7 Negara yang Izinkan Personel Militer Transgender Bertugas Secara Terbuka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komunitas transgender dapat ikut serta menjadi personel militer di beberapa negara yang telah melegalkannya. Negara-negara yang mengizinkan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) sebagai tentara militer ini kebanyakan di Benua Biru.
Beberapa waktu lalu muncul tentara transgender di korps militer Ukraina yang ikut perang melawan Rusia. Dia adalah Sarah Ashton Cirillio yang awalnya merupakan seorang jurnalis asal Las Vegas.
Keberadaan tentara LGBT di dalam militer Ukraina sebenarnya belum dilegalkan. Namun, tentara transgender itu muncul di saat Kiev kekurangan personel dan membutuhkan beberapa relawan.
Sedikitnya ada tujuh negara yang mengizinkan personil militer transgender untuk bertugas secara terbuka. Berikut ini daftar negaranya:
Menurut laporan CBC, Kanada mengakhiri larangan personel LGBT di militer pada tahun 1992 silam. Tentara transgender seperti Kopral Vincent Lamarre, seorang veteran perang di Afghanistan, sekarang secara terbuka bertugas di Angkatan Bersenjata Kanada.
Militer Kanada sebelumnya juga mendesak militer Amerika Serikat untuk mengikuti kebijakan transgender mereka.
Mengutip laporan NPR, Pentagon mengumumkan kebijakan baru yang membatalkan aturan era Presiden Donald Trump yang secara efektif melarang transgender untuk bertugas di militer.
Kebijakan baru ini mulai berlaku pada 30 April 2021, di mana militer AS memperbolehkan anggota militernya melakukan transisi gender baik ketika masih bertugas.
Presiden Joe Biden mengungkapkan kepada wartawan bahwa perintah itu akan memungkinkan semua "orang Amerika yang memenuhi syarat untuk melayani negara mereka dengan berseragam."
Militer Belanda menjadi yang pertama mengizinkan individu LGBT untuk bertugas pada tahun 1974 dan juga yang pertama mendirikan organisasi pendukung militer LGBT.
Negeri Kincir Angin ini juga memiliki salah satu militer paling inklusif untuk tentara transgender, demikian menurut Pusat Kajian Strategis Den Haag.
Menurut situs web Angkatan Darat Inggris, Forum LGBT untuk anggota layanan juga ada untuk memberikan dukungan kepada komunitas LGBT. Mereka bebas untuk melakukan operasi pergantian kelamin.
Meskipun Jerman baru melegalkan pernikahan sesama jenis pada akhir Juni 2017, namun mereka telah mengizinkan kaum LGBT untuk bertugas di militer selama bertahun-tahun.
Tepatnya pada tahun 1990, Jerman pertama kali mengizinkan kaum gay untuk bertugas di angkatan bersenjata, yang dikenal sebagai Bundeswehr. Kemudian pada tahun 2000, Berlin menghapus larangan anggota layanan LGBT menjadi seorang perwira.
Personel Angkatan Bersenjata Swedia seperti Mayor Alexandra Larsson merupakan seorang transgender. Dia telah dilindungi secara hukum dari diskriminasi berdasarkan identitas dan ekspresi gender.
Erez melakukan perjalanan ke Kanada pada April 2017 dan bertemu dengan pejabat senior Pasukan Kanada untuk membahas kebijakan Kanada tentang masalah transgender di militer.
Selain tujuh negara tersebut, ada juga beberapa negara lain yang memperbolehkan transgender untuk bertugas secara terbuka di militer, seperti Austria, New Zealand, Australia, Brasil, Chile, Prancis, dan Finlandia.
Beberapa waktu lalu muncul tentara transgender di korps militer Ukraina yang ikut perang melawan Rusia. Dia adalah Sarah Ashton Cirillio yang awalnya merupakan seorang jurnalis asal Las Vegas.
Keberadaan tentara LGBT di dalam militer Ukraina sebenarnya belum dilegalkan. Namun, tentara transgender itu muncul di saat Kiev kekurangan personel dan membutuhkan beberapa relawan.
Sedikitnya ada tujuh negara yang mengizinkan personil militer transgender untuk bertugas secara terbuka. Berikut ini daftar negaranya:
1. Kanada
Menurut laporan CBC, Kanada mengakhiri larangan personel LGBT di militer pada tahun 1992 silam. Tentara transgender seperti Kopral Vincent Lamarre, seorang veteran perang di Afghanistan, sekarang secara terbuka bertugas di Angkatan Bersenjata Kanada.
Militer Kanada sebelumnya juga mendesak militer Amerika Serikat untuk mengikuti kebijakan transgender mereka.
2. Amerika Serikat
Mengutip laporan NPR, Pentagon mengumumkan kebijakan baru yang membatalkan aturan era Presiden Donald Trump yang secara efektif melarang transgender untuk bertugas di militer.
Kebijakan baru ini mulai berlaku pada 30 April 2021, di mana militer AS memperbolehkan anggota militernya melakukan transisi gender baik ketika masih bertugas.
Presiden Joe Biden mengungkapkan kepada wartawan bahwa perintah itu akan memungkinkan semua "orang Amerika yang memenuhi syarat untuk melayani negara mereka dengan berseragam."
3. Belanda
Militer Belanda menjadi yang pertama mengizinkan individu LGBT untuk bertugas pada tahun 1974 dan juga yang pertama mendirikan organisasi pendukung militer LGBT.
Negeri Kincir Angin ini juga memiliki salah satu militer paling inklusif untuk tentara transgender, demikian menurut Pusat Kajian Strategis Den Haag.
4. Inggris
Sejak tahun 2000, personel LGBT secara terbuka diizinkan untuk bertugas di militer Inggris Raya. Bahkan pada London Pride Week tahun 2017, semua unit Angkatan Darat Inggris mengibarkan bendera pelangi dan diikuti sekitar 200 personel dari Royal Navy, British Army dan Royal Air Force.Menurut situs web Angkatan Darat Inggris, Forum LGBT untuk anggota layanan juga ada untuk memberikan dukungan kepada komunitas LGBT. Mereka bebas untuk melakukan operasi pergantian kelamin.
5. Jerman
Meskipun Jerman baru melegalkan pernikahan sesama jenis pada akhir Juni 2017, namun mereka telah mengizinkan kaum LGBT untuk bertugas di militer selama bertahun-tahun.
Tepatnya pada tahun 1990, Jerman pertama kali mengizinkan kaum gay untuk bertugas di angkatan bersenjata, yang dikenal sebagai Bundeswehr. Kemudian pada tahun 2000, Berlin menghapus larangan anggota layanan LGBT menjadi seorang perwira.
6. Swedia
Angkatan Bersenjata Swedia dianggap sebagai salah satu yang paling progresif dalam hal inklusi LGBT. Hal ini dimulai ketika anggota Parlemen Swedia mengesahkan Undang-Undang Diskriminasi pada tahun 2008.Personel Angkatan Bersenjata Swedia seperti Mayor Alexandra Larsson merupakan seorang transgender. Dia telah dilindungi secara hukum dari diskriminasi berdasarkan identitas dan ekspresi gender.
7. Israel
Sejak 1993, Israel telah mengizinkan orang-orang LGBT secara terbuka untuk bertugas di Pasukan Pertahanan Israel. Shachar Erez merupakan tentara transgender pertama yang kini telah menjadi advokat internasional untuk hak transgender bagi personel militer.Erez melakukan perjalanan ke Kanada pada April 2017 dan bertemu dengan pejabat senior Pasukan Kanada untuk membahas kebijakan Kanada tentang masalah transgender di militer.
Selain tujuh negara tersebut, ada juga beberapa negara lain yang memperbolehkan transgender untuk bertugas secara terbuka di militer, seperti Austria, New Zealand, Australia, Brasil, Chile, Prancis, dan Finlandia.
(min)