Uni Eropa Diseru Beralih ke Ekonomi Masa Perang untuk Penuhi Kebutuhan Senjata Ukraina
loading...
A
A
A
“Pasukan Ukraina dibatasi oleh jumlah peluru artileri yang tersedia dan membutuhkan setidaknya 356.400 peluru per bulan untuk berhasil melaksanakan tugas mereka, atau 594.000 peluru setiap bulan untuk menggunakan kekuatan artileri mereka hingga kapasitas penuh,” klaim Reznikov.
Menurut Times, Borrell membidik skema "kurang ambisius", alih-alih berharap mendistribusikan 1 miliar euro selama "beberapa bulan ke depan" untuk menutupi sebagian tagihan amunisi yang disumbangkan dari sekutu.
Dengan biaya yang melonjak di tengah meningkatnya kekurangan di benua itu, selongsong peluru 155 mm yang diproduksi di Eropa dapat mencapai 3.300 euro untuk satu putaran, menurut kontrak senjata baru-baru ini yang ditandatangani antara anggota UE.
Berdasarkan perkiraan itu, amunisi yang dicari Kiev dapat menelan biaya sekitar 825.000.000 euro hanya untuk satu bulan, meskipun para pejabat belum mengonfirmasi angka spesifiknya.
Sulit untuk melacak berapa banyak peluru yang telah diterima Ukraina dari gudang senjata para pendukungnya di Eropa, tetapi selama setahun terakhir Amerika Serikat sendiri mengirimkan “lebih dari 1.000.000 peluru artileri 155mm,” menurut data terbaru Pentagon.
Menurut Times, Borrell membidik skema "kurang ambisius", alih-alih berharap mendistribusikan 1 miliar euro selama "beberapa bulan ke depan" untuk menutupi sebagian tagihan amunisi yang disumbangkan dari sekutu.
Dengan biaya yang melonjak di tengah meningkatnya kekurangan di benua itu, selongsong peluru 155 mm yang diproduksi di Eropa dapat mencapai 3.300 euro untuk satu putaran, menurut kontrak senjata baru-baru ini yang ditandatangani antara anggota UE.
Berdasarkan perkiraan itu, amunisi yang dicari Kiev dapat menelan biaya sekitar 825.000.000 euro hanya untuk satu bulan, meskipun para pejabat belum mengonfirmasi angka spesifiknya.
Sulit untuk melacak berapa banyak peluru yang telah diterima Ukraina dari gudang senjata para pendukungnya di Eropa, tetapi selama setahun terakhir Amerika Serikat sendiri mengirimkan “lebih dari 1.000.000 peluru artileri 155mm,” menurut data terbaru Pentagon.
(sya)