AS Pertahankan Kapal Induk di Mediterania untuk Opsi Militer Lebih Banyak

Minggu, 02 April 2023 - 04:01 WIB
loading...
AS Pertahankan Kapal...
George HW Bush Carrier Strike Group, termasuk USS Leyte Gulf, USS Delbert D Black, dan USNS Arktik tetap berada di Mediterania. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Pentagon memutuskan memperpanjang penempatan gugus tempur kapal induk di Mediterania untuk memberi Amerika Serikat (AS) lebih banyak "opsi" militer di wilayah tersebut.

Langkah tersebut menyusul serangan baru-baru ini terhadap pangkalan AS di Suriah, yang menewaskan seorang kontraktor militer dan menyebabkan beberapa tentara mengalami cedera otak.

Komando Pusat AS (CENTCOM), yang mengawasi operasi militer di Timur Tengah, mengumumkan perpanjangan misi pada Jumat (31/3/2023), dengan mengatakan kelompok penyerang kapal induk George HW Bush tidak akan kembali ke AS sesuai jadwal.

“Perpanjangan dari George HW Bush Carrier Strike Group, termasuk USS Leyte Gulf, USS Delbert D Black, dan USNS Arktik, memungkinkan opsi untuk berpotensi meningkatkan kemampuan CENTCOM untuk menanggapi berbagai kemungkinan di Timur Tengah,” ungkap juru bicara CENTCOM Kolonel Joe Buccino.



Dia menambahkan, satu skuadron pesawat serang A-10 juga akan dikirim ke Timur Tengah untuk “penyebaran yang dipercepat”, tetapi tidak menyebutkan negara tertentu.

Angkatan Laut AS melaporkan kunjungan pelabuhan oleh kelompok armada penyerbu ke Teluk Souda, Kreta pada 10 Maret.

Perhentian itu terjadi hanya beberapa hari setelah latihan "kewaspadaan" Serangan Neptunus berakhir di Mediterania, yang melibatkan 31 kapal, 135 pesawat, dan lebih dari 8.000 pelaut dan marinir dari 21 negara, termasuk kapal induk dan kapal pendukungnya.

Penyebaran yang diperpanjang terjadi setelah dua serangan pesawat tak berawak di pos-pos militer Amerika di Suriah, yang Washington tuduhkan pada kelompok-kelompok militan yang “didukung Iran”.

Selain satu kontraktor tewas, 13 personel AS lainnya terluka dalam serangan itu, termasuk enam tentara yang menderita "cedera otak traumatis", menurut Pentagon.

Serangan itu memicu serangan udara AS yang diduga menewaskan delapan "militan", meskipun juru bicara militer Patrick Ryder tidak dapat menentukan kelompok apa yang menjadi sasaran selama konferensi pers awal pekan ini.

Teheran, pada bagiannya, telah membantah keterlibatan dalam serangan pesawat tak berawak, dengan Keyvan Khosravi, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, memperingatkan Iran akan menanggapi setiap serangan di pangkalannya di Suriah.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Intelijen Amerika: Serangan...
Intelijen Amerika: Serangan Militer AS Sudah Tewaskan 500 Milisi Houthi
Putin Tiba-tiba Bersedia...
Putin Tiba-tiba Bersedia Berunding dengan Ukraina, Ada Apa?
Mengganti Senjata Nuklir...
Mengganti Senjata Nuklir AS Jadi Tantangan Rumit bagi Eropa
Horor, Pesawat Delta...
Horor, Pesawat Delta Air Lines Pembawa 282 Penumpang Terbakar di AS
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
3 Kebijakan Putra Mahkota...
3 Kebijakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang Mengubah Wajah Arab Saudi
Terbitkan Sertifikat...
Terbitkan Sertifikat Resmi, Vatikan Ungkap Penyebab Kematian Paus Fransiskus
Heboh Video Rekayasa...
Heboh Video Rekayasa AI Masjid Al Aqsa Dibom, Picu Kecaman Global
Rekomendasi
APBN Maret 2025 Defisit...
APBN Maret 2025 Defisit Rp104,2 Triliun, Wamenkeu Sebut Perencanaan Keuangan yang Cermat
Islam Menentang Keras...
Islam Menentang Keras Dualisme Kepemimpinan dalam Negara
Justin Bieber Dikabarkan...
Justin Bieber Dikabarkan Bangkrut Imbas Terlilit Utang Rp320 Miliar
Berita Terkini
ATM Emas Ini Viral,...
ATM Emas Ini Viral, Perhiasan Dilebur dan Menghasilkan Uang dalam 30 Menit
36 menit yang lalu
Seorang Istri Sebar...
Seorang Istri Sebar Video Perselingkuhan Suami, tapi Digugat Sang Wanita Simpanan
1 jam yang lalu
Intelijen Amerika: Serangan...
Intelijen Amerika: Serangan Militer AS Sudah Tewaskan 500 Milisi Houthi
2 jam yang lalu
Putin Tiba-tiba Bersedia...
Putin Tiba-tiba Bersedia Berunding dengan Ukraina, Ada Apa?
2 jam yang lalu
Inilah 266 Paus dari...
Inilah 266 Paus dari Masa ke Masa, dari Pertama hingga Paus Fransiskus
3 jam yang lalu
Mengganti Senjata Nuklir...
Mengganti Senjata Nuklir AS Jadi Tantangan Rumit bagi Eropa
4 jam yang lalu
Infografis
Kapal Induk Kedua Tiba...
Kapal Induk Kedua Tiba di Timur Tengah, AS Serius Ancam Iran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved