Bisa Picu Ketegangan Agama, India Didesak Larang Film Nabi Muhammad
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Pemerintah India didesak untuk melarang perilisan digital film tentang Nabi Muhammad yang dibuat Iran tahun 2015. Sejumlah komunitas Muslim khawatir film tersebut bisa memicu ketegangan agama.
Film berjudul "Muhammad: The Messenger of God" dijadwalkan dirilis di India pada 21 Juli 2020.
Menteri Dalam Negeri Maharashtra Anil Deshmukh telah menulis surat kepada Menteri Serikat Elektronika dan Teknologi Informasi Ravi Shankar Prasad, yang meminta larangan perilisan digital film tersebut.
Surat Deshmukh, tertanggal 15 Juli 2020, dikirim setelah ada keluhan oleh organisasi yang berbasis di Mumbai, Raza Academy, bahwa film itu dapat melukai perasaan masyarakat tertentu.
Berbicara kepada ThePrint, Deshmukh mengatakan alasan utama di balik keluhan tersebut adalah kenyataan bahwa tidak ada aktor yang dapat memainkan peran sebagai Nabi Muhammad. (Baca: Seorang Pria Ateis Ditangkap Polisi atas Tuduhan Menghina Nabi Muhammad )
“Raza Academy, beberapa politisi Muslim senior di Mumbai dan beberapa maulana meminta agar rilis film ini dihentikan karena mereka khawatir hal itu dapat menyebabkan ketegangan agama. Tetapi keberatan utama mereka adalah bahwa tidak ada aktor yang dapat memainkan peran Nabi," ujarnya, yang dilansir Jumat (17/7/2020).
Saeed Noori, presiden Raza Academy, mengonfirmasi adanya kekhawatiran dari dampak film tersebut. "Ini adalah film Iran dan bertentangan dengan ajaran agama kita. Proyeksi Nabi tidak diizinkan dalam agama Islam. Ini bisa menyebabkan ketegangan agama," katanya.
Film ini dijadwalkan dirilis di platform online seperti YouTube, Facebook, Twitter, Instagram, dan WhatsApp.
Film berjudul "Muhammad: The Messenger of God" dijadwalkan dirilis di India pada 21 Juli 2020.
Menteri Dalam Negeri Maharashtra Anil Deshmukh telah menulis surat kepada Menteri Serikat Elektronika dan Teknologi Informasi Ravi Shankar Prasad, yang meminta larangan perilisan digital film tersebut.
Surat Deshmukh, tertanggal 15 Juli 2020, dikirim setelah ada keluhan oleh organisasi yang berbasis di Mumbai, Raza Academy, bahwa film itu dapat melukai perasaan masyarakat tertentu.
Berbicara kepada ThePrint, Deshmukh mengatakan alasan utama di balik keluhan tersebut adalah kenyataan bahwa tidak ada aktor yang dapat memainkan peran sebagai Nabi Muhammad. (Baca: Seorang Pria Ateis Ditangkap Polisi atas Tuduhan Menghina Nabi Muhammad )
“Raza Academy, beberapa politisi Muslim senior di Mumbai dan beberapa maulana meminta agar rilis film ini dihentikan karena mereka khawatir hal itu dapat menyebabkan ketegangan agama. Tetapi keberatan utama mereka adalah bahwa tidak ada aktor yang dapat memainkan peran Nabi," ujarnya, yang dilansir Jumat (17/7/2020).
Saeed Noori, presiden Raza Academy, mengonfirmasi adanya kekhawatiran dari dampak film tersebut. "Ini adalah film Iran dan bertentangan dengan ajaran agama kita. Proyeksi Nabi tidak diizinkan dalam agama Islam. Ini bisa menyebabkan ketegangan agama," katanya.
Film ini dijadwalkan dirilis di platform online seperti YouTube, Facebook, Twitter, Instagram, dan WhatsApp.
(min)