Sejarah Kekuatan Kru Tank Wanita di Perang Dunia II dan Perkembangannya Kini
loading...
A
A
A
MOSKOW - Perang Dunia II telah berakhir lama, namun ada beberapa peristiwa yang digadang-gadang akan terulang kembali pada masa sekarang ini yakni kembalinya kru tank wanita dalam perang.
Berpotensi menjadi bentrokan lapis baja pertama di tanah Eropa setelah perang tank besar-besaran perang Dunia II, Rusia dianggap akan mengulang sejarah dengan mempekerjakan awak tank wanita andalannya.
Dalam sejarah kru tank wanita pada perang dunia II, nama awak tank wanita Rusia seperti Maria Oktyabrskaya dan Yekaterina Petlyuk dianggap penting dalam sejarah militernya.
Kedua kru wanita itu telah menerima penghargaan pahlawan Uni Soviet yang masing-masing diantaranya telah mencapai prestasi penting dengan tank T-34 dan T-60 mereka di tengah bias rekan pria militer kala itu.
Dalam riwayatnya, Maria pernah menghancurkan lusinan tank jerman dan senjata artileri. Sementara Yekaterina secara ajaib pernah menghancurkan ladang ranjau dan menghentikan tanknya tiga meter dari ranjau.
Selain itu, perwira menengah Alexandra Samusenko juga termasuk awak tank legendaris Rusia yang terkenal. Kala itu Wakil Komandan Batalyon ini pernah menghadapi tentara Jerman yang terkenal kuat.
Dalam pertempuran yang dialaminya kala itu, Alexandra sempat terluka tiga kali dan harus meninggalkan tanknya karena terbakar dua kali saat menghadapi tiga tank Tiger Jerman.
Terlepas dari kecepatan dan kemampuan manuvernya, tank itu masih dikalahkan oleh tank Jerman yang lebih berat dan lebih canggih.
Alexandra terbunuh dalam aksinya di Polandia Barat Laut, sementara Maria meninggal setelah beberapa bulan karena cedera pecahan peluru yang dideritanya pada 18 Januari 1944.
Terlepas dari sejarah kru wanitanya, pada tahun 2019 Rusia kembali meluncurkan awak tank wanita pada pertandingan Angkatan Darat yang diselenggarakan untuk tentara Internasional.
Anastasiya Baranova, Marina Pushkareva, dan Daria Sirotenko mengoperasikan tank T-80. Menariknya, mereka memiliki spesialisasi inti yang berbeda diantaranya adalah seorang ahli bedah, terapis, dan apoteker.
Spesialisasi tersebut merupakan profesi sebelum mereka memilih ditugaskan ke korps lapis baja.
Dalam perkembangannya, terdapat beberapa negara selain Rusia yang juga memiliki kru tank wanita untuk memperkuat militernya.
Israel dan China merupakan dua negara yang telah mengoperasikan awak tank wanita untuk menambah kekuatan Angkatan Daratnya.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Oktober 2022 mengumumkan keberhasilan program percontohan untuk perusahaan operator tank wanita yang dimulai pada tahun 2020.
Sedangkan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China juga melatih semua awak tank wanita, dengan laporan tentang wanita yang dilatih di MBT Type-99 A muncul di Global Times pada Juli 2019.
Berpotensi menjadi bentrokan lapis baja pertama di tanah Eropa setelah perang tank besar-besaran perang Dunia II, Rusia dianggap akan mengulang sejarah dengan mempekerjakan awak tank wanita andalannya.
Dalam sejarah kru tank wanita pada perang dunia II, nama awak tank wanita Rusia seperti Maria Oktyabrskaya dan Yekaterina Petlyuk dianggap penting dalam sejarah militernya.
Kedua kru wanita itu telah menerima penghargaan pahlawan Uni Soviet yang masing-masing diantaranya telah mencapai prestasi penting dengan tank T-34 dan T-60 mereka di tengah bias rekan pria militer kala itu.
Baca Juga
Dalam riwayatnya, Maria pernah menghancurkan lusinan tank jerman dan senjata artileri. Sementara Yekaterina secara ajaib pernah menghancurkan ladang ranjau dan menghentikan tanknya tiga meter dari ranjau.
Selain itu, perwira menengah Alexandra Samusenko juga termasuk awak tank legendaris Rusia yang terkenal. Kala itu Wakil Komandan Batalyon ini pernah menghadapi tentara Jerman yang terkenal kuat.
Dalam pertempuran yang dialaminya kala itu, Alexandra sempat terluka tiga kali dan harus meninggalkan tanknya karena terbakar dua kali saat menghadapi tiga tank Tiger Jerman.
Terlepas dari kecepatan dan kemampuan manuvernya, tank itu masih dikalahkan oleh tank Jerman yang lebih berat dan lebih canggih.
Alexandra terbunuh dalam aksinya di Polandia Barat Laut, sementara Maria meninggal setelah beberapa bulan karena cedera pecahan peluru yang dideritanya pada 18 Januari 1944.
Terlepas dari sejarah kru wanitanya, pada tahun 2019 Rusia kembali meluncurkan awak tank wanita pada pertandingan Angkatan Darat yang diselenggarakan untuk tentara Internasional.
Anastasiya Baranova, Marina Pushkareva, dan Daria Sirotenko mengoperasikan tank T-80. Menariknya, mereka memiliki spesialisasi inti yang berbeda diantaranya adalah seorang ahli bedah, terapis, dan apoteker.
Spesialisasi tersebut merupakan profesi sebelum mereka memilih ditugaskan ke korps lapis baja.
Dalam perkembangannya, terdapat beberapa negara selain Rusia yang juga memiliki kru tank wanita untuk memperkuat militernya.
Israel dan China merupakan dua negara yang telah mengoperasikan awak tank wanita untuk menambah kekuatan Angkatan Daratnya.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Oktober 2022 mengumumkan keberhasilan program percontohan untuk perusahaan operator tank wanita yang dimulai pada tahun 2020.
Sedangkan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China juga melatih semua awak tank wanita, dengan laporan tentang wanita yang dilatih di MBT Type-99 A muncul di Global Times pada Juli 2019.
(sya)