Ukraina Protes saat Rusia Jadi Ketua Dewan Keamanan PBB
loading...
A
A
A
NEW YORK - Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Dmitry Kuleba menyerang kepresidenan Rusia yang akan datang di Dewan Keamanan PBB.
Menurut Kuleba, jika Rusia jadi presiden Dewan Keamanan PBB maka Moskow akan mengubah badan itu menjadi "dewan ketidakamanan."
Kepresidenan DK PBB bergilir setiap bulan antara 15 anggotanya, dengan Rusia dijadwalkan mengambil peran tersebut pada Sabtu, 1 April 2023, sesuai dengan urutan abjad.
“Kepresidenan Dewan Keamanan PBB Rusia pada 1 April adalah lelucon yang buruk,” tulis Kuleba di Twitter pada Kamis.
Dia juga menuduh Moskow mengobarkan “perang kolonial” melawan Ukraina.
Dia bersikeras Rusia, yang merupakan salah satu dari lima anggota tetap DK PBB bersama dengan Inggris, China, Prancis, dan Amerika Serikat (AS), telah “merebut kursinya” di dewan tersebut.
“Dunia tidak bisa menjadi tempat yang aman dengan Rusia di DK PBB,” ujar Kuleba, menyertai postingan dengan tagar “#BadRussianJoke” dan “#InsecurityCouncil.”
Pernyataan Kuleba digaungkan utusan Ukraina di PBB Sergey Kislitsya yang berpendapat, "Per 1 April, mereka membawa tingkat absurditas ke tingkat yang baru."
“Dengan Rusia mengambil alih kursi kepresidenan, Dewan Keamanan PBB akan dilumpuhkan dan tidak mampu menangani masalah tanggung jawab utama mereka, yaitu pencegahan konflik dan kemudian menangani konflik,” klaim dia.
Menurut Kuleba, jika Rusia jadi presiden Dewan Keamanan PBB maka Moskow akan mengubah badan itu menjadi "dewan ketidakamanan."
Kepresidenan DK PBB bergilir setiap bulan antara 15 anggotanya, dengan Rusia dijadwalkan mengambil peran tersebut pada Sabtu, 1 April 2023, sesuai dengan urutan abjad.
“Kepresidenan Dewan Keamanan PBB Rusia pada 1 April adalah lelucon yang buruk,” tulis Kuleba di Twitter pada Kamis.
Dia juga menuduh Moskow mengobarkan “perang kolonial” melawan Ukraina.
Dia bersikeras Rusia, yang merupakan salah satu dari lima anggota tetap DK PBB bersama dengan Inggris, China, Prancis, dan Amerika Serikat (AS), telah “merebut kursinya” di dewan tersebut.
“Dunia tidak bisa menjadi tempat yang aman dengan Rusia di DK PBB,” ujar Kuleba, menyertai postingan dengan tagar “#BadRussianJoke” dan “#InsecurityCouncil.”
Pernyataan Kuleba digaungkan utusan Ukraina di PBB Sergey Kislitsya yang berpendapat, "Per 1 April, mereka membawa tingkat absurditas ke tingkat yang baru."
“Dengan Rusia mengambil alih kursi kepresidenan, Dewan Keamanan PBB akan dilumpuhkan dan tidak mampu menangani masalah tanggung jawab utama mereka, yaitu pencegahan konflik dan kemudian menangani konflik,” klaim dia.