Menlu Rusia: Tak Ada yang Aman dari Serangan Gaya Mafia AS

Sabtu, 25 Maret 2023 - 08:29 WIB
loading...
Menlu Rusia: Tak Ada...
Rusia tuduh Amerika Serikat dan NATO menggunakan pemerasan dan ancaman untuk mempertahankan dominasi global mereka. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov menuduh Amerika Serikat (AS) dan NATO menggunakan pemerasan dan ancaman untuk mempertahankan dominasi global mereka.

Lavrov membuat komentar dalam opini yang diterbitkan hari Jumat di majalah Rusia; Razvedchik, dengan alasan bahwa tatanan dunia multipolar baru sedang terjadi di Barat.

“Tujuan strategis pencegahan sistemik China telah dirumuskan, termasuk sebagai bagian dari apa yang disebut strategi Indo-Pasifik,” tulis Lavrov.



"Praktik jahat mencampuri urusan dalam negeri negara [lain], termasuk negara persaudaraan Belarusia, belum berhenti. Blokade perdagangan dan ekonomi [terhadap] Kuba selama bertahun-tahun belum dicabut.... Secara keseluruhan, sekarang tidak ada yang aman dari serangan gaya mafia Amerika Serikat dan satelitnya," papar diplomat Rusia tersebut.

Lavrov telah membuat komentar yang tak terhitung banyaknya tentang AS dan Barat sejak Rusia memulai invasinya di Ukraina pada 24 Februari 2022—yang oleh Moskow diklaim sebagai "operasi militer khusus".

Pada bulan Desember lalu, dia menyebut situasi itu sebagai "perang" untuk pertama kalinya, yang tidak selaras dengan bagaimana Kremlin mencirikannya.

Bulan lalu, dia menyalahkan "keistimewaan Amerika" dan anggapan persepsi Amerika Serikat tentang kesempurnaan dan keunggulan karena mengarah ke "perang proksi" melawan Rusia.

Pada bulan Desember, dia mengatakan kepada Channel One bahwa perang Ukraina diatur oleh AS dan didukung oleh Uni Eropa sejak apa yang dia sebut sebagai kudeta Kiev pada tahun 2014. Itu adalah tahun di mana Rusia mencaplok Crimea setelah terjadi Revolusi Maidan yang menyebabkan penggulingan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych yang pro-Kremlin.

Lavrov, yang diangkat ke posisinya saat ini oleh Presiden Vladimir Putin pada tahun 2004, ditertawakan bulan ini di New Delhi oleh beberapa diplomat negara G20 ketika dia mengeklaim dalam diskusi panel bahwa Rusia sedang berusaha untuk menghentikan perang yang dilancarkan terhadap mereka.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1975 seconds (0.1#10.140)