Turki Desak Penerapan Diplomasi Tanpa Penundaan untuk Akhiri Perang di Ukraina
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Utusan baru Turki untuk PBB, Sedat Onal, pada Rabu (22/3/2023) menekankan bahwa artikulasi cepat dari visi diplomatik diperlukan untuk mengakhiri perang di Ukraina . Invasi Rusia ke Ukraina memasuki tahun kedua pada 24 Februari mendatang
Berbicara pada sesi darurat tentang Ukraina di Majelis Umum PBB, Onal mengatakan fakta bahwa perang di Ukraina akan "memasuki tahun kedua dengan sedikit prospek perdamaian sangat mengecewakan".
“Lintasan krisis tidak dapat diputuskan hanya dengan dinamika medan pertempuran. Visi yang jelas untuk mengakhiri perang ini melalui diplomasi harus diartikulasikan lebih cepat daripada nanti,” kata Onal, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Utusan tersebut mengatakan, bahwa sejak hari pertama, Turki telah mengambil posisi berprinsip dalam hal menolak perang di Ukraina dan menyebutnya tidak dapat diterima. “Kami juga berusaha memfasilitasi diplomasi pada tahap awal baik di Antalya maupun İstanbul,” katanya.
Onal juga mengutip Inisiatif Butir Laut Hitam yang ditengahi oleh Turki dan PBB. Ia mengatakan telah membuktikan bahwa diplomasi dapat memberikan hasil. “Memasuki tahun kedua konflik ini, Turki akan tetap terlibat dalam semua upaya untuk mencapai tujuan ini,” tambahnya.
Onal menegaskan kembali posisi Turki dalam perang dan mengatakan Ankara sepenuhnya mendukung integritas, kemerdekaan, dan kedaulatan wilayah Ukraina.
"Kami terus berdiri teguh menentang perang ini dan menolak aneksasi wilayah Ukraina di bawah kendali Rusia," tambahnya.
Berbicara pada sesi darurat tentang Ukraina di Majelis Umum PBB, Onal mengatakan fakta bahwa perang di Ukraina akan "memasuki tahun kedua dengan sedikit prospek perdamaian sangat mengecewakan".
“Lintasan krisis tidak dapat diputuskan hanya dengan dinamika medan pertempuran. Visi yang jelas untuk mengakhiri perang ini melalui diplomasi harus diartikulasikan lebih cepat daripada nanti,” kata Onal, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Utusan tersebut mengatakan, bahwa sejak hari pertama, Turki telah mengambil posisi berprinsip dalam hal menolak perang di Ukraina dan menyebutnya tidak dapat diterima. “Kami juga berusaha memfasilitasi diplomasi pada tahap awal baik di Antalya maupun İstanbul,” katanya.
Onal juga mengutip Inisiatif Butir Laut Hitam yang ditengahi oleh Turki dan PBB. Ia mengatakan telah membuktikan bahwa diplomasi dapat memberikan hasil. “Memasuki tahun kedua konflik ini, Turki akan tetap terlibat dalam semua upaya untuk mencapai tujuan ini,” tambahnya.
Onal menegaskan kembali posisi Turki dalam perang dan mengatakan Ankara sepenuhnya mendukung integritas, kemerdekaan, dan kedaulatan wilayah Ukraina.
"Kami terus berdiri teguh menentang perang ini dan menolak aneksasi wilayah Ukraina di bawah kendali Rusia," tambahnya.
(esn)