3 Presiden China dengan Jabatan Terlama, Nomor Terakhir Pernah Jadi Buruh Kasar

Rabu, 08 Maret 2023 - 11:01 WIB
loading...
3 Presiden China dengan Jabatan Terlama, Nomor Terakhir Pernah Jadi Buruh Kasar
Presiden China Xi Jinping. Foto/REUTERS
A A A
BEIJING - China telah dipimpin oleh beberapa presiden. Dari presiden yang telah memimpin China, terdapat presiden China dengan masa jabatan terlama.

Saat menjabat menjadi presiden, mereka pun telah melakukan berbagai kebijakan. Berikut presiden China dengan jabatan terlama.

1. Jiang Zemin

Jiang Zemin merupakan presiden China periode 1993-2003. Ia telah memimpin China selama 10 tahun.

3 Presiden China dengan Jabatan Terlama, Nomor Terakhir Pernah Jadi Buruh Kasar


Melansir laman Britannica, Jiang Zemin lahir di Yangzhou, Provinsi Jiangsu pada 17 Agustus 1926. Diketahui, ia merupakan lulusan Shanghai Jiao Tong University di bidang teknik elektro.

Pada 1980, Jiang Zemin menjadi wakil menteri komisi negara bagian impor dan ekspor. Dua tahun kemudian, dirinya dilantik menjadi menjadi menteri industri.

Ia pernah pula menjabat wali kota Shanghai pada 1985 dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis China (CPC) pada 1989.

Tahun 1993, Jiang Zemin dipilih menjadi Presiden China melalui Kongres Rakyat Nasional. Di bawah kepemimpinannya, China berhasil keluar dari isolasi diplomatik dunia karena peristiwa Tiananmen. Selain itu, China terus berusaha memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat. Pada November 2022, Jiang Zemin meninggal dunia dalam usia 96 tahun.

2. Hu Jintao

Hu Jintao merupan presiden China yang memimpin setelah presiden Jiang Zemin. Hu memerintah selama 10 tahun, dari 2003-2013.

3 Presiden China dengan Jabatan Terlama, Nomor Terakhir Pernah Jadi Buruh Kasar


Lahir di Taizhou, Provinsi Jiangsu, sejak muda Hu telah menonjol secara akademis. Pada 1965, ia memperoleh gelar sarjana dari Universitas Tsinghua di Beijing.

Pada 1985, Hu ditunjuk sebagai Sekretaris Partai Komunis di Provinsi Guizhou. Tiga tahun kemudian, ia dipromosikan menjadi Ketua Partai Daerah Otonomi Tibet yang bergejolak. Ia pun memberlakukan sanksi politik bagi pihak yang menjadi oposisi pemerintah.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1117 seconds (0.1#10.140)