Inggris Keukeuh Kirim Roket Depleted Uranium ke Ukraina, Abaikan Peringatan Putin

Rabu, 22 Maret 2023 - 05:49 WIB
loading...
Inggris Keukeuh Kirim Roket Depleted Uranium ke Ukraina, Abaikan Peringatan Putin
Inggris keukeuh kirim roket depleted uranium ke Ukraina, abaikan peringatan Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/Ilustrasi
A A A
LONDON - Inggris mengonfimasi akan mengirimkan peluru penembus baja ke Ukraina bersama tank Changllenger 2 , bersikeras bahwa itu memiliki risiko radiasi yang rendah.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Rusia akan "dipaksa untuk bereaksi" jika Inggris mengirim peluru yang dibuat dengan Depleted Uranium ke Ukraina. Dia menuduh Barat mengerahkan senjata dengan "komponen nuklir".

"Depleted uranium adalah komponen standar dan tidak ada hubungannya dengan senjata nuklir," kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah pernyataan.

"Angkatan Darat Inggris telah menggunakan depleted uranium dalam peluru penusuk lapis bajanya selama beberapa dekade," tambah pernyataan itu.

“Rusia mengetahui hal ini, tetapi dengan sengaja berusaha untuk menghilangkan informasi. Penelitian independen oleh para ilmuwan dari kelompok-kelompok seperti Royal Society telah menilai bahwa dampak apa pun terhadap kesehatan pribadi dan lingkungan dari penggunaan amunisi depleted uranium cenderung rendah,” jelas pernyataan itu seperti dikutip dari BBC, Rabu (22/3/2023).

Mantan komandan tank Angkatan Darat Inggris - dan ahli senjata kimia - Hamish de Breton-Gordon, mengatakan komentar Putin adalah "disinformasi klasik".



Dia mengatakan putaran depleted uranium yang digunakan oleh tank Challenger 2 hanya mengandung elemen jejak uranium terdeplesi.

Dia menambahkan itu "menggelikan" untuk menyarankan putaran depleted uranium dengan cara apapun terkait dengan senjata nuklir, yang menggunakan uranium yang diperkaya.

Depleted uranium adalah apa yang tersisa setelah uranium alami diperkaya, baik untuk pembuatan senjata atau untuk bahan bakar reaktor.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1227 seconds (0.1#10.140)