di tingkat militer," kata Tan.
Kekuatan militer di China terkonsentrasi di Komisi Urusan Militer Partai Komunis yang dipimpin oleh Xi Jinping dan dua wakil ketua.
Seorang insinyur kedirgantaraan yang terkait dengan pelatihan, Li berada di bawah sanksi AS atas pembelian jet tempur Rusia dan rudal pertahanan udara oleh China. Dia diangkat menjadi menteri pada bulan Maret pada pertemuan tahunan legislatif seremonial China.
(mas)