Alasan China Mendukung Rusia di Perang Rusia Ukraina
loading...
A
A
A
BEIJING - Perang Rusia Ukraina telah berlangsung selama satu tahun. China pun dengan senang hati membeli komoditas Rusia, seperti minyak hingga gas, yang bertentangan dengan sanksi internasional.
Selain itu, perusahaan China juga telah menghindari sanksi internasional terhadap produk keuangan.
Maria Shagina, ahli sanksi ekonomi International Institute of Strategic Studies, mengatakan China tidak secara terang-terangan memasok senjata Rusia.
Namun, negara itu mungkin diam-diam menjual produk berteknologi tinggi yang dapat digunakan untuk keperluan militer.
China menjadi mitra dagang yang penting untuk Rusia. Hal ini karena Rusia berusaha melunakkan dampak sanksi ekonomi yang diberlakukan oleh beberapa negara atas tanggapan invasi ke Ukraina.
Dukungan China untuk Rusia bersifat retoris dan politis, dengan membantu mencegah upaya mengutuk Rusia di PBB.
Seperti yang ditulis oleh James Palmer, editor Foreign Policy, sentimen anti-Amerika di media pemerintah China telah meningkat sejak kasus balon mata-mata dimulai.
Sebagian besar berfokus pada perang Rusia di Ukraina, yang digambarkan oleh China sebagai tanggapan terhadap agresi NATO.
Hal tersebut merupakan wajah dari kebijakan China terhadap Ukraina, di mana bantuan ke Rusia dibenarkan secara moral serta dapat digunakan untuk menghukum sekutu Amerika. Selain itu, membuktikan upaya geopolitik Amerika dan Eropa tidak berharga.
Selain itu, perusahaan China juga telah menghindari sanksi internasional terhadap produk keuangan.
Maria Shagina, ahli sanksi ekonomi International Institute of Strategic Studies, mengatakan China tidak secara terang-terangan memasok senjata Rusia.
Namun, negara itu mungkin diam-diam menjual produk berteknologi tinggi yang dapat digunakan untuk keperluan militer.
China menjadi mitra dagang yang penting untuk Rusia. Hal ini karena Rusia berusaha melunakkan dampak sanksi ekonomi yang diberlakukan oleh beberapa negara atas tanggapan invasi ke Ukraina.
Dukungan China untuk Rusia bersifat retoris dan politis, dengan membantu mencegah upaya mengutuk Rusia di PBB.
Seperti yang ditulis oleh James Palmer, editor Foreign Policy, sentimen anti-Amerika di media pemerintah China telah meningkat sejak kasus balon mata-mata dimulai.
Sebagian besar berfokus pada perang Rusia di Ukraina, yang digambarkan oleh China sebagai tanggapan terhadap agresi NATO.
Hal tersebut merupakan wajah dari kebijakan China terhadap Ukraina, di mana bantuan ke Rusia dibenarkan secara moral serta dapat digunakan untuk menghukum sekutu Amerika. Selain itu, membuktikan upaya geopolitik Amerika dan Eropa tidak berharga.