Pengakuan Anak Lelaki 13 Tahun Dipaksa untuk Mengamili Para Wanita ISIS

Sabtu, 25 Februari 2023 - 09:09 WIB
loading...
Pengakuan Anak Lelaki 13 Tahun Dipaksa untuk Mengamili Para Wanita ISIS
Para wanita ISIS tinggal di Camp al-Hawl, Suriah timur laut. Sebagian dari mereka memaksa anak-anak lelaki belasan tahun untuk menghamili mereka. Foto/REUTERS/Ali Hashisho
A A A
CAMP AL HAWL - Ahmet, seorang anak laki-laki yang baru berusia 13 tahun. Dia termasuk di antara 10 anak yang mengaku dipaksa para wanita ISIS di Camp al-Hawl, Suriah timur laut, untuk menghamili mereka.

Ahmet saat ini masih tinggal di kamp untuk keluarga para milisi kelompok Islamic State atau ISIS tersebut.

Menurut Ahmet, ada puluhan wanita ISIS yang ditahan Pasukan Pertahanan Suriah (SDF)—sebuah faksi oposisi di Suriah—di kamp tersebut.

Puluhan wanita itulah yang memaksa Ahmet dan 9 anak seusianya untuk berhubungan intim dalam upaya menghamili para wanita tersebut demi meningkatkan populasi "khilafah" ISIS.



“Kami dipaksa berhubungan seks dengan para wanita ISIS, untuk menghamili mereka,” kata Ahmet kepada seorang penjaga di Camp al-Hawl—ada juga yang menyebutnya Camp al-Hol.

Anak laki-laki lainnya, Hamid (14), juga memberikan pengakuan serupa kepada penjaga kamp.

"Bisakah Anda mengeluarkan kami dari sini?" pinta Ahmet dan Hamid, seperti dikutip dari Daily Beast, Sabtu (25/2/2023).

Camp al-Hawl adalah salah satu pusat penahanan yang menampung sekitar 8.000 wanita dan anak-anak asing yang berafiliasi dengan ISIS—yang menyerah atau ditangkap sebagai akibat kekalahan teritorial kelompok teroris itu pada 2019.

Sementara beberapa dari wanita ini tidak ingin berurusan lagi dengan ISIS, yang lain melanjutkan dedikasi mereka yang penuh kekerasan kepada "kekhalifahan" ISIS—bersikeras menjalankan perintah Islam yang menyimpang versi ISIS, menghukum wanita yang meninggalkan ISIS, dan bekerja keras untuk mengindoktrinasi anak-anak yang terus ditolak oleh negara asal mereka.

Beberapa wanita fanatik ISIS ini juga telah menolak repatriasi, di mana negara asal mereka mengizinkan mereka juga menolak repatriasi untuk anak-anak mereka.



Hidup anak laki-laki yang mencapai pubertas bisa jadi sulit di kamp, dan beberapa dipindahkan ke fasilitas penahanan lain. Di bawah kebijakan baru, anak laki-laki itu sekarang akan dipindahkan ke pusat rehabilitasi.

Sekarang pusat rehabilitasi telah didirikan untuk anak laki-laki ISIS, ibu mereka yang pro-ISIS mengemis dan berhasil mengumpulkan uang melalui aplikasi seperti Telegram untuk menyelundupkan anak laki-laki mereka keluar dari kamp dan jatuh ke tangan teroris.

Ahmet dan Hamid mengatakan kepada staf di pusat rehabilitasi Orkesh yang baru dibuka bahwa mereka menjadi sasaran eksploitasi seksual oleh sekelompok wanita ISIS.

Staf pusat mengatakan kepada Daily Beast bahwa salah satu anak laki-laki mengatakan dia dipaksa berhubungan seks dengan delapan wanita ISIS hanya dalam beberapa hari.

Menurut para pejabat yang menjaga kamp, para wanita ISIS di Camp al-Hawl mengatakan kepada para remaja bahwa mereka ingin hamil untuk meningkatkan populasi ISIS, yang mereka yakini akan dipulihkan ketika para milisi datang dan mengeluarkan mereka dari kamp.

Seorang penjaga kamp mengatakan setidaknya 10 anak laki-laki di Camp al-Hawl terlibat, beberapa ditemukan dan diselamatkan ketika SDF masuk ke kamp dan menemukan mereka disembunyikan oleh para wanita di terowongan bawah tanah.

Tidak ada yang tahu pasti jumlah kehamilan di kamp-kamp itu, tetapi intelijen SDF yang memantau kamp-kamp itu mengatakan ada banyak.

Ini seharusnya tidak mungkin dilakukan mengingat orang-orang ISIS ditahan secara terpisah. Beberapa kehamilan mungkin merupakan hasil dari hubungan terlarang dengan penjaga, meskipun ada perlindungan untuk memastikan hal itu tidak terjadi, tetapi para pejabat mengatakan anak laki-laki tersebut jelas-jelas dieksploitasi oleh wanita ISIS.

Beberapa wanita ISIS di Camp al-Hawl menyembunyikan praktik ini dengan melahirkan tanpa bantuan dokter resmi kamp, dibantu oleh tahanan yang juga dokter dan perawat.

Pasukan keamanan dan otoritas kamp di Camp al-Roj juga mengonfirmasi kepada Daily Beast bahwa masalah yang sama telah terjadi di kamp mereka, meskipun terjadi lebih sedikit kehamilan di sana.

Seorang anak laki-laki di Camp al-Roj yang menjadi sasaran eksploitasi semacam itu berakhir di rumah sakit setelah diberi zat seperti Viagra untuk membuatnya tampil prima.

Beberapa ibu di Camp al-Roj, ingin melindungi putra mereka dari para wanita itu, memohon kepada otoritas kamp untuk membawa putra mereka ke pusat rehabilitasi.

Sejauh ini, SDF dan Administrasi Otonomi Suriah Timur Laut (AANES) telah bekerja keras untuk menangkap keluarga yang berafiliasi dengan ISIS.

Namun seiring bertambahnya usia anak laki-laki di sana menuju pubertas dan seterusnya, AANES dan SDF mengambil langkah-langkah untuk melindungi mereka dari pemangsaan dan pelecehan seksual.

Mereka juga berharap untuk mengganggu geng anak laki-laki yang diorganisir oleh ibu pro-ISIS mereka.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1757 seconds (0.1#10.140)