Negara yang Memberi Perlindungan Kepada Zakir Naik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Zakir Abdul Karim Naik atau dikenal dengan nama Zakir Naik merupakan seorang penceramah agama Islam dari India yang berfokus pada ilmu perbandingan agama. Saat ini Dr Zakir Naik menghadapi tuduhan dari pemerintah India terlibat pendanaan terorisme, ujaran kebencian, menghasut permusuhan publik, dan pencucian uang. Ia pun meninggalkan India dan kemudian menetap di Malaysia.
Malaysia menjadi negara yang memberi ‘perlindungan’ kepada Zakir Naik. Pemerintah Malaysia memberikan izin Zakir Naik untuk menetap di Malaysia, setelah ia dianggap menjadi pelopor dalam kejadian pembantaian Dhaka pada 1 Juli 2016. Pemerintah Malaysia menolak mendeportasi Zakir Naik dan menyatakan bahwa Malaysia tidak akan dengan mudah memenuhi tuntutan negara lain.
Pada 2019, pemerintah Malaysia melarang Zakir Naik untuk melakukan ceramah di seluruh wilayah Malaysia karena pernyataan dalam ceramahnya yang menimbulkan kontroversi. Mahathir Mohamad mengatakan bahwa pemerintahannya berusaha menawarkan Zakir ke negara lain, tetapi tak ada negara yang mau menerima Zakir Naik.
Kantor berita negara Malaysia, Bernama, seperti diberitakan Sindonews (14/8/2019), mengutip pernyataan Perdana Menteri Malaysia saat itu, Mahathir Mohamad. Mahathir mengatakan bahwa Zakir Naik tidak dapat dikirim kembali ke India karena dikhawatirkan akan dibunuh di sana. Mahathir juga mempersilakan apabila ada negara lain yang ingin menerima Zakir Naik.
Selain Malaysia, Arab Saudi juga diberitakan memberikan perlindungan kepada Zakir Naik. Dilansir dari The Middle East Monitor (2017), Zakir Naik yang sedang menjadi buronan oleh otoritas India telah diberikan kewarganegaraan oleh Arab Saudi. Raja Salman telah memberikan Zakir Naik kewarganegaraan untuk melindunginya dari penangkapan oleh Organisasi Polisi Internasional (Interpol).
Akan tetapi, Zakir Naik menepis pemberitaan tersebut. Menurutnya, hal tersebut tidaklah benar, kecuali Allah menghendaki. Ia menambahkan, pemberitaan itu menunjukkan bagaimana media mudah mengubah gosip menjadi fakta.
Malaysia menjadi negara yang memberi ‘perlindungan’ kepada Zakir Naik. Pemerintah Malaysia memberikan izin Zakir Naik untuk menetap di Malaysia, setelah ia dianggap menjadi pelopor dalam kejadian pembantaian Dhaka pada 1 Juli 2016. Pemerintah Malaysia menolak mendeportasi Zakir Naik dan menyatakan bahwa Malaysia tidak akan dengan mudah memenuhi tuntutan negara lain.
Pada 2019, pemerintah Malaysia melarang Zakir Naik untuk melakukan ceramah di seluruh wilayah Malaysia karena pernyataan dalam ceramahnya yang menimbulkan kontroversi. Mahathir Mohamad mengatakan bahwa pemerintahannya berusaha menawarkan Zakir ke negara lain, tetapi tak ada negara yang mau menerima Zakir Naik.
Kantor berita negara Malaysia, Bernama, seperti diberitakan Sindonews (14/8/2019), mengutip pernyataan Perdana Menteri Malaysia saat itu, Mahathir Mohamad. Mahathir mengatakan bahwa Zakir Naik tidak dapat dikirim kembali ke India karena dikhawatirkan akan dibunuh di sana. Mahathir juga mempersilakan apabila ada negara lain yang ingin menerima Zakir Naik.
Selain Malaysia, Arab Saudi juga diberitakan memberikan perlindungan kepada Zakir Naik. Dilansir dari The Middle East Monitor (2017), Zakir Naik yang sedang menjadi buronan oleh otoritas India telah diberikan kewarganegaraan oleh Arab Saudi. Raja Salman telah memberikan Zakir Naik kewarganegaraan untuk melindunginya dari penangkapan oleh Organisasi Polisi Internasional (Interpol).
Akan tetapi, Zakir Naik menepis pemberitaan tersebut. Menurutnya, hal tersebut tidaklah benar, kecuali Allah menghendaki. Ia menambahkan, pemberitaan itu menunjukkan bagaimana media mudah mengubah gosip menjadi fakta.
(esn)