Viral, Pria Bertanduk Ini Meninggal di Usia 140 Tahun usai Tanduknya Dicoba Dipotong
loading...
A
A
A
SANAA - Seorang pria Yaman yang muncul dua tanduk di kepalanya telah meninggal pada usia 140 tahun. Dia meninggal setelah upaya memotong tanduknya dengan alat pemanas gagal.
Pria bernama Ali Anter, asal Al Jawf, ini telah viral karena kondisinya yang langka tersebut. Lantaran dua tanduk muncul di kepalanya, Ali dijuluki "The Two-Horned".
Menurut laporan surat kabar Aden al-Ghad yang berbasis di Yaman, dua tanduk tumbuh di kedua sisi dahinya setelah dia berusia 100 tahun.
Saat salah satu tanduk tumbuh hingga melengkung seperti tanduk kambing. Itu sangat panjang pada saat kematiannya sehingga sejajar dengan mulutnya.
Ali dilaporkan meninggal tiga hari setelah pembuatan video yang menunjukkan seorang individu yang tampaknya tidak terlatih mencoba untuk memotong pertumbuhan tanduknya yang besar dengan alat pemanas.
Video itu telah di-posting oleh kerabatnya.
Seorang anggota keluarga, sebagaimana dikutip The Mirror, Kamis (16/3/2023), mengeklaim bahwa Ali meninggal karena memburuknya kesehatan fisik dan mentalnya akibat usia lanjut.
Tapi, ada juga kerabat yang mengatakan bahwa amputasi kasar terhadap tanduknya diduga mempercepat kematiannya.
Media lokal melaporkan bahwa Ali tetap sehat dan ingatannya terjaga sampai sekitar tahun 2017, ketika kondisinya mulai memburuk.
Dia dilaporkan memiliki lebih dari 70 cucu.
Tanduk yang menonjol pada dahi Ali kemungkinan adalah tanduk kulit.
Tanduk kulit adalah tumor kulit yang terbuat dari keratin—protein yang sama yang membentuk rambut dan kuku.
Pria bernama Ali Anter, asal Al Jawf, ini telah viral karena kondisinya yang langka tersebut. Lantaran dua tanduk muncul di kepalanya, Ali dijuluki "The Two-Horned".
Menurut laporan surat kabar Aden al-Ghad yang berbasis di Yaman, dua tanduk tumbuh di kedua sisi dahinya setelah dia berusia 100 tahun.
Saat salah satu tanduk tumbuh hingga melengkung seperti tanduk kambing. Itu sangat panjang pada saat kematiannya sehingga sejajar dengan mulutnya.
Ali dilaporkan meninggal tiga hari setelah pembuatan video yang menunjukkan seorang individu yang tampaknya tidak terlatih mencoba untuk memotong pertumbuhan tanduknya yang besar dengan alat pemanas.
Video itu telah di-posting oleh kerabatnya.
Seorang anggota keluarga, sebagaimana dikutip The Mirror, Kamis (16/3/2023), mengeklaim bahwa Ali meninggal karena memburuknya kesehatan fisik dan mentalnya akibat usia lanjut.
Tapi, ada juga kerabat yang mengatakan bahwa amputasi kasar terhadap tanduknya diduga mempercepat kematiannya.
Media lokal melaporkan bahwa Ali tetap sehat dan ingatannya terjaga sampai sekitar tahun 2017, ketika kondisinya mulai memburuk.
Dia dilaporkan memiliki lebih dari 70 cucu.
Tanduk yang menonjol pada dahi Ali kemungkinan adalah tanduk kulit.
Tanduk kulit adalah tumor kulit yang terbuat dari keratin—protein yang sama yang membentuk rambut dan kuku.
(min)