Korban Tewas Serangan AS di Suriah Meningkat Jadi 19 Orang
loading...
A
A
A
DAMASKUS - Korban tewas dalam serangan udara Amerika Serikat (AS) terhadap instalasi pro-Iran di Suriah timur telah meningkat menjadi 19 pejuang. Hal itu diungkapkan seorang pemantau perang Suriah.
Ini adalah salah satu baku tembak paling mematikan antara pasukan sekutu AS dan Iran dalam beberapa tahun.
AS melakukan serangan di Suriah timur sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak pada hari Kamis yang menyebabkan satu kontraktor Amerika tewas, dan satu lagi terluka bersama dengan lima tentara AS. Washington mengatakan serangan itu berasal dari Iran.
"Serangan balasan oleh AS terhadap apa yang dikatakannya sebagai fasilitas di Suriah yang digunakan oleh kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Korps Pengawal Revolusi Iran menyebabkan total 19 orang tewas," menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris seperti dikutip dari Reuters, Minggu (26/3/2023).
Pemantau perang itu mengatakan serangan udara menewaskan tiga tentara Suriah, 11 pejuang Suriah dalam milisi pro-pemerintah dan lima pejuang non-Suriah yang bersekutu dengan pemerintah.
Pemimpin kelompok pemantau itu, Rami Abdel Rahman, tidak dapat menyebutkan kewarganegaraan orang asing tersebut. Reuters tidak dapat mengkonfirmasi jumlah korban secara independen.
Serangan awal mendorong serangkaian serangan tit-for-tat. Anggota layanan AS lainnya terluka, menurut pejabat, dan sumber-sumber lokal mengatakan dugaan tembakan roket AS menghantam lebih banyak lokasi di Suriah timur.
Presiden AS Joe Biden pada hari Jumat memperingatkan Iran bahwa Amerika Serikat akan "bertindak keras" untuk melindungi warga Amerika.
Ini adalah salah satu baku tembak paling mematikan antara pasukan sekutu AS dan Iran dalam beberapa tahun.
AS melakukan serangan di Suriah timur sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak pada hari Kamis yang menyebabkan satu kontraktor Amerika tewas, dan satu lagi terluka bersama dengan lima tentara AS. Washington mengatakan serangan itu berasal dari Iran.
"Serangan balasan oleh AS terhadap apa yang dikatakannya sebagai fasilitas di Suriah yang digunakan oleh kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Korps Pengawal Revolusi Iran menyebabkan total 19 orang tewas," menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris seperti dikutip dari Reuters, Minggu (26/3/2023).
Pemantau perang itu mengatakan serangan udara menewaskan tiga tentara Suriah, 11 pejuang Suriah dalam milisi pro-pemerintah dan lima pejuang non-Suriah yang bersekutu dengan pemerintah.
Pemimpin kelompok pemantau itu, Rami Abdel Rahman, tidak dapat menyebutkan kewarganegaraan orang asing tersebut. Reuters tidak dapat mengkonfirmasi jumlah korban secara independen.
Serangan awal mendorong serangkaian serangan tit-for-tat. Anggota layanan AS lainnya terluka, menurut pejabat, dan sumber-sumber lokal mengatakan dugaan tembakan roket AS menghantam lebih banyak lokasi di Suriah timur.
Presiden AS Joe Biden pada hari Jumat memperingatkan Iran bahwa Amerika Serikat akan "bertindak keras" untuk melindungi warga Amerika.