Pengawas Nuklir PBB Sebut 2,5 Ton Uranium Hilang di Libya

Jum'at, 17 Maret 2023 - 00:30 WIB
loading...
Pengawas Nuklir PBB...
Ilustrasi
A A A
TRIPOLI - Sekitar 2,5 ton uranium alami yang disimpan di sebuah situs di Libya , telah hilang. Hal itu diungkapkan Badan Pengawas Nuklir PBB, Kamis (16/3/2023). Hilangnya 2,5 ton uranium itu meningkatkan kekhawatiran keamanan dan proliferasi.

Uranium alami tidak dapat langsung digunakan untuk produksi energi atau bahan bakar bom, karena proses pengayaan biasanya memerlukan logam untuk diubah menjadi gas, kemudian diputar dalam sentrifugal untuk mencapai tingkat yang dibutuhkan.



Namun, setiap ton uranium alam – jika diperoleh oleh suatu kelompok dengan sarana dan sumber daya teknologi – dapat disempurnakan menjadi 5,6 kilogram (12 pon) bahan kelas senjata dari waktu ke waktu, kata para ahli.

Dalam sebuah pernyataan, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang bermarkas di Wina mengatakan, direktur jenderalnya, Rafael Mariano Grossi, telah memberi tahu negara-negara anggotanya tentang uranium yang hilang itu.

“Pada Selasa (14/3/2023), pemeriksa badan perlindungan menemukan bahwa 10 drum berisi sekitar 2,5 ton uranium alami dalam bentuk konsentrat bijih uranium tidak ada seperti yang dinyatakan sebelumnya di sebuah lokasi di negara bagian Libya,” sebut pernyataan IAEA, seperti dikutip dari AP.

“Kegiatan lebih lanjut akan dilakukan oleh badan tersebut untuk mengklarifikasi keadaan pemindahan bahan nuklir dan lokasinya saat ini,” lanjut pernyataan itu.



Reuters pertama kali melaporkan tentang peringatan IAEA tentang uranium Libya yang hilang. IAEA sendiri menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang uranium yang hilang. Namun, pengakuannya bahwa uranium hilang di "situs yang dinyatakan sebelumnya" mempersempit kemungkinannya.

Salah satu situs yang dinyatakan tersebut adalah Sabha, sekitar 660 kilometer (410 mil) tenggara ibu kota Libya, Tripoli, di wilayah selatan Gurun Sahara yang tanpa hukum. Di sana, Libya di bawah diktator Moammar Qadhafi menyimpan ribuan barel yang disebut uranium kue kuning untuk fasilitas konversi uranium yang direncanakan sebelumnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2565 seconds (0.1#10.140)